Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor

Berdasarkan Perda Kota Bogor Nomor 1 Tahun 2000 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 1999-2009 Kota Bogor memiliki fungsi sebagai: 1. Kota Perdagangan 2. Kota Industri 3. Kota Pemukiman 4. Kota Wisata Ilmiah 5. Kota Pendidikan Pengembangan tata ruang Kecamatan Bogor Selatan tidak lepas dari arahan kebijaksanaan daerah yang berada di sekitarnya. Dalam hal ini Kecamatan Bogor Selatan menyesuaikan pada arahan kebijaksanaan Propinsi Jawa Barat, Jabodetabek, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor. Sebagaimana diketahui berdasarkan RTRW Kota Bogor 2002, fungsi Kecamatan Bogor Selatan sebagai daerah pemukiman yang ditunjang oleh kegiatan perdagangan dan jasa serta merupakan daerah konservasi ekologis sungai. Dalam kaitannya dengan pelestarian lanskap bersejarah, Pemerintah Kota Bogor 2009 menyatakan rencana tata ruang kota harus mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan keberadaan bangunan danatau lanskap bersejarah.

III. METODOLOGI

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di kawasan Empang yang secara administratif masuk dalam wilayah Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat Gambar 2. Waktu penelitian dilapang dilakukan selama enam bulan mulai bulan Maret 2010 sampai dengan Agustus 2010. Gambar 2. Lokasi Penelitian

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan proses pendekatan yang dikemukakan oleh Goodchild 1990, meliputi tahap survey, identifikasi tapak, analisis dan assessment, serta sintesis. Adapun, penjelasan mengenai tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut Gambar 3 : 1. Survey Merupakan tahap pengambilan dan pengumpulan data dengan metode survey dan penelusuran sejarah. Data yang dikumpulkan meliputi aspek sejarah, aspek fisik, dan aspek sosial Tabel 2. Secara teknis tahap pengambilan dan pengumpulan data dilakukan dengan cara : a. Observasi lapang, untuk mengetahui langsung kondisi tapak, yaitu kondisi fisik lanskap bersejarah, karakter lanskap dan lingkungan sekiarnya, elemen bersejarah, serta pola pemukiman dan penggunaan lahan saat ini. b. Wawancarakuesioner, untuk memperoleh data dan informasi dari masyarakat sekitar, pengelola, tokoh masyarakat dan pihak-pihak yang bersangkutan mengenai kondisi lanskap, sejarah perkembangan kota Bogor dan kawasan, serta persepsi masyarakat. c. Studi Literatur, untuk mendapatkan data dan informasi sekunder sebagai penunjang yang tidak didapatkan dari observasi lapang melalui kepustakaandokumen yang dapat diperoleh dari perpustakaan, pemda, dan instansi terkait mengenai sejarah perkembangan kota Bogor dan kawasan Empang, peta kawasan tahun 1900-2005, RTRW Kecamatan Bogor selatan, dan data demografi Kelurahan Empang. Tabel 2. Aspek, Jenis, Bentuk, Sumber, dan Analisis Data Aspek dan Jenis Data Bentuk Data Sumber Data Analisis Data Aspek Sejarah 1. Sejarah perkembangan Kota Bogor dan kawasan Empang Foto, peta, dan teks Tokoh masyarakat, ahli sejarah, Pemda, Tropenmuseum Spasial- Deskriptif 2. Elemen sejarah pembentuk lanskap kawasan Empang Foto dan teks Tapak, ahli sejarah, Pemda Deskriptif 3. Kebijakan, peraturan, dan pengelolaan terkait elemen bersejarah dalam kawasan Teks Pemda, pengelola, masyarakat Deskriptif