5. UMKM dianggap sebagai perusahaan-perusahaan yang memilki fungsi
sebagai basis bagi perkembangan usaha lebih besar, karena UMKM dapat bertahan pada saat ekonomi Indonesia dilanda suatu krisis besar
pada tahun 19971998. 6.
UMKM dapat menjadi suatu titik permulaan bagi mobilisasi tabunganinvestasi di perdesaan; sementara pada waktu yang sama,
kelompok usaha ini dapat sebagai tempat pengujian dan peningkatan kemampuan berwirausaha dari orang-orang desa.
7. Pada umunya pengusaha-pengusaha UMKM membiayai sebagian
besar dari operasi-operasi bisnis mereka dengan tabungan pribadi, ditambah dengan bantuan atau pinjaman dari saudara atau kerabat, atau
dari pemberi-pemberi kredit informal, pedagang atau pengumpul, pemasok-pemasok bahan baku, dan pembayaran di muka dari
konsumen-konsumen. 8.
Pasar utama bagi UMKM adalah untuk barang-barang konsumsi sederhana dengan harga relatif murah sehingga dapat memenuhi
kebutuhan sehari-hari dari masyarakat miskin atau berpendapatan rendah.
9. Dinamika UMKM khususnya UK dan UM yang mampu
meningkatkan produktifitasnya lewat investasi dan perubahan teknologi.
10. Dalam beberapa literatur dikatakan bahwa satu keunggulaan UMKM
adalah tingkat fleksibilitasnya yang tinggi, relatif terhadap pesaingnya UB.
3. Pengembangan UMKM dan Koperasi
Syaukat 2002 mengatakan bahwa pengembangan UMKM dan koperasi tergantung beberapa faktor, antara lain :
1. Kemampuan UMKM dan koperasi dijadikan kekuatan utama
pengembangan ekonomi berbasis lokal yang mengandalkan endogeunous resources
di kotakabupaten.
2. Kemampuan UMKM dan koperasi dalam peningkatan produktivitas,
efisiensi dan daya saing. 3.
Menghasilkan produk yang bermutu dan berorientasi pasar domestik maupun ekspor.
4. Berbasis bahan baku domestik.
5. Substitusi impor.
Syaukat 2002 mengatakan bahwa langkah-langkah operasional pengembangan UMKM dan koperasi adalah :
1. Tahap pertama :
a. Penumbuhan iklim usaha kondusif.
b. Kebijakan persaingan sehat dan pengurangan distorsi pasar.
c. Kebijakan ekonomi yang memberikan peluang bagi UMKM dan
koperasi untuk mengurangi beban biaya yang tidak berhubungan dengan proses produksi.
d. Kebijakan penumbuhan kemitraan dengan prinsip saling
memerlukan, memperkuat dan saling menguntungkan. 2.
Tahap kedua : a.
Dukungan penguatan. b.
Peningkatan mutu SDM UMKM dan koperasi. c.
Peningkatan penguasaan teknologi. d.
Peningkatan penguasaan informasi. e.
Peningkatan penguasaan modal. f.
Peningkatan penguasaan pasar. g.
Perbaikan organisasi dan manajemen. h.
Pencadangan tempat usaha. i.
Pencadangan bidang-bidang usaha. Faktor-faktor yang menjadi penyebab tingginya kemampuan untuk
bertahan bagi UMKM dalam menghadapi krisis Haryadi 1998 diacu dalam Nasir dkk, 2012 adalah :
1. Jenis produksi yang dihasilkan memang benar-benar kebutuhan
masyarakat.