Tahap Masukan Proses Perumusan Strategi 1. Identifikasi
pekerjaan skor 0,227 yang menjadi kekuatan dalam penyampaian tugas pokok dan fungsi dalam bekerja. Usaha ikan balita di UD.Suhada
telah menjalin hubunganyang baik ke para distributor, sehingga saluran distibusi untuk memasarkan hasil usaha ikan balita tidak mengalami
hambatan, bahkan menjadi kekuatan bagi perusahaan skor 0,222. Faktor kelemahan utama dalam pengembangan usaha adalah
lahan produksi skor 0,115 yang masih kurang memadai sehingga masih memerlukan perluasan lahan dalam hal tempat penampungan
benih ikan balita serta tempat pengolahan benih ikan balita. Dengan lahan yang masih kurang memadai sehingga berpengaruh terhadap
hasil produksi yang belum optimal skor 0,110. Faktor yang menjadi kelemahan dalam pengembangan ikan balita di UD.Suhada adalah
faktor kekurangan modal skor 0,104, sehingga UD.Suhada belum mampu mengoptimalkan potensi yang tersedia. Penggunaan teknologi
skor 0,104 yang masih sederhana juga merupakan faktor kelemahan dalam menentukan kualitas dan kuantitas produk ikan balita di UD.
Suhada. Dibutuhkannya bagian management quality control skor 0,100 dalam usaha ikan balita di UD.Suhada, karena hal ini
merupakan salah satu faktor paling penting dalam pengembangan usaha. UD.Suhada juga memiliki variasi produk skor 0,089 yang
masih belum cukup beragam, sehingga faktor ini menjadi salah satu kelemahan dalam memberikan penawaran produk kepada konsumen.
Dalam keberlangsungan usaha ikan balita di UD.Suhada, pencatatan data keuangan yang belum optimal skor 0,081 , karena kurangnya
SDM yang dimiliki skor 0,078, sehingga menjadi salah satu faktor kelemahan perusahaan.
Dari hasil analisis perhitungan faktor-faktor internal didapatkan total skor nilai sebesar 2,651 Tabel 10. Nilai ini berada di atas nilai
rata-rata sebesar 2,500 yang menunjukkan posisi internal perusahaan yang cukup kuat, dimana perusahaan memiliki kemampuan di atas
rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan dan mengantisipasi kelemahan internal David, 2004.
b. Analisis Matriks EFE Faktor yang dianalisis dengan matriks EFE adalah faktor-faktor
strategis eksternal perusahaan. Faktor-faktor stretegis ini merupakan faktor-faktor yang menjadi ancaman dan peluang unit usaha. Hasil
identifikasi peluang dan ancaman dimasukkan sebagai faktor-faktor strategis eksternal, kemudian diberi bobot dan rating, sehingga
diperoleh hasil identifikasi. Seperti dimuat pada Tabel 12. Tabel 12. Faktor Strategis Eksternal Usaha Ikan Balita UD. Suhada
No. Faktor Eksternal
Bobot a
Rating b
Nilai axb
Peluang :
1 Sumberdaya alam
0,094 3,333 0,313
2 Kemajuan teknologi informasi 0,080
3,667 0,294
3 Kebijakan pemerintah 0,092
3,667 0,339
4 Potensi variasi produk 0,077
4,000 0,309
5 Peningkatan permintaan ikan balita 0,108
3,333 0,359
6 Kondisi pasar terbuka 0,094
3,333 0,313
Ancaman :
1 Kenaikan harga BBM 0,073
2,000 0,145
2 Fluktuasi harga benih ikan 0,114
2,000 0,227
3 Produksi sejenis dari wilayah lain 0,092
1,667 0,154
4 Isu penyakit ikan 0,077
1,333 0,103
5 Perubahan kultur masyarakat 0,098
1,333 0,131
Jumlah 1,000 2,688
Berdasarkan Tabel 12 maka peluang utamayang diakui dalam pengembangan usaha adalah peningkatan permintaan ikan balita skor
0,359, permintaan akan produk ikan balita semakin meningkat setiap tahunnya yang memberikan dampak yang baik bagi usaha ikan balita
di UD.Suhada. Hal tersebut sesuai dengan adanya kebijakan pemerintah skor 0,339 tentang program Gemarikan Gerakan
Memasyarakatkan Makan Ikan, himbauan tersebut menjadikan peluang bagi usaha ikan balita. Faktor yang sangat berpengaruh bagi
kelangsungan usaha ikan balita adalah tersedianya sumberdaya alam skor 0,313 yang berada disekitar tempat usaha, di wilayah kabupaten
Cianjur yang memiliki potensi minapadi cukup besar, sebagai bahan
baku ikan balita. Dengan memiliki sumberdaya yang melimpah, maka peluang untuk memperluas pasar yang masih terbuka skor 0,313 di
wilayah lainnya, dimana produk ikan balita belum dikomersialisasikan, menjadikan peluang bagi usaha ikan balita di UD. Suhada.
Segementasi pasar juga memberikan peluang untuk menjadikan produk ikan balita ini untuk membuat variasi produk yang beragam skor
0,309. Salah satu strategi pemasaran adalah promosi, agar produk dapat diketahui oleh konsumen. Dengan bertambah pesatnya
peningkatan penggunaan tekhnologi informasi skor 0,294, hal tersebut dapat dilihat pada jejaring sosial yang ada di media internet.
Ancaman utama dalam pengembangan usaha ikan balita di UD.Suhada adalah fluktuasi harga benih ikan skor 0,227, hal ini
sangat sulit diantispasi karena yang menentukan harga adalah pasar. Ancaman tersebut dapat mempengaruhi harga jual produk ikan balita
di UD.Suhada. Faktor produk sejenis di wilayah lain skor 0,154 juga dapat menjadi ancaman bagi produk ikan balita di UD.Suhada,karena
akan menjadi alternatif konsumen jika harga produk ikan balita di UD.Suhada cukup tinggi. Pengaruh meningkatnya harga bahan bakar
skor 0,145 sebagai faktor penunjang distribusi produk dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Ancaman berikutnya adalah isu penyakit
ikan skor 0,103 yang merupakan ancaman terendah dari hasil analisis, hal ini disebabkan karena ancaman tersebut masih berada di
lingkungan pembudidaya ikan sebagai bahan baku ikan balita.