Net Present Value Net Benefit and Cost Ratio

suku bunga yang berlaku, apabila IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga berarti investasi tidak layak untuk dilaksanakan karena tidak menguntungkan. Rumus yang digunakan dalam menghitung IRR adalah sebagai berikut : Keterangan: i 1 = discount rate yang menghasilkan NPV positif i 2 = discount rate yang menghasilkan NPV negatif NPV1 = NPV positif NPV2 = NPV negatif

d. Payback Period

Menurut Gittinger 1986 diacu dalam Latifah et al, 2009, payback period PBP adalah jangka waktu kembalinya keseluruhan jumlah investasi modal yang ditanamkan, dan dihitung mulai dari permulaan proyek sampai dengan arus nilai netto produksi tambahan, sehingga mencapai jumlah keseluruhan investasi modal yang ditanamkan. Rumus yang digunakan dalam menghitung PBP adalah sebagai berikut : Keterangan: PP = Payback Period I = Jumlah Modal Investasi Ab = manfaat bersih yang dapat diperoleh setiap tahunnya

e. Break Event Point

Break Event Point BEP merupakan suatu gambaran kondisi penjualan produk yang harus dicapai untuk melampaui titik impas. Proyek dikatakan impas jika jumlah hasil penjualan produknya pada suatu periode tertentu sama dengan jumlah biaya yang ditanggung sehingga proyek tersebut tidak menderita kerugian tetapi tidak memperoleh laba. Jika hasil penjualan produk tidak dapat melampaui titik ini maka proyek yang bersangkutan tidak dapat memberikan laba Sutojo, 1993 diacu dalam Nasir et al, 2012. Perhitungan volume penjualan pada saat BEP dapat dihitung dengan persamaan :

E. Matriks Internal Factor Evaluation dan External Factor Evaluation

Matriks Internal Factor Evaluation IFE merupakan alat analisis untuk meringkas dan mengevalusi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai bidang fungsional dari suatu perusahaan. Alat ini dipakai setelah dilakukan analisis terhadap faktor-faktor internal perusahaan yang meliputi pemasaran, keuangan, manajemen, sistem informasi komputer dan produksi secara mendalam. Hasil analisis tersebut digunakan untuk menentukan faktor- faktor kunci kekuatan dan kelemahan perusahaan. Penyusunan matriks External Factor Evaluation EFE hampir sama dengan matriks IFE, perbedaannya adalah matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi peluang dan ancaman perusahaan. Faktor-faktor kunci yang diperoleh setelah dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang meliputi 1 kekuatan ekonomi; 2 kekuatan sosial, budaya, demografi dan lingkungan; 3 kekuatan politik, pemerintah dan hukum; 4 kekuatan teknologi; 5 kekuatan pesaing. Dalam mengidentifikasikan faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan serta perumusan strategi perusahaan adalah wewenang para penyusun strategi atau disebut ahli strategi yang dikelompokkan sebagai berikut: para manajer puncak sebagai ahli strategi utama, dewan komisaris, staf perencanaan coorporate sebagai asisten manajer puncak dan konsultan