Payback Period Break Event Point
Glueck Lawrence, 1996. Hal tersebut didukung dengan pernyataan yang menyebutkan bahwa dalam proses melaksanakan analisis internal dan
eksternal harus melibatkan sebanyak mungkin perwakilan manajer dan karyawan David, 2002.
Pada tahap awal proses formulasi strategi ini, alat analisis matriks IFE dan EFE ditujukan untuk menyiapkan strategi untuk mengkuantifikasikan
subjektivitas. Evaluasi terhadap faktor internal menggunakan matriks IFE yang kemudian mengklasifikasikannya menjadi kekuatan dan kelemahan bagi
perusahaan Tabel 3. Kekuatan dan kelemahan diberikan bobot dan rating. Dengan mengkalikan bobot dan rating akan diperoleh skor terbobot
yang dijumlahkan ke bawah sehingga diperoleh total skor terbobot yang menggambarkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-
faktor strategis internal. Sedangkan evaluasi terhadap faktor eksternal menggunakan matriks EFE yang kemudian mengklasifikasikannya menjadi
peluang dan ancaman bagi perusahaan Tabel 4. Peluang dan ancaman diberikan bobot dan rating, kemudian akan diperoleh total skor yang terbobot
dengan cara yang sama seperti pada matriks IFE. Tabel 3. Matriks Internal Factor Evaluation
Faktor Internal Bobot
a Rating
b Skor Terbobot
axb Kekuatan:
1. 2.
dst.
Kelemahan:
1. 2.
dst.
Jumlah 1,0
Sumber: David, 2002
Tabel 4. Matriks External Factor Evaluation
Faktor Eksternal Bobot
a Rating
b Skor Terbobot
axb Peluang:
1. 2.
dst.
Ancaman:
1. 2.
dst.
Jumlah 1,0
Sumber: David, 2002
Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menyususn matriks IFE dan EFE, yaitu:
1. Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman perusahaan kolom 1. 2. Memberikan bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0
sangat penting sampai dengan 0,0 tidak penting. Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.
Penentuan bobot setiap peubah dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor strategis internal dan eksternal kepada pihak manajemen
perusahaan dengan menggunakan metode Paired Comparison Kinner Taylor 1991 diacu dalam Angkasa et al, 2012. Penilaian dilakukan
dengan memberikan bobot numerik dan membandingkan antara satu unsur dengan unsur lainnya. Metode tersebut digunakan untuk memberikan
penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Bentuk penilaian pembobotan dapat dilihat pada Tabel 5 dan 6.