Matriks Internal Factor Evaluation dan External Factor Evaluation

Tabel 4. Matriks External Factor Evaluation Faktor Eksternal Bobot a Rating b Skor Terbobot axb Peluang: 1. 2. dst. Ancaman: 1. 2. dst. Jumlah 1,0 Sumber: David, 2002 Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menyususn matriks IFE dan EFE, yaitu: 1. Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan kolom 1. 2. Memberikan bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 sangat penting sampai dengan 0,0 tidak penting. Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. Penentuan bobot setiap peubah dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor strategis internal dan eksternal kepada pihak manajemen perusahaan dengan menggunakan metode Paired Comparison Kinner Taylor 1991 diacu dalam Angkasa et al, 2012. Penilaian dilakukan dengan memberikan bobot numerik dan membandingkan antara satu unsur dengan unsur lainnya. Metode tersebut digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Bentuk penilaian pembobotan dapat dilihat pada Tabel 5 dan 6. Tabel 5. Penilaian Bobot Faktor Strategik Internal Perusahaan Faktor Strategis Internal A B C D … Total A Xi B C D … Total Menurut Kinnear dan Taylor 1991 diacu dalam Angkasa et al, 2012, bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus: dimana : α i = Bobot variabel ke-i X i = Nilai variabel ke-i i = 1, 2, 3,…,n n = Jumlah variabel Tabel 6. Penilaian Bobot Faktor Strategik Eksternal Perusahaan Faktor Strategis Eksternal A B C D … Total A Xi B C D … Total 3. Tentukan rating tiap faktor yang menunjukkan keefektifan strategi suatu organisasi saat ini dalam merespon faktor-faktor tersebut pada kolom 3. Untuk matriks IFE, 1 = kelemahan utama, 2 = kelemahan minor, 3 = kekuatan minor dan 4 = kekuatan utama sedangkan untuk matriks EFE, 4 = respon tinggi, 3 = respon diatas rata-rata, 2 = respon rata-rata dan 1 = respon kurang. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan pada kolom 4. hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4.0 outstanding sampai dengan 1.0 poor. 5. Jumlah skor pembobotan kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimanaperusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor- faktor strategis internal dan eksternal. Skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Total skor terbobot berkisar antara 1 sampai dengan 4. Nilai 1 pada matriks IFE menunjukkan situasi internal perusahaan yang sangat buruk. Nilai 4 mengindikasikan bahwa situasi internal perusahaan sangat baik. Sedangkan nilai 2.5 pada matriks IFE menunjukkan bahwa situasi internal perusahaan berada pada tingkat rata- rata. Pada matriks EFE, nilai 1 menunjukkan perusahaan tidak dapat memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman yang ada. Nilai 4 menunjukkan perusahaan merespon peluang dan ancaman yang ada dengan baik. Sedangkan nilai 2.5 menunjukkan bahwa situasi eksternal perusahaan pada tingkat rata-rata.

F. Matriks Internal-Eksternal

Untuk melihat strategi mana yang tepat untuk diterapkan oleh perusahaan yang memiliki unit-unit bisnis digunakan matriks Internal- Eksternal matriks IE. Matriks IE melibatkan divisi-divisi dalam organisasi ke dalam diagram skematis. Matriks Internal-Eksternal dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian utama yang memiliki implikasi strategi yang berbeda, yaitu David, 2002: 1. Divisi yang berada pada sel I, II, atau IV dapat melaksanakan strategi pengembangan dan pembangunan Growth and Build. Strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk atau integratif integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horisontal mungkin paling tepat untuk semua divisi ini. 2. Divisi yang berada pada sel III, V, atau VII dapat melaksanakan strategi mempertahankan dan memelihara Hold an maintain. Penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi yang terbanyak dilakukan untuk tipe-tipe divisi ini. 3. Divisi yang berada pada sel VI, VIII, atau IX yakni strategi mengambil hasil atau melepaskan Harvest or divest. Dalam matriks IE Gambar 1, total skor terbobot IFE ditempatkan pada sumbu X dan total skor terbobot EFE pada sumbu Y. Pada sumbu X dari matriks IE, total skor terbobot IFE sebesar 1,0 hingga 1,99 menggambarkan posisi internal yang lemah, skor 2,0 hingga 2,99 merupakan pertimbangan rata-rata dan skor 3,0 hingga 4,0 adalah kuat. Begitu pula dengan sumbu Y yang merupakan total skor terbobot dari matriks EFE, dari 1,0 hingga 1,99 adalah pertimbangan rendah, skor 2,0 hingga 2,99 merupakan pertimbangan medium dan skor 3,0 hingga 4,0 adalah tinggi.

G. Analisis SWOT

Analisis Strengths-Weakness- Opportunities-Threaths SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan Rangkuti, 2001. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang opportunities namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weaknesses dan ancaman threats. Analisis SWOT merupakan cara sistematis untuk mengidentifikasikan keempat faktor-faktor tersebut dan strategi yang menggambarkan kecocokan paling baik di antara mereka Pearce Robinson, 1997. Dengan demikian perencanaan strategi harus menganalisis faktor- faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam kondisi yang ada pada saat ini. Faktor-faktor strategis perusahaan disusun dalam matriks SWOT, yang menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi Rangkuti, 2001. Sumber: David, 2002 Gambar 1. Matriks IE 1. Kekuatan Merupakan sumberdaya, ketrampilan atau keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah kompetensi khusus distinctive competence yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar. Kekuatan dapat terkandung dalam sumberdaya keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli dengan pemasok dan faktor- faktor lain Pearce Robinson, 1997.