Tujuan dan Manfaat Penelitian Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

sektor-sektor lainnya, peningkatan pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja dan keterkaitan ekonomi antar wilayah. Sesuai de nga n struktur Tabe l I-O Provinsi Kalimantan Timur, sektor- sektor produksi yang tergolong sebagai infrastruktur dapat dibagi menjadi dua bagian yakni infrastruktur fisik dan non fisik. Termasuk infrastruktur fisik adalah sektor bangunan atau kontruksi. Sedangkan infrastruktur non fisik adalah sektor- sektor jasa, listrik, gas dan air bersih, angkutan darat, angkutan laut, sungai dan penyeberangan, angkutan udara, pos, telekomunikasi dan jasa penunjangnya. Secara konseptual infrastruktur fisik tersebut sebenarnya mencakup kegiatan pembuatan berupa pemasangan dan perbaikan berat maupun ringan dari semua jenis konstruksi seperti bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal, pekerjaan umum untuk pertanian, jalan, jembatan dan pelabuhan, bangunan dan instalasi listrik, air minum dan komunikasi serta bangunan lainnya. Namun dalam studi kali ini infrastruktur yang diamati merupakan infrastruktur yang diagregasi menjadi satu sektor saja yakni sektor bangunan. Mengamati dampak pembangunan infrastruktur, studi ini lebih terfokus hanya pada indikator- indikator ekonomi regional yakni nilai tambah, pendapatan dan penyerapan tenaga kerja, sehingga tidak dapat memotret dampaknya terhadap kemiskinan, distribusi pendapatan rumahtangga dan faktor- faktor produksi. Selain itu ketimpangan pendapatan yang menjadi pokok permasalahan dalam studi ini adalah ketimpangan antar wilayah yang tidak membahas mengenai ketimpangan antara desa dan kota. Disagregasi wilayah menjadi dua wilayah saja, yakni Provinsi Kalimantan Timur wilayah Selatan dan Utara membuat studi ini tidak dapat mengungkap ketimpangan wilayah itu secara lebih baik dibandingkan jika I-O yang digunaka n merupaka n I-O multiregion yang mendisagregasi wilayah menjadi banyak kabupaten. Pemekaran wilayah di Provinsi Kalimantan Timur sampai saat ini hanya merupakan suatu wacana yang sedang berkembang di masyarakat. Belum direalisasikan, terkecuali berupa persiapan untuk menuju kondisi tersebut. Hal ini menyebabkan studi yang dilakukan, khususnya dalam mengamati dampak kebijakan infrastruktur terhadap perekonomian wilayah baik itu sebelum maupun sesudah pemekaran hanyalah merupakan sebuah perkiraan saja, tanpa dapat melakukan evaluasi yang sesungguhnya lebih komprehensif dan riil untuk mengamati dan menganalisis kebijakan pemekaran tersebut.

1.5. Keterbaruan 1. Membangun Input-Output antar wilayah, yakni antara wilayah Selatan dan

Utara di Provinsi Kalimantan Timur, dengan melihat kondisi faktual keterkaitan transaksi antar wilayah serta adanya rencana pemekaran diri dari kabupaten yang berada disebelah Utara Provinsi Kalimantan Timur.

2. Studi ini menganalisis dampak pembangunan infrastruktur dalam perekono

mian wilayah secara lebih luas lagi atau komprehensif yakni terhadap nilai tambah, pendapatan masyarakat, penyerapan tenaga kerja, dan ketimpangan antar wilayah, dengan memperhatikan aspek kemampuan pendanaan pemerintah.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar Infrastruktur

Salah satu ko mpo nen pe laya nan publik yang dilakuka n oleh pe merintah adalah penyediaan infrastruktur. Penyelenggaraan pelayanan umum dalam bentuk infrastruktur mempunyai pengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah. Dengan infrastruktur yang baik, pertumbuhan ekonomi wilayah akan lebih mudah tumbuh da n be rke mba ng. Selain itu, kualitas infrastruktur yang ba ik akan dapat pula meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan kualitas lingkungan. Lebih lanjut, keberadaan infrastruktur akan mendorong terjadinya peningkatan produktifitas bagi faktor-faktor produksi dan sebaliknya apabila mengabaikannya akan menurunkan produktivitas. Sejauh ini, pengertian infrastruktur sudah sangat luas. Meskipun demikian, suatu pengertian infrastruktur yang sangat luas diakui pada saat ini adalah infrastruktur yang berka itan de ngan jalan-jalan raya roads, saluran pembuangan sewer dan sejenisnya pada sebuah kota atau wilayah tertentu. Karena mengikuti pengertian wilayah tertent u, ko mpo nen-komponen seperti ini sering dikelompokkan dan disebut civil infrastructure, municipal infrastructure atau hanya disebut public works, meskipun komponen-komponen itu dibangun dan diop erasika n seba gai perusahaan swasta atau perusahaan BUMN Ja’far, 2007. The American Heritage Dictionary mendefinisikan infrastruktur adalah “the basic facilities, services and installations needed for the functioning of a community or society, such as transportation and communications systems, water and power lines, and public institutions including schools, post offices, and