P eranan Infras truktur dalam Pembangunan Wilayah
rangka menciptakan nilai sumberdaya swasta secara bertanggung jawab Arsyad, 1999. Diharapkan perekonomian wilayah dapat mencapai keadaan perekonomian
yang lebih baik pada masa yang akan datang dibanding dengan keadaan sekarang, atau minimal sama dengan keadaan ekonomi sekarang. Munculnya perencanaan
pembangunan daerah sebenarnya merupakan jawaban terhadap semakin meningkatnya kesenjangan pembangunan yang terjadi antar daerah. Salah satu
sumber penyebab terjadinya kesenjangan tersebut karena masih minimnya pembangunan infrastruktur secara menyeluruh.
Daerah-daerah yang maju dan memiliki infrastrukt ur yang sangat memada i permintaan barang dan jasa menjadi sangat tinggi, kondisi ini akan mendorong
naiknya investasi yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan per kapita di daerah tersebut. Sebaliknya di daerah-daerah yang kurang berkembang yang
sedikit memiliki infrastruktur permintaan akan investasi rendah karena pendapatan masyarakat yang rendah. Perkembangan yang tidak merata ini pada
akhirnya menimbulkan backwash effect sebagai kerugian yang diderita oleh daerah-daerah yang kurang berkembang akibat adanya ekspansi ekonomi dari
daerah-daerah yang maju. Seharusnya tindakan pembangunan dari suatu daerah maju dapat memberikan keuntungan bagi daerah-daerah disekitarnya, dengan kata
lain ekspansi pembangunan ekonomi daerah tersebut harus dapat memberikan spread effects bagi daerah-daerah lain.
Hirschman 1958 dalam Arsyad 1999 telah menegaskan bahwa jika terjadi perbedaan yang sangat jauh antara perkembangan ekonomi di daerah kaya
dengan daerah miskin akan terjadi proses pengkutuban polarization effects sebaliknya jika perbedaan diantara kedua daerah tersebut menyempit, berarti telah
terjadi imbas yang baik karena ada proses penetesan kebawah trickle down effects.
Salah satu aspek pembangunan yang dapat menciptakan terjadinya spread effects atau trickle down effects adalah pembangunan infrastruktur, melalui
infrastruktur yang memadai terutama transportasi, maka bottle neck yang menyebabkan terhambatnya dampak imbasan tersebut dapat dibuka dan
dijalankan sesuai dengan manfaatnya. Myrdal 1972 dalam Umar 2003 melihat pentingnya pengkaitan antara pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan antar
wilayah. Bahwa pembangunan ekonomi menghasilkan suatu proses sebab-akibat yang membuat wilaya h dengan pereko nomian maju mendapat keuntungan
semakin banyak, dan mereka yang tertinggal di belakang menjadi semakin terhambat. Menurutnya backwash effect cenderung membesar dan spread effect
cenderung mengecil, kecenderungan ini lah yang semakin memperburuk ketimpangan wilayah.
Selanjutnya Myrdal juga telah melihat ketimpangan wilayah lebih ba nyak disebabkan jika sebagian dari daerah tersebut tumbuh dengan merugikan
kawasan-kawasan terbelakang. Analisis Myrdal tentang dampak balik berupa migrasi serta perpindahan modal dan perdagangan menunjukkan bahwa daerah
dan kawasan tempat kegiatan ekonomi berkembang akan menarik tenaga kerja yang muda dan aktif dari daerah lain bersangkutan. Hal ini cenderung akan
menguntungkan kawasan berkembang dan menekan kegiatan ekonomi kawasan terbelakang tempat asal tenaga kerja tersebut demikian pula dengan perpindahan
modal yang juga cenderung meningkatkan ketimpangan wilayah. Begitu juga dengan dampak sebar yang berbeda dengan dampak balik, ada juga dampak
momentum pembangunan yang menyebar dari sentra ekspansi ekonomi ke kawasan lainnya, biasanya seluruh kawasan di sekitar sentra-sentra perkembangan
akan memperoleh keuntungan dari meningkatnya pasar dan bersamaan dengan itu terangsang ke arah kemajuan teknik.
Berbagai pandangan di atas, dapat dikatakan bahwa perlunya pembangunan daerah itu semata- mata bukan hanya untuk kepentingan daerah-
daearah yang bersangkutan, melainka n yang lebih luas lagi ada lah untuk kepentingan pembangunan nasional secara menyeluruh. Konsep inilah yang
menjadi dasar pemikiran mengapa pembangunan infrastruktur di suatu daerah tidak hanya memberi dampak terhadap kemajuan daerah itu sendiri namun yang
lebih luas lagi akan berdampak secara antar wilayah yang akhirnya mempengaruhi perke mba ngan eko nomi nasional.