Dampak Pembangunan Infras truktur dalam Kebijakan Pe mekaran Wilayah
kendali pemerintah daerah Kalimantan Timur menjaga kedaulatan negara tidak dapat berjalan dengan baik. Gubernur mengharapkan dengan rencana
dimekarkannya provinsi baru Kalimantan Utara nant inya, akan terjadi pemerataan pembangunan dan mampu menghilangkan kesenjangan antarperkotaan, daerah
pantai dan daerah pedalaman. Tabe l 69. Dampak
Pembangunan Sektor Infrastruktur Terhadap Perekonomian Wilayah dalam Kebijakan Pemekaran Wilayah
Provinsi Kalimantan Timur
Indikator Wilayah
Base Line Skenario-1
Skenario-7 Nilai
Tambah Selatan
140 170 527.75 2.11
2.44
Utara
9 046 581.87 3.73
11.21
Kalimantan Timur
149 217 109.62 2.21
2.97
Tenaga Kerja
Selatan
1 309 199.00 0.95
1.32
Utara
267 288.00 3.27
9.81
Kalimantan Timur
1 576 487.00 1.35
2.76
Pendapatan Selatan
17 874 488.86 4.81
5.52
Utara
1 613 463.34 5.64
17.03
Kalimantan Timur
19 487 952.20 4.87
6.47
Output Selatan
231 148 877.87 2.06
2.44
Utara
19 596 045.86 6.1
18.43
Kalimantan Timur
250 744 923.73 2.37
3.69
Indeks Ketimpangan PDRB per kapita Antar Wilayah
14.49 14.25
13.27 Sumber : I-O Antar Wilayah Kalimantan Timur Tahun 2006
Skenario-1: Pengeluaran pembangunan di sektor bangunan untuk Kalimantan Timur wilayah Selatan sebesar Rp. 2.794.846.45 juta dan wilayah Utara sebesar Rp.
657.375.78 juta. Skenario-7: Pengeluaran pembangunan untuk sektor infrastruktur seandainya pemekaran
Provinsi Kalimantan Timur direalisasikan yakni wilayah Selatan sebesar Rp. 2.794.846.45 juta dan wilayah Utara sebesar Rp. 2.000.000 juta.
Penelitian ini akan mengkaji seberapa besar dampak yang diberikan dengan adanya pemekaran tersebut terhadap perekonomian wilayah Kalimantan
Timur, khususnya pada kenaikan pertumbuhan ekonomi, pendapatan penduduk dan penyerapan tenaga kerja. Faktor- faktor tersebut akan dikaji di wilayah Selatan
yang nantinya akan tetap bernama Kalimantan Timur, serta di wilayah Utara yang akan membentuk provinsi baru bernama Kalimantan Utara. Walaupun wilayah
tersebut belum terbentuk, untuk lebih memudahkan dalam kajian ini maka istilah wilayah Selatan da n Utara tetap digunakan. Selain terhadap ketiga indikator
makroregional tersebut, penting juga untuk menganalisis seberapa jauh dampak pemekaran tersebut mampu menurunkan ketimpangan pembangunan antara
wilayah Selatan dan Utara. Pembangunan infrastruktur dalam kebijakan pemekaran wilayah
Skenario-7 mempunyai dampak ekonomi yang lebih besar apabila dibandingkan dengan tanpa pemekaran Skenario-1. Pada Tabel 69, kenaikan persentase
penyerapan tenaga kerja, pendapatan, nilai tambah dan output perekonomian sebagai akibat pembangunan infrastruktur terlihat lebih besar dalam kebijakan
pemekaran dari pada tanpa pemekaran. Demikian juga dampaknya terhadap ketimpangan, terjadi pe nurunan indekss pada saat dilakukan pemekaran wilayah.
Secara keseluruhan untuk wilayah Kalimantan Timur dengan adanya pemekaran akan memperbesar dampak pembangunan infrastruktur terhadap
penyerapan tenaga kerja yang terlihat meningkat sebesar 2.76 dari nilai base, sementara tanpa pemekaran pembangunan infrastruktur hanya dapat memberi
dampak terhadap pertambahan penyerapan tenaga kerja sebesar 1.35. Kondisi yang sama juga terlihat untuk pertambahan pendapatan dan kenaikan nilai tambah
di Provinsi Kalimantan Timur, kebijakan pemekaran dapat memperbesar dampak pembangunan infrastruktur terhadap kedua indikator makroregional tersebut.
Indikator pendapatan misalkan, tanpa adanya pemekaran kebijakan pembangunan infrastruktur hanya dapat menaikkan pendapatan masyarakat di Provinsi
Kalimantan Timur secara keseluruhan sebesar 4.87 dari nilai base. Kemudian apabila dilakukan pemekaran, dampak yang didapat akan semakin besar yaitu
menaikkan pendapatan masyarakat di wilayah Utara dan Selatan secara keseluruhan wilayah Kalimantan Timur sebesar 6.47. Selanjutnya untuk nilai
tambah, pembangunan infrastruktur memberi dampak kenaikan sebesar 2.97 jika tanpa pemekaran, namun dengan pemekaran dampaknya semakin besar
menjadi 2.21. Penurunan ke timpa ngan antar wilayah yang diindikatorkan dengan nilai
indeks ketimpangan pendapatan per kapita antar wilayah, dalam Tabel 69 dijelaskan bahwa dengan pemekaran wilayah Skenario-7, ketimpangan di
Provinsi Kalimantan Timur dapat diturunkan lebih baik, dibandingkan apabila tanpa melakukan pemekaran wilayah Skenario-1. Pembangunan infrastruktur
yang dilakukan dalam kondisi pemekaran wilayah mampu mengurangi ketimpangan antar wilayah di Provinsi Kalimantan Timur menjadi 13.27.
Bandingkan jika tanpa pemekaran, pembangunan infrastruktur hanya dapat mereduksi ketimpangan antar wilayah di Provinsi Kalimantan Timur menjadi
14.25. Meskipun perbedaannya relatif kecil, namun paling tidak telah terbukt i bahwa peningkatan pembangunan infrastruktur pada kebijakan pemekaran
wilayah mampu mengurangi ketimpangan di Provinsi Kalimantan Timur dengan lebih baik. Hal ini merupakan suatu indikasi bahwa melalui pemekeran wilayah,
peranan sektor infrastruktur dalam perekonomian wilayah Kalimantan Timur akan menjadi lebih besar.