EVALUASI PROGRAM DAN HASIL BELAJAR ALAT EVALUASI

2. Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap. 3. Dari dua teori yang telah di kemukakannya, John Dalton berpendapat bahwa: a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi. b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda. c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen. d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. 4. percobaan yang paling sederhana dan populer yaitu memasukkan telur ka dalam elemeyer. Semarang, Maret 2013 Guru Kimia Praktikan, Fredy Setiawan, S. Pd Ferdian Mahendra Alfarizi NIM. 4301407063 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Kimia Satuan Pendidikan : SMA Kelas Semester : X 1 Pertemuan Ke : 1 Materi Pokok : Hukum-hukum dasar dan perhitungan kimia Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

A. STANDAR KOMPETENSI

2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia Stoikiometri.

B. KOMPETENSI DASAR

2.2. Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.

C. INDIKATOR

4. Kognitif a. Produk 1 Menjelaskan hukum kekekalan massa hukum lavoisier. 2 Menjelaskan hukum perbandingan tetap Hukum Proust. 3 Menjelaskan hukum kelipatan berganda Hukum Dalton. 4 Menjelaskan hukum perbandingan volum Hukum gay Lussac. b. Proses 1 Berdiskusi dan memperhatikan guru. 2 Bertanya dan menjawab pertanyaan. 5. Psikomotor a. Menyampaikan pertanyaan KELAS KONTROL Lampiran 3 b. Menjawab pertanyaan 6. Afektif a. Karakter Menunjukkan karakter diantaranya: 1 Jujur, 2 Tanggung jawab, 3 Hati-hati, 4 Teliti. b. Keterampilan sosial Menunjukkan keterampilan sosial diantaranya: 1 Bertanya, 2 Menyumbang ide atau berpendapat, 3 Menjadi pendengar yang baik, 4 Berkomunikasi.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

2. Kognitif a. Produk 5 Siswa kelas X mampu menjelaskan hukum kekekalan massa Hukum Lavoisier. 6 Siswa kelas X menjelaskan hukum perbandingan tetap Hukum Proust. 7 Siswa kelas X menjelaskan hukum kelipatan berganda Hukum Dalton. 8 Siswa kelas X menjelaskan hukum perbandingan volum Hukum Gay Lussac. b. Proses 3 Siswa kelas X dapat menjawap pertanyaan mengenai hukum- hukum dasar kimia. 4 Siswa kelas X dapat menjawab pertanyaan dengan baik berdasarkan penjelasan dari guru. 4. Psikomotor a. Siswa kelas XI IPA dapat mengajukan pertanyaan dengan berani dan benar. b. Siswa kelas XI IPA dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan berani 5. Afektif a. Karakter Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa kelas X dinilai membuat kemajuan dalam menunjukkan karakter diantaranya: 5 Jujur, 6 Tanggung jawab, 7 Hati-hati, 8 Teliti. b. Keterampilan sosial Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa kelas X dinilai membuat kemajuan dalam menunjukkan perlaku keterampilan sosial diantaranya: 1 Bertanya, 2 Menyumbang ide atau berpendapat, 3 Menjadi pendengar yang baik, 4 Berkomunikasi.

E. ANALISIS MATERI

1. Hukum Dasar Kimia

Dalam kimia, hukum dasar kimia ada empat, yaitu Hukum Kekekalan Massa, Hukum Perbandingan Tetap, Hukum Perbandingan Berganda, dan Hukum Perbandingan Volume. 1. Hukum Kekekalan Massa Beberapa orang berpendapat bahwa pada peristiwa pembakaran kertas, massa abu kertas yang terbentuk lebih sedikit dibandingkan massa kertas sebelum dibakar. Padahal jika kita selidiki, perubahan yang terjadi hanyalah wujud dan warna kertas. Jadi, massa kertas sebelum dan sesudah dibakar tetap sama. Lavoisier melakukan percobaan dengan memanaskan merkuri oksida. Merkuri oksida yang dipanaskan tersebut menghasilkan logam merkuri dan gas oksigen. Reaksi yang terjadi pada pemanasan merkuri oksida sebagai berikut. 2 HgOl + O 2 g → 2 Hgs + 2 O 2 g Massa gas oksigen yang dihasilkan ternyata sama dengan yang dibutuhkan untuk mengubah logam merkuri menjadi merkuri oksida. Setelah melakukan percobaan, Lavoisier mendapatkan sebuah kesimpulan tentang Hukum Kekekalan Massa atau Hukum Lavoisier. Bunyi Hukum Kekekalan Massa : ” Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap atau sama. ” 2. Hukum Perbandingan Tetap Joseph Louis Proust mencoba menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk membentuk air. Dari percobaan yang ia lakukan di peroleh bahwa setiap 1 gram gas hidrogen yang bereaksi dengan 8 gram oksigen menghasilkan 9 gram air. Data ini membuktikan bahwa massa hidrogen dan oksigen dalam air memiliki perbandingan yang tetap yaitu 1 : 8, walaupun massa air yang terbentuk berbeda. Berdasarkan percobaan yang dilakukannya, Proust mengemukakan teorinya yang terkenal dengan sebutan Hukum Perbandingan Tetap atau Hukum Proust. Bunyi Hukum Proust : ” Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap.” 3. Hukum Perbandingan Berganda Dua unsur atau lebih dapat bergabung membentuk senyawa, misalnya unsur hidrogen bergabung dengan unsur oksigen membentuk senyawa H 2 O air. Namun, penggabungan unsur hidrogen dengan unsur oksigen juga dapat membentuk senyawa H 2 O 2 hidrogen peroksida. Contoh lain yaitu penggabungan unsur belerang dengan unsur oksigen yang membentuk senyawa SO 2 belerang dioksida dan SO 3 belerang trioksida. Beberapa senyawa memiliki perbandingan unsur – unsur yang membentuk suatu pola keteraturan. Pola ini disebut Hukum Perbandingan Berganda. Bunyi Hukum Perbandingan Berganda : ” Jika dua buah unsur dapat membentuk lebih dari satu macam persenyawaan, maka perbandingan massa unsur yang satu dengan yang lainnya tertentu yaitu berbanding sebagai bilangan yang sederhana dan bulat.” 4. Hukum Perbandingan Volume Pada tahun 1808, Joseph Louis Gay Lussac 1778-1850 dari Prancis melakukan eksperimen terhadap berbagai gas. Persamaan reaksi dari eksperimen Gay Lussac dapat dituliskan sebagai berikut. H 2 g + Cl 2 g 2 HClg 1 liter 1 liter 2 liter 2H 2 g + O 2 g 2 H 2 Og 2 liter 1 liter 2 liter 3 H 2 g + N 2 g 2 NH 3 g 3 liter 1 liter 2 liter Coba kalian perhatikan perbandingan volume tiap-tiap gas pada persamaan reaksi di atas. Hasil percobaan menunjukkan perbandingan volume-volume gas sebagai berikut. Volume gas H 2 : Cl 2 : HCl = 1 : 1 : 2 Volume gas H 2 : O 2 : H 2 O = 2 : 1 : 2 Volume gas H 2 : N 2 : NH 2 = 3 : 1 : 2 Berdasarkan data tersebut, Gay Lussac mengambil kesimpulan yang selanjutnya disebut Hukum Perbandingan Volume. Bunyi Hukum Perbandingan Volume : ” Pada tekanan dan suhu yang sama, volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.” Untuk 2 macam gas, misalnya gas A dan gas B, persamaan reaksi yang terjadi yaitu: a A 2 g + a B 2 g 2a ABg a bagian volume a bagian volume 2a bagian volume dari persamaan reaksi di atas berlaku hubungan perbandingan volume gas sesuai dengan koefisien tiap-tiap gas. Hubungan perbandingan volume yang dimaksud adalah: Volume A = Koefisien A Volume B Koefisien B

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Model : CIRC Cooperative Integrated Reading and Composition Strategi : e-learning Metode : Praktikum Pendekatan : Pemahaman Konsep No Strategi Pembelajaran Waktu 1. Kegiatan Awal Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran. Kesiapan fisik : d. Tempat duduk siswa e. Cara duduk siswa f. Pandangan siswa Kesiapan mental : d. Melakukan apersepsi mengenai peristiwa pembakaran dan hasil pembakaran. e. Memberitahu kepada siswa bahwa mereka akan mempelajari hukum-hukum dasar kimia. f. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. 10 menit

2. Kegiatan Inti

d. Eksplorasi

30 menit 5 Guru menjelaskan hukum-hukum dasar kimia. 6 Guru memberikan pertanyaan dan tugas.

e. Elaborasi

Siswa mencatat apa yang disampaikan oleh guru dan bertanya jika belum mengerti, guru menjadi fasilitator.

f. Konfirmasi

Siswa menjawab pertanyaan. 30 menit 10 menit 3 . Kegiatan Akhir a. Siswa guru menyampaikan kalau akan di adakan diskusi. b. Guru membentuk kelompok diskusi c. Siswa diminta membuat makalah dan mencari referensi di luar sekolah 10 menit

G. PERANGKAT PEMBELAJARAN

3. Alat dan Bahan

Alatbahan : Komputer, LCD, buku kimia sekolah.

4. Sumber Rujukan

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1988. Kurikulum 1994 SMU, GBPP Mata Pelajaran Kimia. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Purba, Michael. 2002. Kimia 1A, untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga. Utami, B. A. N. Catur Saputro, L. Mahardiani, dan S. Yamtinah, Bakti Mulyani. 2009. Kimia : Untuk SMAMA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

H. PRODUK PEMBELAJARAN

1. Sumber Daya Manusia SDM

e. Siswa mampu menjawab pertanyaan tentang hukum lavoiser. f. Siswa mampu menjawab pertanyaan tentang hukum perbandingan tetap Hukum Proust. g. Siswa mampu menjawab pertanyaan tentang hukum kelipatan perbandingan Hukum Dalton. h. Siswa mampu menjawab pertanyaan tentang hukum perbandingan volum Hukum Gay Lussac.

2. Produk Non Sumber Daya Manusia

c. Catatan tentang hukum-hukum dasar kimia. d. Kumpulan tugas mengenai materi yang telah dibahas. e. Kumpulan hasil pengerjaan soal.

I. EVALUASI PROGRAM DAN HASIL BELAJAR

1. Evaluasi Program

Kecukupan dan kesesuaian perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi melalui observasi diri, kelompok, serta proses oleh guru dan siswa.

2. Evaluasi Hasil Belajar

d. Aspek Kognitif 1 Menguji pemahaman siswa mengenai hukum kekalan massa Avogadro. 2 Menguji pemahaman siswa mengenai hukum perbandingan tetap Proust. 3 Menguji pemahaman siswa mengenai hukum perbandingan berganda Dalton.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative integrated and reading composition (circ) dan metode think pair share (tps) di MTs Jam'iyyatul khair Ciputat

3 27 138

Penerpan model pembelajarana kooperatif tipr cooperative integrated reading and composition (circ) untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa (penelitian tindakan kelas di SMAN 86 jakarta)

0 4 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK HARAPAN STABAT T.P 2013-2014.

0 0 33

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN MAKE �.

0 1 25

PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Strategi Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesi

0 0 16

PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Strategi Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

0 0 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

0 0 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN

2 7 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI KARAKTERISTIK ZAT

0 2 19