Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tujuan pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu proses terus menerus pada manusia untuk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi sepanjang hayat karena itu siswa harus benar-benar dilatih dan dibiasakan berpikir secara mandiri. Kimia merupakan pengetahuan yang mempunyai peran sangat besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan lain. Pendidikan kimia disekolah diharapkan dapat mempersiapkan anak didik agar menggunakan ilmu kimia secara fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu dunia pendidikan kimia dituntut untuk mampu meningkatkan mutu pendidikan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten agar mampu bersaing dalam pasar kerja global. Guru kimia dituntut dapat membelajarkan siswanya dengan kegiatan-kegiatan bermakna yang dapat merangsang pemikiran siswa. Pembelajaran kimia dapat menjadi pembelajaran yang menyenangkan ketika guru dapat membuat siswa tertarik mempelajarinya. Hal ini tergantung pada kreativitas guru dalam menggunakan model pembelajaran. Model pembelajaran yang dipakai tentu saja harus disesuaikan dengan materi pelajaran. Tuntutan pendidikan seperti kebutuhan akan kurikulum yang selalu berkembang, belajar terbuka, belajar jarak jauh dan belajar secara luwes, mendorong dimanfaatkannya berbagai sumber belajar secara luas. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah perkembangan ilmu dan teknologi. Sumber belajar semakin lama semakin bertambah banyak jenisnya, sehingga memungkinkan orang dapat memperoleh lebih banyak informasi. Pergeseran dari era industri ke era informasi menuntut perubahan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan. Di era informasi, peserta didik setiap saat dihadapkan pada berbagai informasi dalam jumlah jauh lebih banyak dibandingkan pada masa- masa sebelumnya. Informasi tersebut disebarkan melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik, dari yang berteknologi sederhana sampai yangsudah canggih seperti penggunaan CD-ROM, internet dan sebagainya sebagai media pembelajaran Siregar, 2008. Media pembelajaran yang dapat dipilih dan diterapkan dalam proses belajar mengajar di kelas. Saat ini, teknologi dan informasi berkembang sangat cepat dan merambah ke semua sektor kehidupan, termasuk dalam pendidikan. Pendidikan yang identik dengan sekolah dan lembaga pendidikan formal lainnya telah banyak memanfaatkan perkembangan teknologi informasi sebagai salah satu alternatif penyedia sarana dan prasarana belajar berupa media pembelajaran berbasis teknologi agar suasana belajar menjadi kondusif untuk mencapai tujuan belajar. Penerapan media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi, memfasilitasi siswa agar lebih mudah memahami pelajaran dan akhirnya dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan kognitifnya. Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK mempunyai potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan dalam pendidikan. Pada blue print TIK Depdiknas, setidak-tidaknya disebutkan ada tujuh fungsi TIK dalam pendidikan, yakni sebagai sumber belajar, alat bantu belajar, fasilitas pembelajaran, standar kompetensi, sistem administrasi, pendukung keputusan, sebagai infrastruktur Koesnandar, 2008. Sehingga dipilihlah media pembelajaran berbasis website dalam penelitian ini. CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Compotition, termasuk salah satu model pembelajaran cooperative learning yang merupakan sebuah program komprehensif untuk mengajari pelajaran membaca, menulis dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi disekolah dasar Slavin, 2010. Pembelajaran kooperatif tipe CIRC dari segi bahasa dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran kooperatif yang mengintegrasikan suatu bacaan secara menyeluruh kemudian mengkomposisikannya menjadi bagian-bagian yang penting Sutarno H dkk, 2010. Namun CIRC telah berkembang bukan hanya dipakai pada pelajaran bahasa tetapi juga pelajaran eksak seperti pelajaran kimia. Dalam model pembelajaran CIRC, siswa ditempatkan dalam kelompok- kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri atas 4 atau 5 siswa. Dalam kelompok ini tidak dibedakan atas jenis kelamin, sukubangsa, atau tingkat kecerdasan siswa. Jadi, dalam kelompok ini sebaiknya ada siswa yang pandai, sedang atau lemah, dan masing-masing siswa merasa cocok satu sama lain. Dengan pembelajaran kooperatif, diharapkan para siswa dapat meningkatkan cara berfikir kritis, kreatif dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi. Model pembelajaran CIRC menurut Slavin dalam Suyitno 2005 memiliki delapan komponen. Kedelapan komponen tersebut antara lain: 1. Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 atau 5 siswa; 2. Placement test, misalnya diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian sebelumnya atau berdasarkan nilai rapor agar guru mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa pada bidang tertentu; 3. Student creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya; 4. Team study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberika bantuan kepada kelompok yang membutuhkannya; 5. Team scorer and team recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas; 6. Teaching group, yakni memberikan materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok; 7. Facts test, yaitu pelaksanaan test atau ulangan berdasarkan fakta yang diperoleh siswa; 8. Whole-class units, yaitu pemberian rangkuman materi oleh guru di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah. Dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok- kelompok kecil yang bekerja untuk menyelesaikan suatu masalah, tugas atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit serta menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis dan mengembangkan sikap sosial siswa. Pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya, karena siswa yang rendah hasil belajarnya dapat meningkatkan motivasi, hasil belajar dan penyimpanan materi pelajaran yang lebih lama. Oleh karena itu, diperlukanlah model pembelajaran kooperatif yang dapat membantu siswa meningkatkan sikap positif diantaranya membangun kepercayaan diri terhadap kemampuannya untuk menyelesaikan masalah kimia, dan terjadinya interaksi dalam kelompok yang dapat melatih siswa untuk menerima siswa lain yang berkemampuan dan berlatar belakang berbeda. Ada banyak model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran kimia yang memenuhi ciri pembelajaran efektif diantaranya model kooperatif tipe CIRC yang dapat membantu siswa untuk mengasah kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal. Materi hukum-hukum dasar dan perhitungan kimia dipilih Karen materi tersebut membutuhkan pemahaman dan siswa dituntut untuk menbayangkan model –model atom sehingga dapat dibuatkan animasi yang membantu siswa untuk memahami materi tersebut. Materi hukum-hukum dasar dan perhitungan kimia dirasa cocok dengan model serta media pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini. Dengan adanya kombinasi antara model dan media pembelajaran yang baru diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia SMK Grafika Bakti Nusantara, siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami materi kimia. Hal tersebut tercermin dengan belum tercapainya nilai KKM sebesar 65. Selain itu SMK Grafika Bakti Nusantara juga mempunyai jaringan internet wireless yang dapat diakses oleh seluruh siswa dan laboratorium komputer yang juga memiliki jaringan internet, hal tersebut merupakan salah satu pendukung pada penelitian ini. SMK Grafika Bakti Nusantara perlu melakukan suatu inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan segala potensi serta sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah maupun oleh siswa. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merasa perlu untuk meneliti pengaruh penggunaan model pembelajaran CIRC Cooperative Integrated Reading And Composition menggunakan media pembelajaran berbasis website terhadap hasil belajar kimia siswa SMK Grafika Bakti Nusantara. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.2.1 Bagaimanakah pengaruh penggunaan model pembelajaran CIRC menggunakan media pembelajaran berbasis website terhadap hasil belajar kimia siswa SMK Grafika Bakti Nusantara. 1.2.2 Berapa besar pengaruh penggunaan model pembelajaran CIRC menggunakan media pembelajaran berbasis website terhadap hasil belajar kimia siswa SMK Grafika Bakti Nusantara. 1.2.3 Bagaimana tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran CIRC menggunakan media pembelajaran berbasis website terhadap hasil belajar kimia siswa SMK Grafika Bakti Nusantara.

1.3 Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative integrated and reading composition (circ) dan metode think pair share (tps) di MTs Jam'iyyatul khair Ciputat

3 27 138

Penerpan model pembelajarana kooperatif tipr cooperative integrated reading and composition (circ) untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa (penelitian tindakan kelas di SMAN 86 jakarta)

0 4 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK HARAPAN STABAT T.P 2013-2014.

0 0 33

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN MAKE �.

0 1 25

PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Strategi Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesi

0 0 16

PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Strategi Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

0 0 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

0 0 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN

2 7 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI KARAKTERISTIK ZAT

0 2 19