Analisis Deskriptif untuk data hasil belajar Afektif dan Psikomotorik

Masing-masing kelompok eksperimen selain dihitung ketuntasan belajar individu juga dihitung ketuntasan belajar klasikal keberhasilan kelas. Menurut Mulyasa 2003:99 keberhasilan kelas dapat dilihat sekurang-kurangnya 85 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut telah mencapai ketuntasan individu. Perhitungan ketuntasan belajar dapat disajikan pada Tabel 4.6. Tabel 4.6. Hasil Uji Ketuntasan Hasil Belajar Kelas Jumlah siswa Rata-rata Persen ketuntasan Eksperimen 42 80,62 97,6 Kontrol 42 75,79 90,5 Sumber : data yang diolah. Keterangan : data selengkapnya disajikan pada Lampiran 28-29 Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh persentase ketuntasan belajar klasikal keberhasilan kelas untuk kelompok eksperimen sebesar 97,6 dan kelompok kontrol sebesar 90,5 . Jadi dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar klasikal kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol.

4.1.2.2 Analisis Deskriptif untuk data hasil belajar Afektif dan Psikomotorik

4.1.2.2.1 Analisis Deskriptif Hasil Belajar Afektif Penilaian aspek afektif diperoleh dari hasil observasi terhadap siswa pada saat proses pembelajaran. Nilai afektif diperoleh dari jumlah skor tiap aspek dibagi dengan skor total kemudian dikalikan seratus persen. Terdapat tujuh aspek yang diobservasi pada penilaian afektif pada kelas eksperimen dan enam aspek pada kelas kontrol dengan kategori tiap aspek meliputi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Analisis ini digunakan untuk mengetahui perubahan sikap dan tanggapan siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol terhadap pembelajaran kimia pada materi pokok hukum-hukum dasar dan perhitungan kimia. 4.1.2.2.1.1 Analisis Deskriptif Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen Metode CIRC berbasis website yang diterapkan pada kelas eksperimen, dapat memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Melalui petunjuk-petunjuk yang diberikan guru, siswa tertarik untuk memperhatikan pelajaran. Disamping itu, metode CIRC berbasis website yang digunakan pada kelas eksperimen dapat membuat siswa semakin aktif dalam belajar sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar. Skor rata-rata afektif siswa kelas eksperimen mencapai 23,38 atau mencapai persentase skor 83,5 , sehingga termasuk kriteria “baik”. Rata-rata skor afektif untuk masing-masing aspek dari kelas eksperimen disajikan dalam Tabel 4.7. Tabel 4.7. Rata-rata Skor Tiap Aspek Afektif Kelas Eksperimen No Aspek Skor rata-rata Kriteria 1 Aspek kehadiran siswa di kelas 3,71 Sangat Tinggi 2 Aspek perhatian saat mengikuti pelajaran 3,50 Sangat tinggi 3 Aspek keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan 3,11 Tinggi 4 Aspek keberanian siswa dalam mengerjakan tugas di depan kelas 3,11 Tinggi 5 Aspek kelengkapan pembuatan makalah 3,77 Sangat Tinggi 6 Aspek sikaptingkah laku terhadap guru 3,52 Sangat tinggi 7 Aspek kejujuran dalam mengerjakan tes 2,88 Tinggi Sumber :data yang diolah Keterangan : data lengkap disajikan pada Lampiran 32 4.1.2.2.1.2 Analisis Deskriptif Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol Metode Diskusi yang diterapkan pada kelas kontrol, mebuat siswa aktif dalam mempelajari materi dan bertanya jika ada yang belum faham.Siswa menjadi lebih termotivasi untuk menyelesaikan soal-soal dan menjadi lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Keterbiasaan latihan tersebut membangkitkan keberanian siswa dalam mengerjakan soal secara mandiri baik dari tugas maupun di depan kelas. Skor rata-rata afektif siswa kelas kontrol mencapai 18,81 atau mencapai persentase skor 78,4 , sehingga termasuk kriteria “baik”. Rata-rata skor afektif untuk masing-masing aspek dari kelas eksperimen disajikan dalam Tabel 4.8. Tabel 4.8. Rata-Rrata Skor Tiap Aspek Afektif Kelas Kontrol No Aspek Skor rata- rata Kriteria 1 Aspek kehadiran siswa di kelas 3,54 Sangat Tinggi 2 Aspek perhatian saat mengikuti pelajaran 3,54 Sangat Tinggi 3 Aspek keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan 2,88 Tinggi 5 Aspek kelengkapan pembuatan makalah 3,26 Sangat Tinggi 6 Aspek sikaptingkah laku terhadap guru 3,41 Sangat Tinggi 7 Aspek kejujuran dalam mengerjakan tes 3,08 Tinggi Sumber : data yang diolah Keterangan : data lengkap disajikan pada Lampiran 32 Rata-rata nilai afektif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sudah mencapai kriteria ”baik”, namun antara keduanya memiliki perbedaan kuantitatif, yaitu rata-rata nilai afektif kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai afektif kelas kontrol. Hal ini menunjukkan hasil belajar pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. 4.1.2.2.2 Analisis Deskriptif Hasil Belajar Psikomotorik Penilaian aspek psikomotorik diperoleh dari hasil observasi terhadap siswa pada saat melakukan praktikum. Ada tujuh aspek yang diobservasi pada penilaian psikomotorik pada saat praktikum, dengan kategori tiap aspek meliputi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah skor berturut-turut dari 4 sampai dengan 1. Jumlah aspek dan kategori yang diobservasi untuk kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol. 4.1.2.2.2.1 Analisis Deskriptif Hasil Belajar Psikomotorik Pada Praktikum Kelas Eksperimen Skor rata-rata psikomotorik kelas eksperimen mencapai 22,3 atau mencapai persentase skor 79,59 , sehingga termasuk kriteria “baik”. Rata-rata skor psikomotorik masing-masing aspek dari kelas eksperimen disajikan dalam Tabel 4.9. Tabel 4.9. Rata-Rata tiap Aspek Psikomotorik Kelas Eksperimen No Aspek Skor rata- rata Kriteria 1 Persiapan praktikum 3,21 Tinggi 2 Dinamika kelompok 3,38 Tinggi 3 Keterampilan alat dan bahan praktikum 2,74 Sedang 4 Keterampilan menggunakan alat percobaan 3 Tinggi 5 Keterampilan melakukan pengamatan 3,24 Tinggi 6 Kerjasama dalam kelompok 3,38 Tinggi 7 Kegiatan akhir praktikum 3,33 Tinggi Sumber : data yang diolah Keterangan : data lengkap disajikan pada lampiran 32 4.1.2.2.2.2 Analisis Deskriptif Hasil Belajar Psikomotorik Pada Praktikum Kelas Kontrol Skor rata-rata psikomotorik siswa kelas kontrol mencapai 22 atau mencapai persentase skor 78,40 , sehingga termasuk kriteria “baik”. Rata-rata skor psikomotorik untuk masing-masing aspek dari kelas kontrol disajikan dalam Tabel 4.10. Tabel 4.10. Rata-Rata tiap Aspek Psikomotorik Kelas Kontrol No Aspek Skor rata- rata Kriteria 1 Persiapan praktikum 3,21 Tinggi 2 Dinamika kelompok 3,33 Tinggi 3 Keterampilan alat dan bahan praktikum 2,74 Sedang 4 Keterampilan menggunakan alat percobaan 2,93 Tinggi 5 Keterampilan melakukan pengamatan 3,12 Tinggi 6 Kerjasama dalam kelompok 3,29 Tinggi 7 Kegiatan akhir praktikum 3,33 Tinggi Sumber : data yang diolah Keterangan : data lengkap disajikan pada Lampiran 32 Dari hasil perhitungan, rata-rata nilai siswa aspek psikomotorik pada saat praktikum kelas eksperimen mencapai kriteria baik dan kelas kontrol mencapai kriteria baik. Perincian nilai psikomotorik siswa pada saat praktikum pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Lampiran 37 dan 38. 4.1.2.2.2.3 Analisis Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Kimia menggunakan metode CIRC berbasis website Penyebaran angket dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode CIRC berbasis website pada materi pokok hukum-hukum dasar dan perhitungan kimia. Hasil penyebaran angket dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10. Hasil Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Kimia Materi Pokok Hukum-Hukum Dasar dan Perhitungan Kimia Dengan Metode CIRC Berbasis Website No Pernyataan SS S TS STS 1. Saya selalu hadir di kelas selama pembelajaran berlangsung 100 2. Saya memperhatikan setiap penjelasan yang diberikan oleh guru 80,95 14,29 4,76 3. Saya belajar sungguh-sungguh karena saya senang dengan pelajaran kimia materi hukum- hukum dasar kimia 61,90 35,71 2,38 4. Saya bersemangat mengikuti pelajaran kimia materi hukum-hukum dasar kimia 66,67 28,57 4,76 5. Saya berani mengungkapkan gagasan pendapat jawaban di depan kelas 59,52 30,59 9,52 6. Saya mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru 76,19 16,67 7,14 7. Saya menyukai belajar dengan cara membuat catatan kecil dang sering berlatih mengerjakan soal 7,14 66,67 14,29 11,90 8. Setelah mengikuti pembelajaran dengan metode CIRC berbasis website, saya lebih tertarik mengikuti pembelajaran kimia 7,14 66,67 21,43 4,76 9. Saya dapat memahami materi hukum-hukum dasar kimia lebih mudah dengan pembelajaran menggunakan metode CIRC Berbasis website 7,14 76,19 16,67 10. Saya tidak mengalami kesulitan selama mempelajari kimia materi hukum-hukum dasar kimia 7,14 71,43 16,67 4,76 11. Saya dapat mengaitkan materi hukum-hukum dasar kimia dengan kehidupan sehari-hari 7,14 76,19 14,29 2,38 setelah melakukan pembelajaran dan praktikum dan dengan bimbingan dari guru 12. Saya membantu teman apabila mengalami kesulitan 19,05 76,19 4,76 0.00 13. Saya berdiskusi dengan teman dalam menyelesaikan tugas 19,05 80,95 0.00 14. Saya menyukai sikap guru dalam mengajar dengan metode CIRC berbasis website 28,57 69,05 2,38 0.00 Sumber : data yang diolah Keterangan : Perhitungan lengkap pada Lampiran 31. Berdasarkan Tabel 4.10 hasil perhitungan dapat disimpulkan siswa menyukai pembelajaran yang menggunakan metode CIRC berbasis website dengan online siswa dapat menemukan hal baru yang belum di jumpai pada buku dan siswa juga dapat melihat simulasi-simulasi yang merupakan contoh aplikatif dari materi yang dipelajari. Hal ini dibuktikan pada hasil belajar siswa yang telah berada diatas KKM.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative integrated and reading composition (circ) dan metode think pair share (tps) di MTs Jam'iyyatul khair Ciputat

3 27 138

Penerpan model pembelajarana kooperatif tipr cooperative integrated reading and composition (circ) untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa (penelitian tindakan kelas di SMAN 86 jakarta)

0 4 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK HARAPAN STABAT T.P 2013-2014.

0 0 33

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN MAKE �.

0 1 25

PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Strategi Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesi

0 0 16

PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Strategi Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

0 0 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

0 0 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN

2 7 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI KARAKTERISTIK ZAT

0 2 19