2
1 2
r n
r t
hitung
Hasil r
pbis
perhitungan kemudian digunakan untuk mencari signifikasi t
hitung
dengan rumus : Sudjana, 2002: 380
Kriteria : jika thitung ≥ t1-α dengan dk n-2 dan n jumlah siswa, maka butir soal valid.
Berdasarkan uji coba soal yang dilakukan terhadap 44 siswa kelas XII SMK Grafika Bakti Nusantara diperoleh hasil analisis validitas dari 50 soal yang
diujicobakan. Contoh perhitungan validitas item soal nomor 1 dengan taraf ke
percayaan 95 α=0,5 dan dk = 44-2 = 42 diperoleh t
tabel
= 1,682 dan t
hit
= 1,422. Tampak dari perhitungan bahwa t
hit
t
tabel
, maka item soal 1 tidak valid. Perhitungan validitas keseluruhan terdapat 34 soal valid dan 16 soal tidak valid.
Hasil analisis nilai uji coba menunjukkan bahwa dalam soal uji coba yang valid, yaitu nomor 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 23, 25, 27, 28, 29, 30,
31, 34, 36, 37, 38, 39, 41, 44, 45, 47, 48, 49, dan 50.
3.5.2 Daya Pembeda
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan
rendah Arikunto, 2006: 211. Analisis daya pembeda dilakukan dengan tujuan untuk mengetahuai kemampuan soal dalam membedakan siswa yang
termasuk pandai kelompok atas dan siwa yang termasuk kelompok kurang kelompok bawah.
Cara menentukan daya pembeda sebagai berikut:
1.
Seluruh siswa tes dibagi 2 yaitu kelompok atas dan kelompok bawah.
2.
Seluruh pengikut tes diurutkan mulai dari yang mendapat skor teratas sampai terbawah.
3.
Menghitung tingkat kesukaran soal dengan rumus :
JB BB
JA BA
D
Arikunto, 2006:213 Keterangan :
D = Daya pembeda BA = banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar JA = banyaknya siswa pada kelompok atas
JB = banyaknya siswa pada kelompok bawah Kriteria soal-soal yang dapat dipakai sebagai instrumen berdasarkan daya
bedanya disajikan pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1. Kriteria Daya Pembeda Inteval
Kriteria
0,70 D 1,00
0,40 D 0,70
0,20 D 0,40
0,00 D 0,20
D = negatif, sangat baik excellent
baik good cukup satisfactory
jelek poor sangat jelek very poor.
Arikunto, 2006:218 Jumlah butir soal dan nomor soal dengan kriteria sangat jelek, jelek,
cukup, baik, dan sangat baik dapat dilihat pada Tabel 3.2. Perhitungan daya
pembeda soal uji coba penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 12.
Tabel 3.2. Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba
Kriteria Daya Pembeda
Nomor Soal Jumlah
Butir Soal
Sangat jelek very poor 33, 42, dan 46 3
Jelek poor 5, 15, 19, 20, 22, 24, 26, 35, 40, dan 43
10 Cukup satisfactory
7, 10, 21, 23, 27, 28, 29, 30, 32, 34, 36, 39, 41, 44, dan 50
15
Baik good 1, 2, 4, 6, 8, 9, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 25,
31, 37, 38, 45, 47, 48, dan 49 20
Sangat baik excellent 3 dan 11
2 Jumlah
50
3.5.3 Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang memiliki tingkat kesukaran seimbang, artinya soal tersebut tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut tingkat kesukaran difficulty index. Besarnya tingkat kesukaran antara 0,00
sampai 1,00 Arikunto, 2006:207. Tingkat kesukaran soal dihitung dengan menggunakan rumus :
JS B
P
Keterangan : P
: Tingkat kesukaran B
: Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS
: Jumlah seluruh siswa pengikut tes Adapun kriteria yang digunakan untuk menunjukkan indeks kesukaran
seperti ditunjukkan pada Tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3. Klasifikasi indeks kesukaran
Interval IK Kriteria
P = 0,00 0,00 P ≤ 0,30
0,30 P ≤ 0,70
0,70 P 1,00 P = 1,00
Sangat Sukar Sukar
Sedang Mudah
Sangat Mudah Arikunto, 2006: 210
Jumlah butir dan nomor soal dengan kriteria sangat sukar, sukar, sedang, mudah, dan sangat mudah dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Uji Coba
Kriteria Indeks
Kesukaran Nomor Soal
Jumlah Butir Soal
Sangat Sukar -
Sukar 15, 19, 20, 23, 26, 33, 40, 42, dan 43
9 Sedang
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32,
34, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 44, 45, 47, 48, 49, dan 50
37
Mudah 21, 22, dan 46
3 Sangat
Mudah 5
1 Jumlah
50
3.5.4 Reliabilitas