Karena χ
2 hitung
χ
2 tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa populasi mempunyai homogenitas yang sama.
Dari hasil tersebut, maka teknik claster random dapat digunakan untuk menentukan 2 kelas sebagai sampel penelitian yang diambil dari 5 kelas SMK
Grafika Bakti Nusantara yaitu antara X-1, X-2, X-3, X-4, danX-5Sampel pada penelitian ini yaitu kelas X-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-4 sebagai
kelas kontrol. Perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada Lampiran 15.
4.1.3 Analisis Data Tahap Akhir
Data yang diperoleh yaitu data hasil belajar kognitif sebelum perlakuan pre tes danhasil belajar kognitif setelah perlakuan pos tes.
Uji yang dilakukan pada tahap ini yaitu uji normalitas, uji kesamaan dua varians, dan uji hipotesis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata dua pihak, satu
pihak kanan, uji korelasi biserial.
4.1.2.2 Deskripsi Hasil Penelitian
Analisis tahap akhir menggunakan data dari hasil belajar dengan instrumen tes obyektif sebanyak 30 soal. Data hasil belajar kedua kelompok untuk
pre tes dan pos tes di tunjukkan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Data Hasil Pre-tes dan Pos-tes Sumber
Variansi Kelas Ekeperimen X-5
Kelas Kontrol X-4 Pre-tes
Post-tes Pre-tes
Pos-tes
Nilai Tertinggi 50
87 50
83 Nilai Terendah
27 67
27 63
Rata-rata 36
80 37
76 Sumber : data yang diolah
Keterangan : data lengkap terdapat pada Lampiran 16 dan Lampiran 18.
Sebelum diberi perlakuan, kedua kelas memiliki rata-rata nilai tes awal pre tes yang tidak jauh berbeda yaitu 36 pada kelas eksperimen dan 37 pada
kelas kontrol. Nilai pre tes untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol masih jauh di
bawah nilai
ketuntasan yaitu 71, hal ini terjadi karena siswa belum diberi materi pelajaran hukum-hukum dasar dan perhitungan kimia.
Setelah diberi perlakuan dengan metode yang berbeda, hasil nilai rata- rata kedua sampel mengalami perbedaan. Perbedaan rata-rata hasil belajar antara
kelas eksperimen dengan kelas kontrol maupun pengaruh dari metode yang diberikan belajar dapat diketahui menggunakan uji t setelah data diuji
normalitasnya. 4.1.2.1.1 Hasil Uji Normalitas Data Pos tes
Uji ini digunakan untuk mengetahui data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak sebagai syarat uji selanjutnya menggunakan uji
statistik parametrik atau non-parametrik. Data yang dianalisis diambil dari hasil ulangan akhir materi hukum-hukum dasar kimia. Dari hasil perhitungan diperoleh
hasil untuk kelas eksperimen kelas X-5 nilai χ
2 hitung
= 6,234 dengan kriteria =5
dan dk = k- 3 diperoleh χ
2 tabel
= 9,488 . Karena χ
2 hitung
χ
2 tabel
maka dapat disimpulkan bahwa kelas X-5 berdistribusi normal. Untuk kelas kontrol kelas X-
4 diperoleh nilai χ
2 hitung
= 9,222 dengan kriteria = 5 dan dk = k-3 diperoleh
χ
2 tabel
= 9,488 . Karena χ
2 hitung
χ
2 tabel
maka dapat disimpulkan bahwa kelas X-4 berdistribusi normal. Perhitungan ini dapat dilihat pada Lampiran 22-23.
4.1.2.1.2 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Pos tes Uji kesamaan 2 varians bertujuan untuk mengetahui kesamaan varians
dari populasi agar pengujian dapat dilaksanakan. Berdasarkan perhitungan diperoleh varians kelas eksperimen = 19,31 sedangkan varians kelas kontrol =
20,27, sehingga diperoleh harga F
hitung
= 1,049 . Untuk α = 5 dengan dk
pembilang = 41 dan dk penyebut = 41 diperoleh F
0,02541:41
= 1,860. Dari perhitungan tersebut, diketahui F
hitung
F
0,02541:41
, berarti varians kedua kelompok sampel tidak berbeda atau mempunyai varians yang sama. Perhitungan
ini dapat dilihat pada Lampiran 25. 4.1.2.1.3 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Hasil Belajar Uji t Dua Pihak
Uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol. Hipotesis awal yang diambil dari uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar yaitu hasil belajar antara kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol tidak berbeda. Hipotesis alternatif yang diambil yaitu ada perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol hal tersebut di
tunjukkan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Kelas
Rata-rata Varians dk
t
hitung
t
tabel
Kriteria
Eksperimen 80,62
19,31 82
4,979 1,989 Ada perbedaan
Kontrol 75,79
20,27 Sumber : data yang diolah
Keterangan: data selengkapnya disajikan pada Lampiran 25
Berdasarkan perhitungan uji perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, diperoleh t
hitung
= 4,979 sedangkan t
tabel
= 1,989. Data tersbut menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
maka H ditolak yang berarti ada
perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah diberi perlakuan yang berbeda.
4.1.2.1.4 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Pihak Kanan Uji t pihak kanan bertujuan untuk membuktikan hipotesis awal yang
menyatakan bahwa rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol hal ini di tunjukkan pada Tabel 4.5.
Tabel 4. 5. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Pihak Kanan Kelas
Rata-rata Varians
dk t
hitung
t
tabel
Kesimpulan
Eksperimen 80,62
19,31 82 4,979 1,989
Kelas eksperimen lebih baik
Kontrol 75,79
20,27 Sumber: data yang diolah
Keterangan: data selengkapnya disajikan pada Lampiran 26 Berdasarkan perhitungan uji perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol, diperoleh t
hitung
= 4,979 sedangkan t
tabel
= 1,989. Hasil dari uji t pihak kanan menyatakan bahwa t
hitung
t
tabel
sehingga H ditolak yang berarti
bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol sehingga hasil belajar dengan menggunakan metode CIRC berbasis website lebih baik daripada
metode diskusi saja.
4.1.2.1.5 Penentuan Koefisien Determinasi Uji Hipotesis Uji hipotesis ini digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis
yang diajukan.Uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kegiatan belajar menggunakan metode CIRC berbasis website dengan hasil belajar
pada pokok materi hukum-hukum dasar dan perhitungan kimia. Hasil perhitungan diperoleh harga r
b
sebesar 0,60. Harga ini diinterpretasikan kedalam tabel koefisien korelasi menunjukkan korelasi yang
kuat. Artinya pembelajaran dengan menggunakan metode CIRC berbasis website ini memberikan pengaruh yang kuat terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok hukum-hukum dasar dan perhitungan kimia. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai SEr
b
1,96 = 0,268. Dari hasil perhitungan harga r
b
0,60 SEr
b
1,96 0,28, maka dengan kriteria rb SErb1,96 maka korelasi dapat dikatakan reliabel.
Untuk mengetahui pengaruh ini signifikan atau tidak, digunakan uji t. Kriteria
pengujiannya yaitu H ditolak jika t
hitung
t
tabel
. Dari perhitungan diperoleh t
hitung
= 4,08 dan t
tabel
pada taraf kesalahan 5 dan dk = 82 adalah 1,99. Data tersebut menunjukkan t
hitung
t
tabel
yang berarti pengaruh yang ditimbulkan signifikan. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 28.
4.1.2.1.6 Penentuan Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi
suatu variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel bebas dan variabel terikat dari penelitian ini yaitu penggunaan metode CIRC berbasis website dan hasil
belajar siswa SMK Grafika Bakti Nusantara. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh besarnya koefisien korelasi
biserial hasil belajar r
b
sebesar 0,62, sehingga besarnya koefisien determinasi KD adalah 38,06 . Jadi besarnya kontribusi metode CIRC berbasis website
terhadap hasil belajar siswa materi hukum-hukum dasar dan perhitungan kimia sebesar 38,06 . Perhitungan koefisien determinasi hasil belajar dapat dilihat
pada Lampiran 28. 4.1.2.1.7 Hasil Uji Ketuntasan Belajar
Uji ketuntasan belajar bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat mencapai ketuntasan
belajar atau tidak. Untuk mengetahui ketuntasan belajar individu dapat dilihat dari data hasil belajar siswa. Siswa dikatakan tuntas belajar jika hasil belajar mendapat
nilai 71 atau lebih. Hasil perhitungan ketuntasan belajar pada kelas ekeperimen diperoleh t
hitung
= 14,184 sedangkan t
tabel
= 2,019. Pada kelas kontrol, diperoleh t
hitung
= 6,811 sedangkan t
tabel
= 2,019. Data tersebut menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
maka H ditolak yang berarti ada peningkatan hasil belajar yang signifikan
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perhitungan ini dapat dilihat pada Lampiran 34 dan lampiran 35.
Masing-masing kelompok eksperimen selain dihitung ketuntasan belajar individu juga dihitung ketuntasan belajar klasikal keberhasilan kelas.
Menurut Mulyasa 2003:99 keberhasilan kelas dapat dilihat sekurang-kurangnya 85 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut telah mencapai ketuntasan
individu. Perhitungan ketuntasan belajar dapat disajikan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Hasil Uji Ketuntasan Hasil Belajar
Kelas Jumlah siswa
Rata-rata Persen ketuntasan
Eksperimen 42
80,62 97,6
Kontrol 42
75,79 90,5
Sumber : data yang diolah. Keterangan : data selengkapnya disajikan pada Lampiran 28-29
Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh persentase ketuntasan belajar klasikal keberhasilan kelas untuk kelompok eksperimen sebesar 97,6
dan kelompok kontrol sebesar 90,5 . Jadi dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar klasikal kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol.
4.1.2.2 Analisis Deskriptif untuk data hasil belajar Afektif dan Psikomotorik