4.2.1 Kondisi Awal Sampel Penelitian sebelum perlakuan
Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas X-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-4 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa masing-masing sebanyak 42.
Pengambilan sampel dilakukan setelah populasi dinyatakan berdistribusi normal dan homogen dari hasil analisis uji normalitas dan uji homogenitas data nilai ujian
akhir sekolah UAS semester gasal kelas X tahun pelajaran 20122013.
4.2.3 Proses Pembelajaran
4.2.2.1 Kelas Eksperimen Metode CIRC berbasis website merupakan salah satu pengembangan dari
metode diskusi. Metode CIRC merupakan metode mengajar yang mengajak siswa untuk berlatih menyusun makalah dan berdiskusi. Makalah yang disusun akan di
preesentasikan di depan kelas dan memperoleh tanggapan dari siswa lain. Proses belajar mengajar dilakukan sebanyak 5x pertemuan atau 10 jam
pelajaran. Pos tes dilakukan pada pertemuan keenam yang bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif setelah mendapatkan perlakuan. Pada kelas
eksperimen, guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat makalah pada awal pertemuan dan siswa di ajak ke laboratorium komputer guna mengumpulkan
materi makalah dan menunjukkan contoh-contoh referensi yang berupa video ataupun gambar. Seperti yang disebutkan bahwa model pembelajaran e-learning
berbasis web dengan prinsip e-pedagogy dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi mata pelajaran ekonomi dengan lebih baik yang
dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar yang dicapai Muksin Wijaya:2012
Afgani 2008:2 menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan prototype media website yang ketiga merupakan desain yang efektif ketika
digunakn pada saat pembelajaran dengan 71,79 siswa termotivasi 61,54 siswayang mempunyai sikap tertarik dan hasil belajar yang mencapai 51,28
masuk dalam kategori Baik sekali sehingga dapat disimpulkan bahwa website yang peneliti kembangkan efektif digunakan pada saat pembelajaran
Afgani:2008. Pada metode CIRC, CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading
and Composition. Kegiatan pokok dalam CIRC untuk menyelesaikan soal atau permasalahan meliputi rangkaian kegiatan bersama yang spesifik, yaitu: 1. Salah
satu atau beberapa anggota kelompok membaca soal, 2. Membuat prediksi atau menafsirkan isi soal, termasuk menuliskan apa yang diketahui, apa yang
ditanyakan dan memisalkan yang ditanyakan dengan suatu variabel, 3. Saling membuat ikhtisarrencana penyelesaian soal, 4. Menuliskan penyelesaian soal
secara urut, dan 5. Saling merevisi dan mengedit pekerjaanpenyelesaian Suyitno, 2005..
Beberapa hambatan dalam proses pembelajaran yaitu: 1 Siswa yang berada di belakang kadang-kadang gaduh, 2 Siswa kurang memperhatikan
ketika siswa lain memaparkan makalah didepan kelas, 3 Ada beberapa siswa yang berbicara sendiri dengan siswa lain pada waktu diskusi sedang berlangsung,
4 Siswa ada yang kurang aktif sehingga hanya beberapa siswa yang melakukan tanya jawab. Cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengatasi hambatan-
hambatan tersebut: 1 Memberi kesempatan siswa yang gaduh untuk bertanya ke
kelompok yang sedang presentasi, 2 Guru memberi tahu kepada siswa bahwa siswa yang berani bertanya dan menanggapi kelopok yang sedang presentasi akan
mendapatkan nilai tambah, 3 Guru memberi contoh-contoh video aplikasi dari materi yang sedang dipelajari dan materi lain yang menarik sehingga membuat
siswa lebih tertarik mempelajari materi kimia. 4.1.2.2 Kelas Kontrol
Proses belajar mengajar pada kelas kontrol menggunakan metode diskusi. Proses belajar mengajar dilakukan sebanyak 5x pertemuan atau 10 jam pelajaran.
Pos tes dilakukan pada pertemuan keenam bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif setelah mendapatkan perlakuan. Pada metode diskusi, guru terlebih
dahulu menjelaskan mengenai hukum-hukum dasar dan perhitungan kimia yang harus dipahami oleh siswa melalui penjelasan tiap sub materi pokok. Sebelum
pelajaran guru membentuk kelompok secara acak kemudian siswa dituntut menyusun makalah berdasarkan sub materi yeng telah dibagi. Pada pertemuan
selanjutnya kelompok wajibkan maju kedepan kelas untuk memaparkan makalah yang telah mereka susun. Dengan menyusun makalah siswa akan lebih mendalami
materi yang telah mereka susun dan siswa lain diharapkan akan lebih faham karena yang menyampaikan materi teman sekelasnya sendiri, dan jika ada yang
belum mengerti tentang materi yang di paparkan di depan kelas siswa dapat bertanya kepada kelompok yang sedang maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan makalah yang telah mereka buat. Dengan begitu siswa akan aktif untuk lebih mempelajari materi hukum-hukum dasar dan perhitungan kimia.
Beberapa hambatan dalam proses pembelajaran yaitu: 1 Siswa yang berada di belakang kapdang-kadang gaduh, 2 Siswa kurang memperhatikan
ketika siswa yang lain menyampaikan materi di depan kelas, 3 Ada beberapa siswa yang berbicara sendiri dengan siswa lain pada waktu diskusi sehingga
ketika Tanya jawab kurang hidup. Cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut: 1 Memberi kesempatan siswa yang
gaduh untuk bertanya ke kelompok yang sedang presentasi, 2 Guru memberi tahu kepada siswa bahwa siswa yang berani bertanya dan menanggapi kelopok
yang sedang presentasi akan mendapatkan nilai tambah, 3 Guru memberi tahu kepada siswa bahwa siswa yang mengerjakan di depan kelas dan benar akan
mendapat nilai tambah, sehingga mereka berusaha lebih memperhatikan materi yang di paparkan temannya di depan kelas.
4.2.3 Hasil Belajar Kognitif, Afektif, Psikomotorik