Escherichia coli Enteropatogen. EPEC adalah penyebab utama diare kronik Escherichia coli Enteroinvasif. EIEC menyebabkan disentri yang serupa Faktor virulensi. Strain yang menyebabkan pielonefritis biasanya Penularan. Bakteri penginfeksi berasal dari fe

Gambar 2.4 Bakteri Escherichia coli Adapun penyakit yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli adalah sebagai berikut :

2.1.1 Diare a.

Escherichia coli Enterotoksik. ETEC adalah penyebab utama traveller’s diarrhea diare pelancong dan diare bayi di negara-negara berkembang. 1. Faktor virulensi meliputi toksin labil-panas LT, suatu toksin komponen A-B dengan aktivitas ADP-ribosil transferase yang merangsang G s ; toksin ini meningkatkan aktivitas adenilat siklase dan cAMP. Juga terdapat toksin stabil-panas ST yang mengaktifkan guanilat siklase. Escherichia coli menyebabkan diare encer noninvasif disertai kram abdomen yang hanya memerlukan pengobatan suportif. 2. Reservoir dan penularan. Di negara-negara berkembang, ETEC ditularkan melalui pemakaian feses manusia sebagai pupuk tanaman dan umumnya pada sanitasi yang buruk.

b. Escherichia coli Enteropatogen. EPEC adalah penyebab utama diare kronik

dan kegagalan tumbuh kembang bayi di negara-negara berkembang walaupun rotavirus lebih sering. EPEC tidak dianggap invasif tetapi melekat faktor virulensi, menyebabkan lesi melalui pengikisan permukaan.

c. Escherichia coli Enteroinvasif. EIEC menyebabkan disentri yang serupa

dengan yang ditimbulkan oleh shigellosis demam, diare, muntah, kram abdomen dan tenesmus; banyak pasien memperlihatkan darah dan pus dalam tinja, walaupun sebagian mungkin hanya mengalami diare cair. Virulensi EIC disebabkan oleh invasi epitel usus. Penularan mungkin berkaitan dengan makanan yang tercemar.

d. Escherichia coli Enterohemoragik. Strain EHEC yang paling sering

dijumpai adalah O157:H7. 1. Reservoir dan penularan. EHEC dapat dijumpai dalam makanan yang tercemar oleh feses sapi terutama hamburger. 2. Infeksi dan toksisitas. EHEC menghasilkan suatu toksin hemoragik yang disebut verotoksin, yaitu toksin mirip shiga. Secara klinis, infeksi ini disebut juga Escherichia coli verotoksik atau VTEC ditandai dengan diare yang jelas berdarah kolitis hemoragik dan dapat berkembang menjadi sindrom uremik hemolitik SUH dan gagal ginjal akut. Antibiotik merupakan kontraindikasi; antibiotik meningkatkan risiko kerusakan ginjal. 3. Septikemia dan meningitis neonatus. Strain-strain Escherichia coli yang terlibat dalam meningitis adalah strain-strain berselubung K1 yang resisten terhadap aktivitas fagositik dalam aliran darah Catatan: Namun, perhatiakan bahwa streptokokus grup umumnya lebih sering ditemukan sebagai penyebab meningitis neonatus dibandingkan Escherichia coli.

2.1.2 Infeksi

1. ISK. Escherichia coli adalah penyebab tersering ISK nosokomial maupun yang diperoleh dalam masyarakat.

a. Faktor virulensi. Strain yang menyebabkan pielonefritis biasanya

memiliki pili-P pili terkait-pielonefritis atau x-adhesin, dan keduanya melekat ke uroepitel.

b. Penularan. Bakteri penginfeksi berasal dari feses kita sendiri.

c. Identifikasi laboratorium. ISK yang pertama kali terjadi dianggap

disebabkan oleh Escherichia coli dan diterapi secara empiris dengan trimetoprin-sulfametoksazol tanpa identifikasi laboratorium. Metode- metode diagnostik meliputi : 1 Tes Dipstick. Uji ini memperlihatkan leukosit esterase positif tanda adanya pus di urine, tidak selalu berkaitan dengan bakteriuria, nitrit positif, dan adanya Gram-negatif pada urine yang tidak dipusing. 2 Biakan kuantitatif. Hitung 1000ml urine sekarang dianggap postif pada individu yang simtomatik Hawley, 2003.

d. Pseudomonas aeruginosa

Pseudomonas aeruginosa adalah genus ini terdiri dari batang Gram-negatif, katalase positif yang motil dan banyak dijumpai biasanya di air dan tanah. Pseudomonas aeruginosa suatu oportunis penting merupakan spesies yang paling penting secara medis. Pseudomonas aeruginosa memiliki bau mirip-anggur yang khas dan menghasilkan pigmen: piosianin, yang merupakan penyebab pus berwarna biru-hijau pada luka bakar, dan fluoresein. Pseudomonas aeruginosa memiliki sebuah lapisan ‘lendir’ kapsul, eksotoksin A suatu ADP-ribosil transferase yang menginaktifkan EF-2, menghentikan sintesis protein terutama di sel-sel hati, katalase, pigmen, endotoksin, dan suatu elastase, yang merusak imnoglobulin, elastin, dan beberapa kolagen Hawley, 2003. Gambar 2.5 Bakteri Pseudomonas aeruginosa Pseudomonas aeruginosa kadang-kadang kedapatan didalam luka pada hewan atau manusia. Bakteri ini menyebabkan timbulnya nanah yang kebiruan Irianto, 2007. Dan resistensinya terdapat banyak antibiotik, organisme ini dapat menyebabkan infeksi gawat pada orang-orang yang menerima pengobatan antibiotik untuk luka bakar atau luka biasa. Organisme ini juga dapat menimbulkan infeksi apabila secara mekanis ditempatkan dalam saluran kencing sewaktu penusukan lumbar bagian pinggang Volk Wheeler, 1989.

2.7 Struktur Bakteri

Dokumen yang terkait

Uji Skrining Fitokimia, Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri Ekstrak Metanol Dan Etil Asetat Daun Benalu Kopi (Loranthus Parasiticus (L.) Merr.)

2 31 92

Uji Skrining Fitokimia, Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri Ekstrak Metanol Dan Etil Asetat Daun Benalu Kopi (Loranthus Parasiticus (L.) Merr.)

0 0 13

Uji Skrining Fitokimia, Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri Ekstrak Metanol Dan Etil Asetat Daun Benalu Kopi (Loranthus Parasiticus (L.) Merr.)

0 0 2

Uji Skrining Fitokimia, Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri Ekstrak Metanol Dan Etil Asetat Daun Benalu Kopi (Loranthus Parasiticus (L.) Merr.)

0 2 5

Uji Skrining Fitokimia, Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri Ekstrak Metanol Dan Etil Asetat Daun Benalu Kopi (Loranthus Parasiticus (L.) Merr.)

0 1 28

Uji Skrining Fitokimia, Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri Ekstrak Metanol Dan Etil Asetat Daun Benalu Kopi (Loranthus Parasiticus (L.) Merr.) Chapter III V

0 0 32

Uji Skrining Fitokimia, Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri Ekstrak Metanol Dan Etil Asetat Daun Benalu Kopi (Loranthus Parasiticus (L.) Merr.)

1 4 6

Uji Skrining Fitokimia, Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri Ekstrak Metanol Dan Etil Asetat Daun Benalu Kopi (Loranthus Parasiticus (L.) Merr.)

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan Benalu Kakao (Dendropthoe pentandra (L.) Miq.) - Uji Skrining Fitokimia, Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri Ekstrak Metanol, Etil Asetat Dan N-Heksana Daun Benalu Kakao(Dendrophthoe Pentandra (L.) Miq.)

0 0 28

UJI SKRINING FITOKIMIA, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL, ETIL ASETAT DAN n-HEKSANA DAUN BENALU KAKAO (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) SKRIPSI CHRISYANTI ELISTA SIAHAAN

0 0 15