Metode Pengambilan Sampel METODE PENELITIAN

serta mengetahui tipe-tipe melon seperti apa yang diinginkan konsumen. Penelitian lapangan untuk pengambilan data dilakukan pada bulan Desember 2006 sampai Februari 2007.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diambil dengan metode survei berupa wawancara berdasarkan kuisioner dengan pedagang pengecer dan konsumen langsung buah melon utuh serta pemulia melon dan konsumen benih yang juga sebagai produsen buah melon. Data sekunder diperoleh dari instansi- instansi yang terkait seperti Badan Pusat Statistik BPS, Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertanian, Pusat Kajian Buah-buahan Tropika PKBT IPB, internet, serta literatur- literatur dan sumber-sumber lain yang terkait dengan topik penelitian.

4.3 Metode Pengambilan Sampel

Konsumen yang diambil dikelompokkan menjadi dua yaitu konsumen lembaga dan konsumen bukan lembaga dengan keseluruhan 80 konsumen. Konsumen lembaga hanya diambil satu konsumen yaitu PT Rejosari Bumi Unit Tapos Ciawi Bogor. Konsumen bukan lembaga diambil 79 konsumen yang terdiri dari pedagang pengecer dan konsumen langsung buah melon utuh. Pedagang pengecer terdiri atas pedagang pengecer buah melon utuh di pasar tradis ional, kios buah, toko buah, supermarket, dan hypermarket. Penentuan tersebut dilakukan secara sengaja purposive dengan asumsi pedagang pengecer mengetahui keinginan konsumennya karena berinteraksi langsung dengan konsumen. Pedagang pengecer buah melon utuh di pasar tradisonal, kios buah, toko buah, supermarket, dan hypermarket diambil sebanyak 36 pedagang. Jumlah ini ditentukan sendiri karena tidak adanya kerangka contoh sample frame dari jumlah pedagang pengecer buah melon utuh di Kota Bogor. Konsumen langsung buah melon utuh di Kota Bogor dibagi menjadi dua kelompok yaitu rumah tangga dan bukan rumah tangga usaha restoran, pedagang-pedagang es buah, dan soup buah. Pengambilan konsumen rumah tangga dilakukan secara sengaja purposive. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan, Kota Bogor dapat dibedakan atas tiga kelas yaitu kelas ekonomi atas, kelas ekonomi menengah, dan kelas ekonomi bawah. Pendekatan pengkelasan yang digunakan adalah berdasarkan pengkelasan yang terdapat pada buku pedoman pencacah kor dari Badan Pusat Statistik BPS untuk melakukan Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS, yang menetapkan tiga kelas berdasarkan jumlah pengeluaran rumah tangga sebulan BPS, 2006. Setiap kelas ekonomi diambil sebanyak 10 konsumen rumah tangga secara kebetulan accidental, jumlah ini ditentukan sendiri karena tidak adanya kerangka contoh sample frame dari jumlah konsumen buah melon utuh di Kota Bogor. Usaha restoran ditentukan secara sengaja purposive yang diambil sebanyak tiga usaha yaitu Padang Trio Permai, Vegetarian Karunia Baru, dan Hartz Chicken Buffet. Jumlah ini ditetapkan dengan pertimbangan bahwa usaha restoran bersifat homogen. Alasan pemilihan usaha restoran tersebut ialah usaha restoran tersebut sudah cukup terkenal di Kota Bogor. Pedagang es buah dan soup buah diambil masing- masing 5 pedagang secara kebetulan accidental. Jumlah ini ditentukan sendiri karena tidak adanya kerangka contoh sample frame dari jumlah pedagang es dan soup buah di Kota Bogor dan alasan lainnya yaitu salah salah satu bahan baku dari es dan soup buah tersebut adalah buah melon.

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data