Konsep Total Quality Management TQM Fokus Pada Pelanggan

berkaitan dengan kepentingan transportasi dan peruntukan konsumsi segar atau setelah diolah. 3. Flavor rasa, aroma, dan citarasa, meliputi kemanisan, keasaman, intensitas rasa pahit, pedas, sepat, intensitas dan kualitas aroma serta off-flavor. Off – flavor biasanya terjadi karena kesalahan dalam perlakuan pascapanen. 4. Nilai gizi dan zat berkhasiat mutu fungsional, meliputi kandungan gula atau karbohidrat, vitamin dan mineral, antioksidan karoten, isoflavon, dan zat berkhasiat lainnya. 5. Keamanan, yang meliputi bebas kontaminasi baik oleh mikroba patogen, toksin, bahan kimia, pestisida, serta cemaran fisik lainnya kotoran. 6. Kemudahan penanganan, meliputi kemudahan untuk dikonsumsi, kemudahan untuk disajikan, kemudahan pembuangan sampah serta banyaknya sampah, dan sebagainya. 7. Sifat mutu lainnya, seperti faktor ekonomi harga, faktor lingkungan, halal, umur simpan, dan konsistensi suplai.

3.1.2 Konsep Total Quality Management TQM

Total Quality Management TQM menekankan pada komitmen manajemen untuk memiliki keinginan yang berkesinambungan bagi perusahaan untuk mencapai kesempurnaan di segala aspek barang dan jasa yang penting bagi konsumen Render dan Heizer, 2001. Menurut Kotler 2005 TQM adalah pendekatan organisasi secara menyeluruh untuk secara berkesinambungan memperbaiki mutu semua proses, produk, dan pelayanan organisasi. Jika perusahaan ingin bertahan dalam persaingan dan memperoleh laba, maka perusahaan tersebut harus menjalankan TQM. Menurut Goetsch dan Davis 2000 TQM adalah suatu pendekatan untuk menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus- menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya. Pendekatan TQM hanya akan tercapai dengan memperhatikan karakteristik TQM sebagai berikut : 1. Dasar strategi 2. Fokus pada pelanggan internal dan eksternal 3. Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas 4. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam membuat keputusan dan menyelesaikan masalah 5. Memiliki komitmen jangka panjang 6. Membutuhkan kerjasama tim 7. Memperbaiki proses secara berkesinambungan 8. Mengadakan pendidikan dan pelatihan 9. Memberikan kebebasan yang terkendali 10. Memiliki kesatuan tujuan 11. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan Sasaran utama yang ingin dicapai TQM adalah kepuasan pelanggan, memastikan mutu kepada pelanggan, menumbuhkan kerjasama yang baik dari seluruh karyawan dari semua tingkatan serta kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan Marimin, 2004.

3.1.3 Fokus Pada Pelanggan

Pelanggan adalah semua orang yang menuntut kita atau perusahaan untuk memenuhi standar kualitas tertentu, dan karena itu akan memberikan pengaruh pada performa kita atau perusahaan. Pada dasarnya, dikenal tiga macam pelanggan dalam sistem kualitas modern yaitu Gasperz dalam Nasution, 2001 : 1. Pelanggan Internal Orang yang berada dalam perusahaan dan memiliki pengaruh pada performansi pekerjaan perusahaan. 2. Pelanggan Antara Orang yang bertindak atau berperan sebagai perantara, bukan sebagai pemakai akhir produk. 3. Pelanggan Eksternal Pembeli atau pemakai akhir produk, sering disebut sebagai pelanggan nyata. Menurut Kotler 2005 pelanggan adalah orang yang menyampaikan keinginannya kepada kita. Kunci utama mempertahankan pelanggan adalah kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja hasil produk yang diperkirakan terhadap kerja atau hasil yang diharapkan. Jika kinerja di bawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas. Pelanggan yang sangat puas akan tetap setia dalam waktu yang lebih lama dan membeli lebih banyak.

3.1.4 Konsep Quality Function Deployment QFD