Gambaran Umum Kota Bogor

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Darmaga dan Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor. Hasil registrasi penduduk akhir tahun 2005 menunj ukkan bahwa jumlah penduduk Kota Bogor sebanyak 855.085 jiwa, terdiri dari 431.862 jiwa laki- laki dan 423.223 jiwa perempuan. Sex ratio penduduk Kota Bogor adalah 102 yang artinya 102 penduduk laki- laki barbanding dengan 100 penduduk perempuan, dengan luas Kota Bogor 118,50 kilometer perseg, ini berarti kepadatan penduduk per kilometer perseginya sebesar 7.216 jiwa. Kecamatan Bogor Barat merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 190.421 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di kecamatan Bogor Timur yang hanya 86.978 jiwa. Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan terpadat, yaitu 12.691 jiwa perkilometer perseginya, hal ini disebabkan karena pusat pemerintahan dan kegiatan ekonomi banyak berada di kecamatan tersebut Tabel 7. Tabel 7. Jumlah Rumah Tangga, Penduduk, Luas Wilayah, dan Kepadatan Penduduk Kota Bogor Tahun 2005 Kecamatan Rumah Tangga Penduduk jiwa Luas Wilayah km 2 Kepadatan Penduduk jiwakm 2 Bogor Selatan 39 050 166 745 30.81 5 412 Bogor Timur 18 594 86 978 10.15 8 569 Bogor Utara 35 187 149 578 17.72 8 441 Bogor Tengah 42 256 103 176 8.13 12 691 Bogor Barat 41 753 190 421 32.85 5 797 Tanah Sereal 35 517 158 187 18.84 8 396 Total 194 357 855 085 118.50 7 216 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bogor Dalam Angka, 2006. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS tahun 2005, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk buah-buahan di Kota Bogor mencapai Rp 6.321. Jumlah Perusahaan Perdagangan Nasional di Kota Bogor tahun 2005 adalah 7.070, terdapat peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sekitar 7,5 persen dan dari sekian jumlah Perusahaan Perdagangan Nasional yang ada masih didominasi oleh perdagangan kecil dengan jumlah 5.882. Jumlah kios menurut pasar di Kota Bogor adalah 6.612 kios, terdiri dari 2.343 kios di Unit Pasar Kebon Kembang, 2.250 kios di Unit Pasar Bogor, 756 kios di Unit Pasar Jambu Dua, 550 kios di Unit Pasar Merdeka, 275 kios di Unit Pasar Sukasari, 235 kios di Unit Pasar Padusaka, dan 203 kios di Unit Pasar Gunung Batu BPS Kota Bogor Dalam Angka, 2006.

5.1.2 Gambaran Umum Pusat Kajian Buah-buahan Tropika PKBT IPB

Pusat Kajian Buah-buahan Tropika PKBT Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu pusat kajian di bawah lembaga penelitian IPB. PKBT ini didirikan dengan SK Rektor IPB nomor : 027Um1996 pada tanggal 3 mei 1996. PKBT sendiri diresmikan oleh Rektor IPB pada tanggal 15 November 1997 dengan menempati gedung GMK Baranagsiang. PKBT didirikan sebagai wujud nyata peran IPB sebagai lembaga pendidikan yang mengusung misi pengabdian pada masyarakat dalam mendukung pengembangan buah-buahan Indonesia melalui kegiatan-kegiatan riset yang terpadu, intensif, dan integratif.

5.1.2.1 Visi dan Misi

Visi dari PKBT IPB adalah sebagai pusat penelitian buah-buahan tropika bertaraf internasional yang mengembangkan IPTEK dan sumber daya manusia dan menghasilkan varietas unggul yang menggerakkan mata rantai agribisnis dan agro- industri buah-buahan unggulan Indonesia. Misi dari PKBT IPB yaitu : 1. Menyelenggarakan penelitian di bidang buah-buahan tropika. 2. Penentu kecenderungan pengembangan teknologi buah-buahan tropika. 3. Menggalang komitmen dan penyatuan sumber daya SDM, program, infrastruktur serta kemitraan jangka panjang antara perguruan tinggi, lembaga penelitian, pelaku agribisnis dan agro- industri serta instansi- instansi terkait yang mempunyai kepedulian yang sama untuk membangun dan mengembangkan “Agro-technological Cluster“ buah-buahan tropika Indonesia.

5.1.2.2 Program Pengembangan

Salah satu upaya untuk mencapai visi dan misinya, PKBT IPB telah menetapkan program Riset Unggulan Strategi Nasional untuk Pengembangan Buah-buahan Unggulan Indonesia, yang menitikberatkan pada pemuliaan tanaman. Selanjutnya, program riset tersebut dijabarkan menjadi topik-topik penelitian yang dilakukan pada jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Program riset tersebut meliputi : 1. Perakitan varietas dan perbaikan genetika tanaman. 2. Teknologi dan manajemen pembibitan serta distribusi bibit. 3. Teknologi dan manajemen produksi dan sistem usahatani. 4. Teknologi dan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil. 5. Pengembangan sistem standarisasi mutu. 6. Ekonomi dan pemasaran.

5.1.2.3 Fasilitas dan Staf

PKBT IPB memiliki akses terhadap sumberdaya manusia, networking, dan berbagai fasilitas di IPB yang dapat mendukung kegiatan penelitian dan penge mbangan buah-buahan Indonesia. Sekertariat PKBT IPB bertempat di