Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

kepuasan nasabah. Pada pengujian secara parsial Uji t diketahui bahwa variabel empati merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kepuasan nasabah pada PT. Bank Sumut Cabang USU. Melalui pengujian koefisien determinan Adjusted R Square diperoleh nilai sebesar 0,716, berarti 71,6 faktor-faktor kepuasan nasabah dapat dijelaskan oleh variabel bebas kehandalan, jaminan, bukti fisik, daya tanggap dan empati sedangkan sisanya 28,4 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Harni 2013 dalam penelitiannya “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada PT.PLN PERSERO Area Lubuk Pakam” Hasil menunjukkan bahwa terdapat variabel kualitas pelayanan dengan bukti fisik tangible, keandalan reliability, daya tanggap responsiveness, jaminan assurance dan empati emphaty berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada PT.PLN Persero Area Lubuk Pakam.

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Wickof dalam Tjiptono 2005:59, kualitas adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Menurut Simamora 2001:172 jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Universitas Sumatera Utara Kepuasan pelanggan merupakan respons pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian. Rangkuti 2002:30. Salah satu cara untuk mendeferensiasikan suatu perusahaan adalah memberikan pelayanan yang lebih berkualitas dibandingkan dengan pesaing secara konsisten. Terdapat lima dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi 2008:182 yaitu : 1. Bukti Fisik Tangibles adalah kemampuan perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan. Hubungan bukti fisik Tangibles dengan kepuasan pelanggan adalah semakin baik persepsi pelanggan terhadap bukti fisik Tangibles maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi. Jika persepsi pelanggan akan bukti fisik Tangibles buruk maka kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah. 2. Kehandalan Reliability adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Hubungan kehandalan Reliability dengan kepuasan pelanggan adalah semakin baik persepsi pelanggan terhadap kehandalan Reliability maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi. Jika persepsi Universitas Sumatera Utara pelanggan akan kehandalan Reliability buruk maka kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah. 3. Daya Tanggap Responsiveness adalah suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Hubungan daya tanggap Responiveness dengan kepuasan pelanggan adalah semakin baik persepsi pelanggan terhadap daya tanggap Responsiveness maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi. Jika persepsi pelanggan akan daya tanggap Responsiveness buruk maka kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah. 4. Jaminan Assurance pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hubungan jaminan Assurance dengan kepuasan pelanggan adalah semakin baik persepsi pelanggan terhadap jaminan Assurance maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi. Jika persepsi pelanggan akan jaminan Assurance buruk maka kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah. 5. Empati Empathy adalah memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan pelanggan. Sebagai contoh perusahaan harus mengetahui keinginan pelanggan secara spesifik dari bentuk fisik produk atau jasa sampai pendistribusian yang tepat. Universitas Sumatera Utara Hubungan empati Emphaty dengan kepuasan pelanggan adalah semakin baik persepsi pelanggan terhadap empati Emphaty maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi. Jika persepsi pelanggan akan empati Emphaty buruk maka kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah. Jika PT.Pos mampu menjabarkan kelima dimensi tersebut dalam suatu mekanisme pelayanan, maka kepuasan pelanggan lebih mudah diwujudkan atau dengan kata lain harapan pelanggan untuk merasa puas dengan pelayanan PT.Pos akan lebih mendekati kenyataan. Pelanggan dikatakan berkualitas, apabila pelanggan merasa puas, baik pada saat terjadinya kontak pelayanan pada situasi tertentu maupun disaat pasca pembelian. Pelanggan PT.Pos dikatakan puas apabila terdapat kesesuaian antara harapan pelanggan setelah mengevaluasi suatu produk dengan pelayanan yang diterimanya. Ketidakpuasan akan timbul jika harapan dan keinginan konsumen tidak sesuai dengan kualifikasi pelayanan yang diterimanya. Kualitas pelayanan yang baik sebagai salah satu faktor yang sangat penting dalam keberhasilan suatu bisnis, maka tentu saja kualitas pelayanan dapat memberikan beberapa manfaat dan salah satunya adalah menciptakan kepuasan pelanggan. Hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan adalah dimana kepuasan dapat terbentuk dengan adanya keinginan dan kemampuan dari pemberi jasa yang melayani para konsumennya dengan sebaik mungkin yang tercermin Universitas Sumatera Utara dari kualitas pelayanan yang diberikan. Menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi 2006:182 ada lima faktor dalam menentukan kualitas pelayanan adalah : bukti fisik Tangibles, kehandalan Reliability, daya taggap Responsiveness, jaminan Assurance dan empati Emphaty. Sumber : Menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi 2008:182 Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual Kualitas Pelayanan X Bentuk Fisik Tangibles X1 Kehandalan Reliability X2 Daya Taggap Responsiveness X3 Empati Emphaty. X5 Jaminan Assurance. X4 Kepuasan Pelanggan Y Universitas Sumatera Utara 2.4 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis Sugiyono 2005:306. Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : kualitas pelayanan berpengaruh positif dan sigifikan terhadap kepuasan pelanggan pada PT.Pos Indonesia cabang Panyabungan kabupaten Mandailing Natal. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Sugiono 2008:5, jenis penelitian secara umum dikelompokkan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi dan waktu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian asosiatif yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini, melihat kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik Tangibles, keandalan Reliability, daya taggap Responsiveness, jaminan Assurance, dan empati Emphaty terhadap kepuasan pelanggan pada PT.Pos Indonesia Cabang Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal.

3.2 Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor Pos cabang Panyabungan kabupaten Mandailing Natal khusunya tentang pengiriman paket biasa dan pengiriman surat kilat khusus. Penelitian ini direncanakan September sampai dengan November 2013.

3.3 Batasan Operasional Variabel

Penelitian ini memberikan batasan operasional untuk menghindari kesimpang siuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian yang dilakukan sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah Universitas Sumatera Utara