Gambar 9 Tahapan pelaksanaan penelitian.
3.5 Analisis Data
3.5.1 Aspek pemanfaatan sumberdaya ikan
Untuk mengetahui status pemanfaatan ikan tuna di PPN Prigi digunakan analisis surplus produksi Sparre and Venema, 1999 dengan parameter:
1 Fishing power index
FPI digunakan untuk standarisasi alat tangkap Gulland, 1983, alat tangkap yang digunakan sebagai standar adalah alat
Aspek pemenfaatan sumberdaya ikan Aspek teknis penangkapan ikan
Aspek bioekologis perikanan Aspek ekonomis
Mulai
Isu dan fakta lapangan Studi literatur
Rencana penelitian
Survei lapangan Tabulasi dan
pengolahan data
Analisis data Hasil penelitian
Kesimpulan
Selesai
Cukup
Cukup Cukup
Cukup
Aplikasi Ya
Tidak Ya
Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
tangkap yang memiliki produktivitas tertinggi dan memiliki nilai FPI sama dengan satu.
SE = FPI
i
x FE
i
FPI
s
= CPUE
s
CPUE
s
FPI
i
= CPUE
i
CPUE
s
dimana: SE = Upaya penangkapan effort hasil standarisasi tahun ke-i
FPI
i
= Daya tangkap unit penangkapan yang di standarisasi pada tahun ke-i FE
i
= Upaya penangkapan yang akan distandarisasi tahun ke-i FPI
s
= Daya tangkap unit penangkapan standar pada tahun ke-i CPUE
s
= Hasil tangkapan per satuan upaya unit standar tahun ke-i 2
Pendugaan potensi dan tingkat upaya pemanfaatan dilakukan berdasarkan Model Produksi Surplus. Analisis Catch Per Unit Effort CPUE atau hasil
tangkapan per unit upaya penangkapan digunakan untuk mengetahui kelimpahan dan tingkat pemanfaatan yang didasari atas pembagian antara
total hasil tangkapan Catch dengan upaya penangkapan Effort dengan persamaan menurut Sparre and Venema 1999 sebagai berikut:
F C
CPUE = dimana:
Catch C
= Total hasil tangkapan kg Effort
F = Total upaya penangkapan unit
CPUE = Hasil tangkapan per upaya kg unit
3 Nilai CPUE dari total hasil tangkapan C dapat digunakan untuk pendugaan
stok MSY Maximum sustainable yield secara sederhana. Model Schaefer Sparre and Venema, 1999 yang digunakan pada penelitian ini:
1 Hubungan antara upaya penangkapan f dengan hasil tangkapan per satuan upaya penangkapan CPUE adalah:
CPUE = a – bf dimana:
a = intersep titik potong garis regresi dengan sumbu Y b = slope koefisien kemiringan garis regresi
f = upaya penangkapan
2 Hubungan antara upaya penangkapan f dengan hasil tangkapan C : C = af – bf
2
3 Upaya optimum diperoleh dengan cara menyamakan turunan pertama upaya penangkapan, dengan nilai hasil tangkapan sama dengan nol
C = 0, sehingga diperoleh persamaan: C = af - bf
2
C = a – 2bf f
msy
= a 2b 4 Produksi maksimum lestari MSY diperoleh dengan mensubtitusi nilai
upaya optimum, sehingga diperoleh : C
msy
= MSY = 2a 4b C
msy
= a
2
4b Paremeter intersep a dan slope b secara matematis diperoleh dari
persamaan regresi linier sederhana, Y = a + bx. Persamaan surplus production models
hanya berlaku bila parameter b slope bernilai negatif dan a intersep bernilai positif, artinya penambahan upaya penangkapan akan menyebabkan
penurunan CPUE. Formula yang digunakan untuk menduga nilai MSY dan upaya optimum
dengan pendekatan lima model sebagai berikut : 1
Equilibrium Schaefer :
2 2
t t
t
rE K
Q qKE
h −
=
2 Disequilibrium Schaefer : Ds =
t t
t t
t
qE U
qK r
r U
U U
− −
= −
− +
2 ln
1 1
3 Walter Hilborn : WH =
t t
t t
qE U
qK r
r U
U −
− =
−
+
1
1
4 Schnute :
2 2
ln
1 1
1 +
+ +
+ −
+ −
=
t t
t t
t t
E E
q U
U qK
r r
U U
5 Clark Yashimoto Pooley CYP :
CYP =
2 ln
2 2
ln 2
2 ln
1 1
+ +
+ +
− +
− +
+ =
t t
t t
E E
r q
U r
r qK
r r
U
dimana: Ut
: Catch per unit effort CPUE pada periode t U
t+1
: Catch per unit effort CPUE pada periode t+1 Et
: Effort pada periode t E
t+1
: Effort pada periode t+1 h
t
: Hasil tangkapan pada periode t K
: Konstanta daya dukung alam r
: Konstanta laju pertumbuhan alami Q
: Koefisien daya tangkap
3.5.2 Aspek teknis penangkapan ikan