avertebrata yang ditemukan antara lain Calanus, Balanus, Thysanopoda, Microsetella
dan Typhloscolex. Selanjutnya dijelaskan bahwa perifiton mempengaruhi laju perkembangan proses kolonisasi organisme pemangsa lainnya
termasuk juvenil ikan. Selanjutnya dikemukakan bahwa selain perifiton ditemukan pula 23 jenis fitoplankton dan 6 genus zooplankton. Jenis fitoplankton
antara lain Chaetoceros, Rhizosolenia dan Thysanessa sedangkan jenis zooplankton antara lain Eutintinus, Eucalanus, Synchaeta dan Stolomophorus.
5.3 Kelayakan Usaha
Keuntungan usaha atau pendapatan bersih adalah besarnya penerimaan atau pendapatan bersih selama satu tahun setelah dikurangi dengan total biaya
produksi, yang terdiri dari biaya investasi, biaya tetap dan biaya operasional. Dengan melihat nilai total penerimaan TR lebih besar dari nilai total pengeluaran
TC yang dihitung dalam setahun, menunjukkan bahwa dari segi analisa pendapatan, usaha tersebut layak untuk dilaksanakan.
Analisis penerimaan dan biaya RC digunakan untuk mengetahui seberapa jauh setiap nilai rupiah yang dikeluarkan dalam suatu kegiatan usaha
dapat memberikan nilai penerimaan sebagai manfaat usaha, yaitu dengan membandingkan nilai total penerimaan terhadap nilai total biaya. Semakin besar
nilai RC maka akan semakin besar pula keuntungan yang akan diperoleh. Hasil analisis penerimaan dan biaya RC unit armada tonda didapatkan
nilai sebesar 2,02 dan untuk armada jaring insang sebesar 2,29, yang didapat dari total penerimaan TR dalam setahun dibagi dengan total biaya TC. Hal ini
dapat dikatakan bahwa usaha penangkapan ikan dengan menggunakan rumpon sebagai alat bantu memberikan manfaat yang lebih dari biaya yang dikeluarkan,
karena memiliki nilai RC lebih dari 1. Payback period
merupakan investasi suatu proyek yang didasarkan pada pelunasan biaya investasi oleh net benefit dari proyek. Analisa Payback period
dimaksudkan untuk mengetahui perkiraan jangka waktu pengembalian modal atau investasi dalam suatu usaha. Hasil analisa payback period menunjukkan nilai
sebesar 0,86 untuk unit armada tonda dan 0,75 untuk jaring insang, yang berarti jangka waktu pengembalian modal untuk usaha tersebut selama 0,86 tahun 10
bulan untuk armada tonda dan 0,75 tahun 9 bulan untuk jaring insang.
Hasil perhitungan menunjukkan nilai NPV sebesar Rp. 173.452.274,- untuk armada tonda dan Rp 235.179.732,- untuk armada jaring insang dengan
discount factor sebesar 12 yang berarti bahwa pada umur proyek 10 tahun ke-
dua usaha tersebut layak dijalankan karena memiliki nilai NPV 0. Nilai IRR 23 untuk armada tonda dan 32 untuk jaring insang menunjukkan bahwa nilai
IRR lebih besar dari tingkat suku binga berlaku 12. Nilai net BC 1 untuk kedua unit armada penangkapan yaitu armada tonda sebesar 1,99 dan jaring
insang 2,50 yang berarti kedua usaha tersebut layak untuk dijalankan. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan usaha
perikanan tangkap dengan menggunakan bantuan rumpon untuk jenis armada tonda dan jaring insang dapat memberikan keuntungan yang menarik sebagai
suatu unit usaha. Kelayakan usaha dan pendapatan nelayan sangat tergantung pada biaya-
biaya yang dikeluarkan, hasil tangkapan, harga penjualan ikan dan musim penangkapan ikan. Dalam penentuan harga ikan umumnya tergantung pada
keseimbangan pasar antara ketersediaan jumlah produk dan permintaan. Apabila produksi melimpah, permintaan menurun maka harga ikan akan ikut menurun dan
sebaliknya apabila produksi berkurang, permintaan meningkat maka harga ikan akan ikut meningkat.
5.4 Keterkaitan Perikanan Tangkap terhadap Lingkungan