Media Public Relations Public Relations

4 Komunikasi Lisan. Beberapa perusahaan mempekerjakan para pembicara secara permanen dan diserahi tugas khusus untuk menyampaikan penjelasan mengenai perusahaannya di berbagai klub dan perkumpulan masyarakat. 5 Pameran. Tujuan dari penyelenggaraan pameran adalah untuk memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat agar mereka lantas tertarik, kemudian membelinya. Dengan demikian terdapat keterkaitan yang erat antara kegiatan Public Relations dan acara pameran. 6 Seminar. Guna menunjang penggunaan berbagai media, ada baiknya jika perusahaan menyelenggarakan suatu pertemuan khusus untuk khalayak. Bentuk pertemuan itu bisa berupa seminat atau konferensi. Tujuannya adalah menyampaikan presentasi yang bersifat edukatif kepada khalayak. Pembicara pada seminar tersebut adalah bisa orang dalam perusahaan atau bisa tokoh dari luar. 7 Sponsor. Sponsor adalah penyediaan dukungan finansial untuk suatu acara, subjek, kegiatan, lembaga atau individu yang dianggap memang pantas menerimanya. Manfaat Public Relations dari sponsor adalah terciptanya suatu proses pengakraban melalui media yang berlangsung secara berulang-ulang. Sosok atau reputasi perusahaan di mata khalayak pun positif karena ia telah membuktikan ketersediaannya turut memikul tanggung jawab sosial. Kalau reputasi perusahaan sudah baik, maka dengan sendirinya reputasi produk-produknya juga akan sama baiknya. 8 Internet. Internet merupakan jenis teknologi baru. Terdapat potensi strategi dalam menggunakan internet sebagai saluran informasi bagi praktisi Public Relations untuk mendistribusikan berita, membangun sebuah saluran komunikasi dan sebagai saluran transaksi. Beberapa mediabentuk interenet yang digunakan praktisi Public Relations seperti Social Media, Website, Blog maupun E-mail. Media bentuk internet tersebut harus selalu diperbarui dalam menarik perhatian khalayak.

4. Strategi dalam Public Relations

Cutlip, Center dan Broom, menyatakan ada empat langkah dalam proses perencanaan Strategis Public Relations, yaitu: 13 a. Defining the problem or opportunity Research Langkah pertama ini mencakup penyelidikan dan memantau pengetahuan, opini, sikap dan perilaku pihak-pihak yang terkait dengan, dan dipengaruhi oleh, tindakan dan kebijakan organisasi. Pada dasarnya ini adalah fungsi inteligen organisasi. Fungsi ini menyediakan dasar untuk semua langkah dalam proses pemecahan problem dengan menentukan “What’s happening now?” b. Planning and programming Informasi yang dikumpulkan dalam langkah pertama digunakan untuk membuat keputusan tentang program publik, strategi tujuan, tindakan dan komunikasi, taktik dan sasaran. Langkah ini akan mempertimbangkan temuan dari langkah dalam membuat kebijakan dan program organisasi. 13 Scott M. Cutlip. Allen H. Center. Glen M. Broom, Effective Public Relations, alih bahasa Tri Wibowo, Jakarta: Kencana, 2006, Edisi Kesembilan, h. 320. Langkah kedua ini akan menawab pertanyaan “Base on what we have learned about the situation, what we change or do, and say?” c. Take action and communicating Langkah ketiga adalah mengimplementasikan program aksi dan komunikasi yang didesain dalam rangka mencapai tujuan program. Pertanyaan dalam langkah ini adalah “who should do and say it, and when, where and how?” d. Evaluating the program Langkah terakhir dalam proses ini adalah melakukan penilaian atau persiapan, implementasi, dan hasil dari program. Penyesuaian akan dilakukan sembari program diimplementasikan, dan didasarkan pada evaluasi atas umpan balik tentang bagaimana program itu berhasil atau tidak. Program akan dilanjutkan atau dihentikan setelah menjawab pertanyaan “How are we doing, or how did we do?”

C. Marketing

1. Pengertian Marketing

Marketing dalam bahasa Indonesia berarti Pemasaran. Kata dasar dari pemasaran itu sendiri adalah pasar. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia arti dari kata pasara adalah tempat orang berjual beli. 14 Arti pemasaran sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah 1 proses, cara, perbuatan memasarkan suatu barang dagangan 2 perihal menyebarluaskan 14 W.J.S Poerdarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta Timur: PT Balai Pustaka, 2014, Cet. Ke 12, h. 846. ke tengah-tengah masyarakat 3 cara penawaran dan penjualan produk atau jasa melalui teknologi siaran televisi atau telepon. 15 Istilah pemasaran secara etimologi berasal dari kata “pasar” yang mendapat awalan dan akhiran sebagaimana aturannya menjadi kata “pemasaran”. Sedangkan secara terminologi pengertian pemasaran adalah sebagai berikut: Menurut McDaniel, pemasaran dikatakan sebagai proses merencanakan dan melaksanakan konsep, memberi harga, melakukan promosi, dan mendistribusikan ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi. 16 Menurut Kotler dan Armstrong, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan ingikan melalui penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. 17 sedangkan menurut M. Suyanto, pemasaran yaitu proses bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi potensial guna memuasakan kebutuhan dan keinginan manusia. 18 Dari pengertian tersebut di atas, penulis mengambi kesimpulan bahwa pemasaran adalah kegiatan terencana yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia dalam rangka memperoleh keuntungan. 15 Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, Kamus Versi OnlineDaring dalam jaringan, http:kbbi.web.idpasar , diakses pada tanggal 21 September pkl. 11.23. 16 Carl McDaniel Jr., Roger Gates, Riset Pemasaran Kontemporer, Jakarta: Salemba Empat, 2001, Jilid 1, Terjemah Sumiyarto dan Rambat Lupiyoadi, h.4. 17 Philip Kotler dan Gery Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 1997, Ed-8, Terjemah Damos Sihombing, h. 7. 18 M. Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia, Yogyakarta: Andi Offset, 2007, h. 12.

2. Keterkaitan Public Relations dan Marketing

Dalam beberapa tahun terakhir, pemasaran lebih personal berkat kemudahan teknologi dan media baru yang secara cepat menjangkau konsumen massal. Pada sisi lainnya, gaya penekanan dan sentuhan personal lebih menekankan aspek emosi kemanusiaan dan spiritualitas yang selain memanjakan, juga memuliakan konsumen, bukan hanya pendekatan rasional. Fenomena baru ini menempatkan akademsi atau praktisi pemasaran dan kehumasan semakin erat, bahkan saat tertentu sulit membedakan kedua profesi ini karena batasannya yang hampir kabur dan bidang garapan yang hampir sama. 19 Cutlip mendefinisikan pemasaran dalam bentuk yang sama dengan definisi PR 20 : “Marketing is management function that identifies human needs and wants offer product and services to satisfy those demand, and causes transactions that deliver product and service exchange for something of value to the provider”. Pemasaran adalah fungsi manajemen yang mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan manusia, menawarkan produk dan jasa untuk memnuhi permintaan tersebut dan menimbulkan transaksi yang membawa produk dan jasa ke dalam pertukaran sesuatu atau nilai bagi penyedia. Rhenald Kasali berpendapat bahwa 21 : “Pemasaran bergerak pada sektor pelayanan dan kepuasan konsumen untuk memperoleh laba. Sedangkan PR dibutuhkan karena bergerak dalam sektor citra. Sehingga masyarakat mempunyai kesan yang baik terhadap perusahaan, dan perusahaan memperoleh laba”. 19 Hifni Alifahmi, Marketing Communication Orchestra, Bandung: Examedia Publishing, 2008, h. 42. 20 Scott M. Cutlip, Allen H. Center, Glenn M. Broom, Effective Public Relations, New Jersey: Prentice-Hall, Inc, 2000, h. 4. 21 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations; Konsep Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2003, h. 28.