Keterkaitan Public Relations dan Marketing

marketing dibentuk oleh suatu divisi baru, yakni Komunikasi dan Marketing. 24 Dikutip dari Rosady Ruslan, Philip Kottler yang pertama kali memunculkan konsep Mega Marketing yang merupakan perpaduan antara kekuatan Public Relations dan Marketing Mix. Mega marketing tersebut kemudian dikembangkan oleh Thomas L. Harris melalui bukunya berjudul The Marketer’s Guide to Public Relations yang melahirkan marketing Public Relations. 25 Menurut Tom Harris dalam bukunya yang berjudul The Marketer’s Guide to Public Relations, mendefinisikan marketing Public Relations sebagai berikut: 26 “Marketing Public Relations is the process of planning, executing and evaluating programs, that encourage purchase and customer satisfication through credible communication of information and impression that identify companies and their product with the needs, wants, concerns and interests of consumers”. Marketing Public Relations adalah sebuah proses perencanaan, pelaksanakan dan pengevaluasian program yang merangsang penjualan dan kepuasan pelanggan melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat menghubungkan perusahaan dan produk dengan kebutuhan , keinginan serta minat konsumen. Sementara itu, menurut Keith Butterick dalam Pengantar Public Relations Teori dan Praktik, menyatakan bahwa marketing Public Relation 24 Sholeh Soemirat Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, Cet. Kelima, h. 153. 25 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations Media Komunikasi, h. 245. 26 Thomas L Harris, The Marketer’s Guide to Public Relations: How Today’s Top Companies are Using The New PR to Gain a Competitive Edge, Canada: John Wiley Sons, Inc, 1991, h. 12. atau Public Relations pemasaran adalah Public Relations yang secara khusus mendukung aktivitas penjualan. 27 Menurut Soemirat dan Ardianto, masuknya bidang Public Relations ke dalam marketing karena peningkatan kebutuhan dan minat konsumen, harga semakin kompetitif, perlu memperluas distribusi dan banyaknya promosi dari produk atau jasa sejenis. 28 Dari pengertian di atas dan penjelasan para ahli, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa marketing Public Relations adalah menjalankan kegiatan terencana yang dapat merangsang penjualan dan pelanggan serta dapat meningkatkan kesadaran konsumen dan membangun kepercayaan konsumen di tengah keadaan harga semakin kompetitif. Khalayak dari marketing Public Relations itu sendiri adalah masyarakat dan konsumen itu sendiri, maka dari itu marketing Public Relations adalah kegiatan yang mendukung pemasaran dimana akan membangun kepercayaan konsumen.

2. Strategi Marketing Public Relations

Dalam buku Manajemen Humas Komunikasi, menurut Rosady Ruslan, secara garis besar terdapat Three Ways Strategy untuk melaksanakan program dalam mencapai tujuan, yaitu Public Relations merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik Pull Strategy menarik, sedangkan Push Strategy mendorong dalam hal pemasaran. Dan taktik 27 Keith Butterick, Pengantar Public Relations Teori dan Praktik, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012, Cet.ke1, h. 55. 28 Soleh Soemirat. Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h. 153-154. ketiga, Pass Strategy sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan. Thomas dalam bukunya The Marketer’s Guide to Public Relations mengatakan bahwa terdapat tiga pendekatan baru MPR yang menggabungkan antara strategi pemasaran tradisional dan dimensi mega- marketing yang membutuhkan komunikasi dengan bagian yang bukan bagian dari pemasaran tradisional. Adapun strategi-strategi tersebut adalah: 29 a. Push Strategy A push strategy calls for using the sales force and trade promotion to push the product through the channels. The producer aggressively promotes the product to wholesalers; the wholesaler aggressively promote the product to retailers; and the retailers aggressively promote the product to consumers. strategi push digunakan untuk mendorong pemasaran dan promosi barang melalui saluran . Produsen secara agresif mempromosikan produk kepada distributor; distributor secara agresif mempromosikan produk ke pengecer; dan pengecer agresif mempromosikan produk kepada konsumen. b. Pull Strategy A pull strategy calls for spending a lot of money on advertising and consumer promotion to build up consumer demand. If the strategy is effective, consumers will ask their retailers for the product, the retailers will 29 Thomas L. Harris, The Marketer’s Guide to Public Relations, New York: John Wiley Sons Inc, 1991, h. 48-50.