Ekosistem Waduk Penilaian Ekonomi Jasa Ekosistem Waduk Koto Panjang Di Kabupaten Kampar Riau

Tabel 2.1 Tipologi jasa ekosistem perairan tawar Jasa Penyediaan Provisioning Services Jasa Pengaturan Regulating Services Jasa Kultural Cultural Services Jasa Pendukung Supporting Services Air konsumsi air minum, pertanian,industri Pengaturan kualitas air pengolahan air Wisata Siklus nutrien dan produktivitas primer Air non konsumsi energi listrik dan transportasi Pengaturan banjir dan erosi Organisme perairan untuk makanan dan obat- obatan Sumber: MEA 2003 Jasa-jasa tersebut berperan dalam pelestarian kondisi yang diperlukan kehidupan dan bermanfaat dalam penciptaan jasa ekosistem lainnya. Jenis jasa yang diperlukan serta besarnya ketergantungan setiap kelompok masyarakat terhadap jasa tersebut ternyata berbeda. Jasa ekosistem tertentu seperti berbagai jenis kacang-kacangan atau umbi-umbian yang dapat dimakan, produksi kayu, dan penyeimbang iklim ekstrim merupakan jasa yang sangat penting bagi kehidupan dan ketahanan pangan masyarakat miskin. Sementara itu, bagi kelompok masyarakat lain, jasa kultural dan religius dapat saja lebih bernilai dibandingkan dengan jasa lainnya Rosa et al. 2008. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa masyarakat memaknai suatu kondisi atau keadaan yang disediakan oleh ekosistem tergantung pada kemampuan ekosistem tersebut dalam menyediakan jasa yang diinginkan. Walaupun kadang kedekatan sebagian masyarakat dengan lingkungannya terhalang oleh berbagai faktor seperti kelembagaan sosial, budaya, dan teknologi. Tidak dapat dipungkiri bahwa semua individu pada umumnya sangat tergantung pada keberadaan jasa ekosistem Rosa et al. 2008. Dari sudut pandang ekonomi, secara tradisional beberapa jasa ekosistem dianggap sebagai positive externalities atau keuntungan ekternal dari keputusan - keputusan produksi dan manajemen. Berdasarkan perspektif tersebut, pengembangan pasar jasa ekosistem, atau secara lebih umum disebut pemanfaatan instrumen berbasis pasar, merupakan usaha untuk menginternalisasi atau memberi nilai ekonomi atas keuntungan yang dimaksud. Dengan demikian diharapkan ekosistem akan tetap terpelihara dan dapat diperbaiki untuk meningkatkan ketersediaan jasa ekosistem Rosa et al. 2008. Pendekatan jasa ekosistem secara eksplisit mengintegrasikan kebutuhan manusia dan harapan dalam penilaian ekosistem. Jasa ekosistem yang diteliti di Waduk Koto Panjang adalah jasa penyediaan dan jasa cultural.

2.4 Daya Dukung Ekologi dan Ekonomi

Menurut Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Menurut Pearce dan Kirk 1986 daya dukung carrying capacity adalah intensitas penggunaan maksimum terhadap sumberdaya alam yang berlangsung secara terus menerus tanpa merusak alam, sedangkan menurut Bengen 2002, konsep daya dukung didasarkan pada pemikiran bahwa lingkungan memiliki kapasitas maksimum untuk mendukung pertumbuhan suatu organism. Daya dukung lingkungan sangat erat hubungannya dengan kapasitas asimilasi dari lingkungan yang menggambarkan jumlah limbah yang dapat dibuang kedalam lingkungan tanpa menyebabkan polusi. Daya dukung lingkungan dapat dibedakan menjadi Bengen 2002: 1. Daya dukung ekologis, merupakan tingkat maksimum penggunaan suatu kawasan atau ekosistem, baik berupa jumlah maupun kegiatan yang diakomodasikan didalamnya, sebelum terjadi suatu penurunan kualitas ekologis kawasan atau ekosistem 2. Daya dukung fisik, merupakan tingkat maksimum penggunaan atau kegiatan yang dapat diakomodasikan dalam kawasan tanpa menyebabkan kerusakan atau penurunan kualitas kawasan tersebut secara fisik. 3. Daya dukung ekonomi, merupakan tingkat produksi skala usaha yang memberikan keuntungan maksimum dan ditentukan oleh tujuan usaha secara ekonomi. 4. Daya dukung sosial, merupakan gambaran persepsi seseorang dalam menggunakan ruang pada waktu yang bersamaan, atau persepsi terhadap kehadiran orang lain secara bersama dalam memanfaatkan suatu area tertentu. Menurut Caughley 1979 ada dua tipe daya dukung, yaitu: 1. Daya dukung ekologi menjelaskan ukuran herbivora dan populasi tanaman yang dapat dicapai secara alami apabila keduanya dibiarkan berinteraksi tanpa ada intervensi manusia. 2. Daya dukung ekonomi menjelaskan suatu kesetimbangan yang ditimbulkan oleh kelestarian pemanenan populasi herbivora. Daya tampung danau danatau waduk yaitu kemampuan perairan danau danatau waduk menampung beban pencemaran air sehingga memenuhi baku mutu air dan status trofik. Daya tampung waduk sangat dipengaruhi oleh morfologi dan hidrologi waduk, khususnya karakteristik laju pembilasan air atau waktu tinggal air, yang tergantung pada volume waduk dan debit air keluar waduk. Danau atau waduk yang memiliki waktu tinggal air kurang dari 20 hari mempunyai kemampuan pencampuran air sehingga plankton tidak dapat tumbuh. Sedangkan danau maupun waduk yang memiliki waktu tinggal air antara 20 sampai 300 hari menyebabkan terjadinya proses stratifikasi. Apabila waktu tinggalnya lebih dari 300 hari akan terjadi stratifikasi yang stabil, serta dapat terjadi akumulasi unsur nutrien dan pertumbuhan plankton yang mengakibatkan eutrofikasi KLH 2008. Dalam Permen LH No. 28 Tahun 2009 dijelaskan bahwa daya tampung beban pencemaran air danau danatau waduk tergantung kepada karakteristik dan kondisi lingkungan disekitarnya, yaitu: a. morfologi dan hidrologi danau danatau waduk; b. kualitas air dan status trofik danau danatau waduk; c. persyaratan atau baku mutu air untuk pemanfaatan sumber daya air danau