Latar Belakang Penilaian Ekonomi Jasa Ekosistem Waduk Koto Panjang Di Kabupaten Kampar Riau

1.2 Perumusan Masalah

Ekosistem Waduk Koto Panjang memiliki luas 12400 ha yang dibangun pada tahun 1986 dengan fungsi utama sebagai pembangkit tenaga listrik dan mampu menghasilkan tenaga listrik sebesar 114 MW. Akibat dari pembangunan Waduk Koto Panjang 8.989 ha sawah dan kebun terpaksa ditenggelamkan sehingga timbul dampak sosial ekonomi akibat terjadinya perubahan lahan serta hilangnya mata pencaharian. Hal ini sebagai akibat perubahan lingkungan dari lahan pertanian menjadi area genangan waduk. Aktivitas perekonomian setelah pembangunan waduk tersebut diharapkan dapat memberikan pendapatan yang sama atau bahkan lebih besar dibandingkan sebelum adanya waduk. Seiring berjalannya waktu ekosistem Waduk Koto Panjang bukan hanya dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik, melainkan juga dimanfaatkan sebagai areal perikanan budidaya KJA, perikanan tangkap dan wisata. Beberapa kegiatan mempunyai potensi untuk mempengaruhi kualitas lingkungan dari ekosistem Waduk Koto Panjang. Kegiatan yang dilakukan adalah perubahan penggunaan lahan dengan mengkonversi hutan menjadi lahan perkebunan. Sebagian besar dari luas buffer zone daerah pelindung Waduk Koto Panjang telah mengalami perubahan, yaitu sekitar 320,6 ha untuk perkebunan karet, perkebunan kelapa sawit 287,36 ha dan 33,26 ha tanaman padi dengan luas total buffer zone waduk sebesar 674,3 ha. Perubahan penggunaan lahan tersebut akan menyebabkan terjadinya pengkayaan nutrien yang berlebih khususnya N dan P yang diakibatkan oleh penggunaan pupuk yang digunakan di daerah pertanian dan perkebunan serta buangan limbah rumah tangga yang terbawa aliran sungai Kampar Kanan atau aliran permukaan run-off ke dalam waduk. Dampak lain yang ditimbulkan adalah terjadinya erosi dan sedimentasi yang akan mengakibatkan pendangkalan ekosistem Waduk Koto Panjang yang akan mempengaruhi umur teknis ekosistem Waduk Koto Panjang Nur 2006. Peningkatan jumlah petak KJA di ekosistem Waduk Koto Panjang diharapkan tidak akan meningkatkan status kesuburan ekosistem Waduk Koto Panjang. Jika kegiatan budidaya KJA secara intensif, jika tidak dilakukan secara benar akan menyebabkan meningkatnya beban masukan total fosfor Mhlanga et al. 2013. Efluen dari aktivitas ini dapat memperkaya perairan dengan nutrien dan bahan organik yang menyebabkan pembentukan sedimen anoksik, perubahan komunitas benthos dan eutrofikasi Demir et al. 2001; Guo dan Li 2003 dalam Warsa 2016. Beban masukkan fosfor total yang berlebihan dapat menyebabkan eutrofikasi atau penyuburan suatu badan air. Berdasarkan hasil penelitian Hatta 2007 status ekosistem Waduk Koto Panjang berdasarkan kandungan klorofil-a telah mencapai eutrof, hal tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan kesuburan perairan dari tahun ke tahun. Secara umum permasalahan di Waduk Koto Panjang dapat dirangkum dalam bentuk diagram dengan menggunakan model DPSIR Driving- Force-Pressure-State- Impact-Respon seperti pada Gambar 1.2. Faktor Penggerak DriverD Tekanan Lingkungan Environmental Pressure P Perubahan Kondisi Lingkungan Environmental State ChangeS Dampak ImpactI Respon ResponsesR Populasi Penduduk Ekonomi Energi Kegiatan Perikanan Permintaan Wisata Konversi Lahan Penebangan Hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan Peningkatan KJA Kebutuhan untuk Energi Erosi Sedimentasi Eutrofikasi Penurunan Debit Air Peningkatan masalah ekologi, ekonomi dan sosial Kebijakan Ekonomi Kelembagaan Dengan latar belakang permasalahan tersebut maka secara spesifik pertanyaan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut 1. Apa saja dan bagaimana kondisi jasa ekosistem Waduk Koto Panjang saat ini? 2. Berapa besar daya dukung ekologi dan ekonomi ekosistem Waduk Koto Panjang? 3. Berapa nilai ekonomi total ekosistem Waduk Koto Panjang? 4. Bagaimanakah model pengelolaan Waduk Koto Panjang?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan nilai ekonomi jasa ekosistem Waduk Koto Panjang berdasarkan daya dukung. Adapun secara rinci tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi jasa ekosistem Waduk Koto Panjang. 2. Mengestimasi daya dukung ekologi dan ekonomi ekosistem Waduk Koto Panjang. 3. Mengestimasi nilai ekonomi total ekosistem Waduk Koto Panjang. 4. Menyusun model pengelolaan ekosistem Waduk Koto Panjang.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Pemerintah: dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan perencanaan kebijakan dan strategi pengelolaan waduk secara berkelanjutan. Gambar 1.2 Kerangka permasalahan di Waduk Koto Panjang dengan pendekatan DPSIR 2. Masyarakat: memberikan kontribusi hasil pemikiran secara ilmiah bagi masyarakat bahwa masih ada peluang untuk mengembangkan budidaya perikanan KJA dan Wisata di Waduk Koto Panjang. 3. Perkembangan ilmu pengetahuan: sebagai bahan rujukan lebih lanjut terhadap pengelolaan waduk secara berkelanjutan.

1.5 Kebaruan Novelty

Kebaruan dalam penelitian ini terletak pada kebaruan konsep kerangka pikir dan analisis tentang: 1. Eksplorasi jasa ekosistem perairan umum daratan dalam formasi waduk yang dianalisis dengan menggunakan nilai ekonomi total berbasiskan daya dukung. 2. Sistem pengelolaan ekosistem perairan umum daratan dalam formasi waduk dengan menggunakan analisis komprehensif sistem dinamis. 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekosistem Waduk

Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terdiri atas komponen - komponen biotik dan abiotik yang saling berintegrasi sehingga membentuk satu kesatuan. Ekosistem perairan umum mencakup habitat seperti danau dan sungai, rawa, rawa, dan dataran banjir, sungai kecil, kolam dan gua perairan MEA 2003. Menurut KLH 2010 danau atau waduk adalah genangan air dalam suatu cekungan permukaan tanah yang terbentuk secara alami maupun buatan yang airnya bersumber dari air permukaan danatau air tanah. Pada hakekatnya, ekosistem danauwaduk adalah ekosistem akuatik perairan danauwaduk dan ekosistem terestrial daerah tangkapan air danauwaduk. Perairan waduk merupakan salah satu bentuk ekosistem air tawar yang ada di permukaan bumi. Didalam ekosistem perairan waduk terdapat faktor-faktor abiotik dan biotik produsen, konsumen dan pengurai yang membentuk suatu hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi. Waduk adalah genangan air dalam suatu cekungan permukaan tanah yang terbentuk secara buatan yang airnya bersumber dari air permukaan dan atau air tanah. Menurut KNLH 2009 waduk adalah wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bendungan dan berbentuk pelebaran alur atau badan atau palung sungai. Waduk terbentuk sebagai akibat adanya massa air yang mengisi lembah sungai. Ekosistem waduk termasuk habitat air tawar yang memiliki perairan tenang yang dicirikan oleh adanya arus yang sangat lambat sekitar 0,1 –1 cmdetik atau tidak ada arus sama sekali. Oleh karena itu residence time waktu tinggal air bisa berlangsung lebih lama. Berdasarkan pembentukannya, danauwaduk dapat dikelompokkan menjadi danauwaduk yang terbentuk secara alami natural lake dan yang terbentuk secara buatan man made lakeartificial lake. Danauwaduk buatan dikenal dengan sebutan waduk reservoir atau bendungan, dan danauwaduk kecil disebut situ. Situ umumnya berperan sebagai fungsi pengaturan air untuk irigasi, pengendali banjir, perikanan, wisata alam dan lain-lain KLH 2010. Kuantitas dan kualitas air waduk berhubungan dengan tata air dan drainase wilayah serta dipengaruhi oleh tipe pemanfaatan badan air waduk dan pemanfaatan lahan di dalam wilayah tangkapannya. Fungsi ekosistem waduk akan mengalami penurunan apabila terjadi kerusakan di wilayah perairan maupun di daerah tangkapan airnya DTA. Ekosistem waduk memiliki peranan penting dalam menjamin kualitas dan kuantitas ketersediaan air tawar, serta fungsi waduk lainnya diantaranya sebagai habitat kehidupan liar, peluang pengembangan ekonomi lokal, nilai estetika, religi dan tradisi. Secara ekologis waduk mempunyai fungsi dan manfaat sebagai tempat penampungan air, daerah resapan, dan habitat kehidupan liar, penahan instrusi air laut, sedangkan secara ekonomis berfungsi atau bermanfaat sebagai sumber air irigasi, perikanan dan wisata alam, transportasi dan sebagainya. Secara umum fungsi dan manfaat ekosistem waduk adalah sebagai berikut: sumber air baku PDAM, industri, sumber air irigasi, sumber air kebutuhan rumah tangga, tempat perikanan tangkap dan perikanan