Hasil Penelitian Terdahulu Penilaian Ekonomi Jasa Ekosistem Waduk Koto Panjang Di Kabupaten Kampar Riau

No Penulis Judul Tahun Sumber Metodologi Hasil 6 Simarmata Kajian keterkaitan antara kemantapan cadangan oksigen dengan beban masukan bahan organik di waduk Ir. H Juanda Purwakarta Jawa Barat 2007 Disertasi pada Sekolah Pascasarjana IPB MPN Anova Analisis Keseimbangan dinamik Analisis hubungan Penelitian ini memfokuskan pada kemampuan perairan menerima beban bahan organik 7 Walukow Rekayasa Model Pengelolaan Danau Terpadu Berwawasan Lingkungan Studi Kasus di Danau Sentani 2009 Disertasi pada Sekolah Pascasarjana IPB Kualitas air Beban pencemar Kapasitas asimilasi USLE ISM Model Dinamik Penelitian ini memfokuskan pada kapasitas asimilasi parameter kualitas air di Danau Sentani, model kelembagaan pengelolaan danau dan model sistem dinamik pengelolaan danau lestari 8 Widiyati Rancang Bangun Model Pengelolaan Waduk Berkelanjutan berbasis Perikanan Budidaya Keramba Jaring Apung kasus Waduk Cirata Jawa Barat 2011 Disertasi pada Sekolah Pascasarjana IPB Kualitas air Beban pencemar Kapasitas asimilasi ISM Model Dinamik Penelitian ini memfokuskan pada daya dukung lingkungan perairan Waduk Cirata, model kelembagaan untuk pengelolaan waduk, model sistem dinamik pengelolaan waduk dan keberlanjutan pengelolaan Waduk Cirata berbasisi perikanan budidaya keramba jaring apung Tabel 2.3 Ikhtisar penelitian terdahulu Terkait dengan penelitian yang dilaksanakan lanjutan 22 No Penulis Judul Tahun Sumber Metodologi Hasil 9 Sutrisno Valuasi Ekonomi Konversi Lahan Pertanian ke Non Pertanian di Daerah aliran Sungai DAS Waduk wonogiri.Studi Kasus di wilayah sub-Das Keduang Kabupaten Wonogiri 2011 Disertasi pada Sekolah Pascasarjana IPB Analisis spasial Analisis produktifitas usaha tani Analisis kesempatan kerja yang hilang Metode USLE Sediment delivery ratio Perbandingan QmaxQmin Koefisien Aliran Permukaan Baku mutu air Penelitian ini memfokuskan pada pola,laju dan neraca konversi lahan pertanian ke non pertanian, dampak konversi lahan pertanian ke non pertanian, nilai manfaat multifungsi lahan pertanian yang hilang akibat konversi lahan pertanian ke non pertanian, kebijakan pemerintah tentang konversi lahan pertanian ke non pertanian, arahan kebijakan dan strategi pengelolaan DAS 10 Pahlefi Dampak pembangunan waduk terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat : Suatu kajian terhadap kasus perubahan mata pencaharian masyarakat di sekitar waduk PLTA Kota Panjang Kabupaten Lima Puluh Kota Propinsi Sumatera Barat Tesis master pada Program Pascasarjana UI Penelitian ini memfokuskan pada dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan waduk PLTA Koto Panjang terhadap kehidupan masyarakat di sekitar waduk khususnya dilihat dari perubahan mata pencaharian Tabel 2.3 Ikhtisar penelitian terdahulu Terkait dengan penelitian yang dilaksanakan lanjutan 23 No Penulis Judul Tahun Sumber Metodologi Hasil 11 Simoen Dampak Hidrologis Pembangunan Waduk Koto Panjang Terhadap Kompleks Candi Muara Takus di Riau 2000 Majalah Geografi Indonesia Pendugaan geolistrik Schlumberger dan wenner Penelitian ini memfokuskan pada dampak adanya genangan terhadap bangunan candi dan alternatif untuk menanggulangi dampak yang terjadi 12 Akbar Dampak Pembangunan PLTA Koto Panjang Terhadap Pengembangan Wilayah di Kecamatan XIII Koto Kampar Riau 2004 Tesis master pada Program Pascasarjana USU Uji rangking bertanda Wilcoxon Penelitian ini memfokuskan pada Dampak Pembangunan PLTA Koto Panjang Terhadap Pengembangan Wilayah di Kecamatan XIII Koto Kampar Riau 13 Aliar Perkembangan Pembinaan Lingkungan Hidup Kemasyarakat Pasca Pembangunan PLTA Koto Panjang dan Dampaknya di Kabupaten Kampar dalam Perspektif Hukum Lingkungan 2004 Jurnal Hukum Respublica deskriptif penelitian ini memfokuskan pada pembinaan lingkungan hidup kemasyarakat pasca pembangunan PLTA Koto Panjang dan dampaknya 14 Warsa Hubungan Nutrien N Dan P Terhadap Kelimpahan Fitoplankton Dl Waduk Koto Panjang, Rlau 2006 Prosiding Seminar Nasioml Ikan IV Kualitas air Regresi berganda Penelitian ini memfokuskan pada nutrient N dan P terhadap kelimpahan fitoplankton dl Waduk Koto Panjang. Tabel 2.3 Ikhtisar penelitian terdahulu terkait dengan penelitian yang dilaksanakan lanjutan No Penulis Judul Tahun Sumber Metodologi Hasil 15 Nur Evaluasi pengelolaan waduk PLTA koto panjang sebagai upaya pelestarian fungsi waduk yang berkelanjutan 2006 Tesis master pada Sekolah Pascasarjana IPB Kualita air, usle, ahp Penelitian ini memfokuskan pada dampak kegiatan pertanian, perkebunan, pemukiman dan pembukaan lahan baru terhadap Waduk Koto Panjang, dampak kegiatan perikanan keramba jaring apung di lokasi dam site terhadap kualitas air dan pembangkit listrik, kesesuaian lahan untuk pembangunan buffer zone, kebijakan pengelolaan waduk PLTA koto Panjang 16 Badan Penelitian dan Pengembangan pengelolaan Sumberdaya perairan dan Limgkungan Universitas Riau Review Zonasi Waduk PLTA Koto Panjang 2006 Laporan Penelitian USLE Kualitas air Klorofil a Penelitian ini memfokuskan pada menata kawasan Waduk PLTA Koto Panjang dalam zona-zona yang sesuai dengan peruntukkan dan kegiatan yang bersifat saling mendukung serta memisahkan kegiatan yang saling bertentangan sehingga eksistensi PLTA koto Panjang dapat dipertahankan Tabel 2.3 Ikhtisar penelitian terdahulu terkait dengan penelitian yang dilaksanakan lanjutan 25 No Penulis Judul Tahun Sumber Metodologi Hasil 17 Badan Pengelolaaan Dampak Lingkungan Provinsi Riau Kajian Kondisi Parameter Kualitas Air dan Lingkungan PLTA Koto Panjang 2006 Laporan Penelitian Kualitas air Kelimpahan, dominansi, keanekaragaman plakton Usle GIs Penelitian ini memfokuskan pada kualitas lingkungan terutama kualitas air dan plakton, gulma air, vegetasi disekitar waduk, erosi serta dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan penggunaan lahan dan waduk terhadap kondisi parameter kualitas air di sekitar lingkungan waduk PLTA Koto Panjang 18 Krismono Status Terkimi Sumberdaya Ikan di Waduk Koto Panjang Propinsi Riau 2006 Prosiding Seminar Nasionol Ikan IV PRA Kelirnpahan dan lndek diversitas Kandungan KloroRI-a lndeks Dominasi plankton Produktivitas primer perairan Hubungan Panjang Berat Penelitian ini memfokuskan pada jenis-jenis ikan yang hidup di Waduk Koto Panjang, Komposisi hasil tangkapan dan habitat dimana ikan tersebut hidup Tabel 2.3 Ikhtisar penelitian terdahulu terkait dengan penelitian yang dilaksanakan lanjutan 26 No Penulis Judul Tahun Sumber Metodologi Hasil 19 Hatta Hubungan antara produktifitas primer fitoplankton dengan unsur hara pada kedalaman secchi di perairan waduk plta koto panjang, riau 2007 Tesis master pada Sekolah Pascasarjana IPB Indeks keanekaragaman, keseragaman, dominansi Produktifitas primer Klorofil-a Penelitian ini memfokuskan pada hubungan antara produktifitas primer fitoplankton dan unsur hara di perairan Waduk Koto Panjang 20 Krismono Kebiasaan Makan Ikan motanThynnichthys polylepis di Waduk Koto Panjang Riau 2008 Jurnal Iktiologi Indonesia Simples of the Available indeks Penelitian ini memfokuskan pada kebiasaan makan Ikan motan 21 Siagian Strategi Pengembangan Perikanan Keramba Jaring Apung Berkelanjutan di Waduk PLTA Koto Panjang Kampar Riau 2010 Disertasi Pada Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Kualitas Air Daya Dukung Perairan penelitian ini memfokuskan pada informasi tentang kualitas perairan waduk PLTA Koto Panjang untuk pengembangan budidaya ikan dalam KJA., daya dukung lingkungan perairan waduk PLTA Koto Panjang bagi pengembangan budidaya ikan, strategi pengelolaan sehingga kegiatan budidaya ikan dalam KJA di waduk PLTA Koto Panjang dapat berkelanjutan Tabel 2.3 Ikhtisar penelitian terdahulu terkait dengan penelitian yang dilaksanakan lanjutan 27 No Penulis Judul Tahun Sumber Metodologi Hasil 22 Desrita Bioekologi ikan bunga air clupeichthys goniognathus, bleeker 1855 di perairan inlet Waduk Koto Panjang kabupaten kampar provinsi riau 2011 Tesis master pada Sekolah Pascasarjana IPB Kebiasaan makan Pertumbuhan reproduksi Penelitian ini memfokuskan pada kajian habitat perairan, aspek biologi makanan, pertumbuhan dan reproduksi ikan bungan air C. goniognathus 23 Burnawi Pengamatan Fekunditas Ikan motan Thynnichthys polylepis Hasil Tangkapan Nelayan Dari Waduk Koto Panjang, Provinsi Riau 2011 BTL: Vol.9 No.1 Juni 2011 Fekunditas Penelitian ini memfokuskan ada fekunditasIkan motan hasil tangkapan nelayan di waduk Koto Panjang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. 24 Irnad Menuju Pengelolaan Daerah Tangkapan Air Berkelanjutan : Integrasi Ekonomi Dan Kelembagaan Kasus Daerah Tangkapan Air Waduk Koto Panjang Propinsi Sumatera Barat- Riau, Indonesia 2011 Tesis Master Pada Program Pascasarjana Unand The Institutional Analysis And Development Iad Penelitian ini memfokuskan pada pengelolahan DTA WKP yang berkelanjutan melalui pendekatan keintegrasian ekonomi dan kelembagaan Tabel 2.3 Ikhtisar penelitian terdahulu terkait dengan penelitian yang dilaksanakan lanjutan 3 METODOLOGI

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah waduk PLTA Koto Panjang, yang tercakup dalam wilayah administrasi Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau Gambar 3.1. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 – Desember 2014.

3.2 Kerangka Pendekatan Studi

Ekosistem Waduk Koto Panjang merupakan salah satu ekosistem yang banyak memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia diklasifikasikan sebagai jasa penyediaan provisioning services yaitu produk yang diperoleh dari ekosistem; jasa cultural cultural services yaitu manfaat non-material yang diperoleh manusia dari ekosistem; jasa regulating regulating services yaitu manfaat yang diperoleh dari regulasi proses ekosistem; dan jasa supporting supporting services yaitu manfaat yang diperlukan untuk produksi semua jasa ekosistem lainnya. Penilaian ekonomi Waduk Koto Panjang hanya dibatasi untuk ekosistem aquatik perairan Waduk Koto Panjang yaitu jasa penyediaan budidaya ikan KJA dan perikanan tangkap serta jasa kultural wisata. Dalam pemanfaatan jasa ekosistem Waduk Koto Panjang harus selalu memperhatikan daya dukungnya baik daya dukung ekologi maupun daya dukung ekonomi. Untuk menganalisis daya dukung perikanan baik perikanan Budidaya KJA maupun perikanan tangkap menggunakan analisis kualitas air, daya tampung beban pencemaran dan analisis produktivitas primer. Parameter kualitas air diukur dengan peralatan yang mengikuti pedoman Standar Methodes for Examinition of Water and Waste Water APHA 1992. Setelah data diperoleh dibandingan dengan baku mutu air. Baku mutu air yang digunakan Gambar 3.1 Peta lokasi penelitian Jasa Ekosistem Waduk Koto Panjang Jasa Penyediaan Jasa Kultural Jasa Regulasi Jasa Pendukung Budidaya KJA Perikanan Tangkap Wisata Daya Dukung Kualitas air Daya Tampung Beban Pencemaran Produktivitas Primer Daya Dukung Kawasan Nilai Ekonomi Pendekatan Produktivas Metode Biaya Perjalanan Model Dinamis Kebijakan Pengelolaan Ruang Lingkup Penelitian Keterangan dengan mengacu kepada keputusan Gubernur Riau Nomor 23 Tahun 2003 tentang Peruntukan dan Baku Mutu Sungai Kampar Provinsi Riau untuk klasifikasi mutu air kelas II dan III yang mengacu peraturan pemerintah nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air untuk klasifikasi mutu air kelas II dan III. Analisis daya tampung beban pencemar dilakukan berdasarkan Permen LH 2009 yang dilakukan dengan pendekatan total P. Analisis produktivitas primer dilakukan dengan perhitungan menggunakan total P. Perbandingan antara daya dukung ekologi dan daya dukung ekonomi dilakukan untuk melihat apakah ekosistem Waduk Koto Panjang masih berada dalam kondisi overunder Shoot. Setelah diketahui kondisi Ekosistem Waduk Koto Panjang dilakukan penilaian ekonomi terhadap masing-masing jasa ekosistem yang selanjutnya nilai tersebut menjadi nilai ekonomi total. Pendekatan yang dilakukan dalam melakukan penilaian ekonomi adalah pendekatan produktivitas untuk jasa penyediaan dan metoda biaya perjalanan untuk jasa kultural. Selanjutnya untuk memperoleh kebijakan pengelolaan dari ekosistem Waduk Koto Panjang dilakukan pemodelan secara dinamis. Kerangka pendekatan studi dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.2 Gambar 3.2 Kerangka pendekatan studi

3.3 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Biofisik

3.3.1.1 Jenis Data

Data biofisik yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui metode observasi dan pengukuran langsung di lapangan terhadap objek penelitian, sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan cara penelusuran berbagai literatur dan pustaka pada instansi terkait sesuai materi yang dikaji Tabel 3.1. Tabel 3.1 Jenis data biofisik yang diamati dalam penelitian No. Parameter Satuan Metoda Analisis Peralatan A. Fisika 1. Suhu °C Pemuaian Thermometer 2. TDS mg . L -1 Gravimetrik Timbangan Analitik dan Kertas Saring 3. TSS mg . L -1 Gravimetrik Timbangan Analitik dan Kertas Saring B. Kimia 1. pH - Potensiometrik pH meter 2. Oksigen Terlarut mg . L -1 Potensiometrik DO meter 3. BOD 5 mg . L -1 Azida-Modifikasi Winkler Buret 4. COD mg . L -1 Refluks Bikromat Buret 5. N-Nitrat mg . L -1 Brusin-Sulfat Spectronic-21 6. N-Nitrit mg . L -1 NEDA-HCl Spectronic-21 7. N-Amonium mg . L -1 Nessler Spectronic-21 8. Total Fosfat mg . L -1 Molobdo-Vanadat Spectronic-21 C. Biologi 1. Plankton Observasi Plakton net 2. Nekton Wawancara Kuesioner

3.3.1.2 Metode Pengumpulan Data

Penentuan lokasi titik sampling biofisik dilakukan secara sengaja purposive sampling berdasarkan keterwakilan lokasi kajian. Lokasi titik sampling dilakukan pada semua segment waduk mulai dari daerah hulu up-stream, genangan reservoir waduk dan outlet waduk. Koordinat lokasi titik sampling dapat dilihat pada Tabel 3.2. Pengambilan sampel air dilakukan dengan metode berstrata stratifed sampling methode mulai pada kedalaman 0 m permukaan, 3 m dan 7 m yang dilakukan secara komposit.. Pengambil sampel kualitas air dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada 27 Januari 2013 yang mewakili musim hujan dan 17 Juli 2013 yang mewakili musim kemarau. Pengambilan sampel dilakukan pada pukul 07- 00-16.00 WIB.. Untuk peta titik sampling kualitas air dapat dilihat pada Gambar 3.3 sedang titik sampling fitoplankton dan zooplankton dapat dilihat pada Gambar 3.4. Tabel 3.2 Koordinat titik sampling biofisik Stasiun Koordinat Keterangan I Jembatan M.Takus E=100046’025” N=00017’615’’ Hulu II Rimbo Datar E=100048’101’’ N=00013’770’’ Hulu III Jembatan K.Kanan E=100046’586” N=00018’874’’ Reservoir IVJembatan Gulamo E=100041’110” N=00020’210’’ Reservoir V Batu Bersurat E=100043’911” N=00019’812’’ Reservoir VI Tanjung Alai E=100047’631” N=00017’615’’ Reservoir VIIDam site E=100051’641” N=00016’838’’ Reservoir VIII Jembatan R. Berangin E=100053’411” N=00017’510’’ Hilir

3.3.2 Sosial Ekonomi

3.3.2.1 Jenis Data

Data sosial ekonomi yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer bersumber dari responden terpilih yang diwawancara dengan menggunakan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari kajian terhadap laporan-laporan hasil penelitian dan hasil kegiatan di lokasi yang sama, publikasi ilmiah, peraturan daerah, data dari instansi pemerintah, swasta maupun lembaga swadaya masyarakat dan pergurun tinggi. Rincian data primer dan sekunder dapat dilihat pada Tabel 3.3.

3.3.2.2 Metode Pengumpulan data

Pengumpulan data primer sosial ekonomi dilakukan dengan metode survey melalui teknik wawancara. Wawancara dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi wilayah penelitian dan persepsi atau sudut pandang responden dan stakeholders yang terlibat langsung dan dianggap mempunyai kemampuan dan mengerti permasalahan yang terkait dengan pemanfaatan sumberdaya Waduk Koto Panjang. Kecamatan XIII Koto Kampar terdiri dari 13 desa. Lokasi pengambilan contoh sosial ekonomi dilakukan secara sengaja purposive sampling pada 7 desa yaitu Desa Muara Takus, Desa Batu Bersurat, Desa Tanjung Alai, Desa Binamang, Desa Pongkai Istiqomah, Desa Koto Tuo dan Desa Koto Tua Barat dengan pertimbangan keterwakilan wilayah yang diambil secara langsung untuk setiap kelompok responden sesuai dengan tujuan penelitian dan berdasarkan kriteria tertentu Adrianto, 2007, yaitu lokasi penelitian adalah desa yang mempunyai potensi dalam pemanfaatan jasa ekosistem Waduk Koto Panjang Gambar 3.5. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini mengunakan persamaan Slovin 1960 yang diacu dalam Sevilla et al. 1993, yaitu:   2 1 Ne N n   Dimana: n : ukuran sampel N : ukuran populasi e : persentase ketidaktelitian karena pengambilan contoh 10 Jumlah sampel responden dapat dilihat pada Gambar 3.6.