Jasa Penyediaan Budidaya Keramba Jaring Apung

polylepis, paweh Osteochilus haseltii, nila Oreochromis niloticus, baung Mystus nemurus, siban Tor sp, gurami Osphronemus gouramy, tapah Walango sp, belida Notopterus borneensis, gabus Cana striatus, toman Channa micropeltes, kapiek Puntius Schwahefeldi, tabing galan Amblyrhynchichtys Truncatus Blkr, barau Hampala macrolepidota dan mali Labeobarbus fasiatus Blk. Daratan baik yang berukuran besar maupun kecil ditemukan dikawasan Waduk Koto Panjang, dimana daratan ini akan tenggelam pada saat pasang, biasanya daratan ini digunakan para pemancing sebagai lokasi memancing. Perjalanan melalui perairan dalam waduk menggunakan speedboat yang dimulai dari sentra budidaya jaring apung di lokasi damsite dapat diteruskan sampai ke Candi Muara Takus di desa Muara Takus, perjalanan ini juga memberikan sensasi sejarah betapa banyaknya desa-desa yang ditenggelamkan Rosalina et al. 2014. Kawasan wisata Waduk Koto Panjang mempunyai daya tarik tersendiri dimata pengunjung terutama para pemancing. Kawasan jelajah di dalam kawasan Waduk Koto Panjang biasanya dilakukan oleh para pemancing untuk melakukan kegiatan memancing dengan menyewa speedboat atau hanya memancing di pinggiran waduk, area yang dipilih adalah pulau-pulau yang timbul di dalam waduk. Fasilitas yang dibangun oleh pemerintah untuk kegiatan wisata belum ada, hanya dermaga kecil yang dibangun oleh pengusaha untuk menambatkan speedboat bagi kegiatan usaha karamba jaring apung dan speedboat milik pengusaha ini yang biasa disewa para wisatawan atau pemancing yang akan mengelilingi waduk. Jenis jasa pada ekosistem waduk yang ditemukan dalam penelitian yang berlokasi di Waduk Koto Panjang dapat dilihat pada Tabel 4.3 Tabel 4.3 Jenis jasa pada ekosistem Waduk Koto Panjang Jasa Penyediaan Provisioning Services Jasa Pengaturan Regulating Services Jasa Kultural Cultural Services Jasa Pendukung Supporting Services PLTA Pengaturan banjir Wisata Siklus nutrien dan produktivitas primer Budidaya KJA Perikanan Tangkap

4.2 Daya Dukung Ekosistem Waduk Koto Panjang

4.2.1 Daya Dukung Ekosistem Waduk Koto Panjang untuk Jasa

Penyediaan Budidaya KJA 4.2.1.1 Kualitas perairan Waduk Koto Panjang Pengukuran parameter kualitas perairan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi parameter fisika dan kimia yaitu suhu, TDS, TSS, pH, DO, BOD, COD, nitrat, nitrit, amonia dan total fosfat serta parameter biologi yaitu plankton dan nekton. Hasil pengukuran suhu perairan yang dilakukan diperoleh kisaran suhu 25,30 – 28,70 C pada musim hujan dan 26,10-29,00 C pada musim kemarau. Suhu merupakan faktor pembatas kehidupan ikan diperairan. Terdapat perbedaan suhu diperairan baik daerah hulu, resevoir dan hilir Waduk Koto Panjang. Untuk daerah hulu yang merupakan daerah inlet yaita daerah Jembatan Muara Takus dan Rimbo Datar kisaran suhu pada musim hujan adalah 25,30 - 25,60 C, sedangkan pada musim kemarau berkisar 26,10 - 26,50 C. Daerah hilir yaitu Jembatan RantauBerangin kisaran suhu yang diperoleh adalah 26,80 C pada musim hujan maupun musim kemarau. Daerah reservoir suhu yang diperoleh relatif tinggi yaitu berkisar 28,10 – 28,70 C pada musim hujan dan 28,27 – 29,00 C pada musim kemarau. Perbedaan suhu di hulu, hilir dan reservoir terjadi kaeran perbedaan kondisi perairan secara umum. Daerah hulu baik Jembatan Kampar Kanan dan Rimbo Datar merupakan inlet utama dimana airnya mengalir dan relatif dangkal, begitu juga di daerah hilir Jembatan Rantau Berangin yang merupakan outlet juga relatif dangkal dan airnya mengalir. Kondisi ini mengakibatkan air di daerah hulu dan hilir mendapat pengaruh yang kuat dari suhu udara. Suhu air dapat berubah dengan cepat seiring dengan perubahan suhu udara. Sebaliknya, kondisi perairan di reservoir relatif lebih stabil. Hal ini terjadi karena volume air diwaduk banyak dan dalam, sehingga pengaruh dari perubahan suhu udara terhadap suhu air tersebut relatif lambat. Selain itu pada Waduk Koto Panjang memiliki karakteristik lacustrine dengan ciri airnya relatif tenang dan terbuka. Hal ini sesuai dengan pendapat Kalff dalam Song et al. 2013 ynag menyatakan bahwa suhu air dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan cuaca, dimana air mendapat panas dari udara diatasnya dan radiasi matahari. Kondisi suhu di Waduk Koto Panjang selama penelitian masih mendukung kehidupan organisme perairan. Hal ini sesuai dengan Gufran 2007 yang menyatakan bahwa kisaran suhu optimal bagi kehidupan ikan diperairan tropis adalah 28-32 C. Sebaran nilai suhu di perairan Waduk Koto Panjang disajikan pada Gambar 4.2