Perumusan Masalah Penilaian Ekonomi Jasa Ekosistem Waduk Koto Panjang Di Kabupaten Kampar Riau

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekosistem Waduk

Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terdiri atas komponen - komponen biotik dan abiotik yang saling berintegrasi sehingga membentuk satu kesatuan. Ekosistem perairan umum mencakup habitat seperti danau dan sungai, rawa, rawa, dan dataran banjir, sungai kecil, kolam dan gua perairan MEA 2003. Menurut KLH 2010 danau atau waduk adalah genangan air dalam suatu cekungan permukaan tanah yang terbentuk secara alami maupun buatan yang airnya bersumber dari air permukaan danatau air tanah. Pada hakekatnya, ekosistem danauwaduk adalah ekosistem akuatik perairan danauwaduk dan ekosistem terestrial daerah tangkapan air danauwaduk. Perairan waduk merupakan salah satu bentuk ekosistem air tawar yang ada di permukaan bumi. Didalam ekosistem perairan waduk terdapat faktor-faktor abiotik dan biotik produsen, konsumen dan pengurai yang membentuk suatu hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi. Waduk adalah genangan air dalam suatu cekungan permukaan tanah yang terbentuk secara buatan yang airnya bersumber dari air permukaan dan atau air tanah. Menurut KNLH 2009 waduk adalah wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bendungan dan berbentuk pelebaran alur atau badan atau palung sungai. Waduk terbentuk sebagai akibat adanya massa air yang mengisi lembah sungai. Ekosistem waduk termasuk habitat air tawar yang memiliki perairan tenang yang dicirikan oleh adanya arus yang sangat lambat sekitar 0,1 –1 cmdetik atau tidak ada arus sama sekali. Oleh karena itu residence time waktu tinggal air bisa berlangsung lebih lama. Berdasarkan pembentukannya, danauwaduk dapat dikelompokkan menjadi danauwaduk yang terbentuk secara alami natural lake dan yang terbentuk secara buatan man made lakeartificial lake. Danauwaduk buatan dikenal dengan sebutan waduk reservoir atau bendungan, dan danauwaduk kecil disebut situ. Situ umumnya berperan sebagai fungsi pengaturan air untuk irigasi, pengendali banjir, perikanan, wisata alam dan lain-lain KLH 2010. Kuantitas dan kualitas air waduk berhubungan dengan tata air dan drainase wilayah serta dipengaruhi oleh tipe pemanfaatan badan air waduk dan pemanfaatan lahan di dalam wilayah tangkapannya. Fungsi ekosistem waduk akan mengalami penurunan apabila terjadi kerusakan di wilayah perairan maupun di daerah tangkapan airnya DTA. Ekosistem waduk memiliki peranan penting dalam menjamin kualitas dan kuantitas ketersediaan air tawar, serta fungsi waduk lainnya diantaranya sebagai habitat kehidupan liar, peluang pengembangan ekonomi lokal, nilai estetika, religi dan tradisi. Secara ekologis waduk mempunyai fungsi dan manfaat sebagai tempat penampungan air, daerah resapan, dan habitat kehidupan liar, penahan instrusi air laut, sedangkan secara ekonomis berfungsi atau bermanfaat sebagai sumber air irigasi, perikanan dan wisata alam, transportasi dan sebagainya. Secara umum fungsi dan manfaat ekosistem waduk adalah sebagai berikut: sumber air baku PDAM, industri, sumber air irigasi, sumber air kebutuhan rumah tangga, tempat perikanan tangkap dan perikanan budidaya, sumber energi air untuk PLTA yang dibangun pada outlet danauwaduk, pengendali banjir, karena menyimpan air di waktu musim hujan, objek pariwisata, sumber plasma nutfah flora dan fauna endemik, pengendali iklim mikro, prasarana transportasi, sarana pendidikan dan penelitian KLH 2010.

2.2 Kerusakan Ekosistem Waduk

Kerusakan ekosistem waduk adalah tidak atau berkurangnya fungsi ekosistem waduk dalam memberikan manfaat sebagai dampak dari adanya perubahan, baik secara fisik maupun non fisik terhadap ekosistem yang ada. Perubahan fisik yang dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem waduk seperti adanya pembangunan rumah hunian di bagian tanggul waduk, terjadinya sedimentasi yang berdampak terhadap semakin menyusutnya luasan waduk. Perubahan non fisik yang dapat berdampak terhadap kerusakan ekosistem waduk seperti pembuangan limbah yang dapat mengakibatkan pencemaran perairan dan berkurangnya populasi endemik KLH 2010. Ada dua faktor penyebab terjadinya kerusakan ekosistem waduk, yaitu: karena faktor alam dan faktor manusia. Kerusakan ekosistem karena faktor alam adalah kerusakan ekosistem waduk yang disebabkan oleh adanya bencana alam yang berdampak terhadap terjadinya kerusakan ekosistem. Sedangkan kerusakan ekosistem karena faktor manusia adalah kerusakan ekosistem waduk yang diakibatkan oleh dampak negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia KLH 2010.

2.3 Penilaian Jasa Ekosistem Waduk

Penilaian jasa ekosistem menggunakan istilah struktur dan fungsi untuk mendeskripsikan sistem alam. Struktur ekosistem mengacu pada komposisi ekosistem berbagai bagian dan organisasi fisik serta biologi yang mendefinisikan bagaimana bagian-bagian ini disusun. Fungsi ekosistem menjelaskan proses yang terjadi dalam suatu ekosistem sebagai akibat dari interaksi tanaman, hewan dan organisme lain mikro dalam ekosistem dengan satu sama lain atau lingkungan mereka dan yang melayani beberapa tujuan. Ekosistem struktur dan fungsi memberikan berbagai barang dan jasa kepada manusia yang memiliki nilai: misalnya, spesies langka tanaman atau hewan, ikan untuk penggunaan rekreasi atau komersial, air bersih untuk berenang atau diminum NAP 2004. Setidaknya ada tiga elemen kunci dalam deskripsi yang efektif dari ekosistem perairan: 1 geomorfologi, 2 hidrologi, dan 3 biologi. Secara kolektif, faktor-faktor ini membatasi stok bahan organik dan anorganik dalam sistem dan fluks internal dan eksternal dari materi dan energi. Untuk alasan ini, banyak upaya klasifikasi fokus pada tiga unsur dalam mengembangkan taksonomi dari ekosistem perairan. De Groot et al. 2002 telah mengembangkan taksonomi untuk fungsi-fungsi ekosistem, barang, dan jasa. Fungsi ekosistem dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama: 1 regulasi, 2 habitat, 3 produksi, dan 4 informasi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2.1. .