31 Badan Pusat Statistik BPS, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor,
perpustakaan, internet dan literatur yang terkait.
4.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian yang dilaksanakan dilakukan dengan cara :
1. Melakukan pencatatan data kegiatan produksi mengenai data induk yang digunakan, jumlah benih berumur 25 hari yang dihasilkan, dan jumlah
kematian yang tercatat dari bulan Januari hingga bulan Desember 2012. 2. Melakukan wawancara dengan bagian produksi manajer dan karyawan untuk
mengetahui proses pembenihan, sumber risiko produksi pembenihan ikan lele, dan jumlah benih mati yang terjadi di tahun 2012. Wawancara dilakukan
dengan menggunakan metode
¦ §¨©ª
l. Wawancara dilakukan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Januari 2013.
3. Melakukan observasi dan pencatatan. Observasi dan pencatatan dilakukan dengan melihat dan mengamati langsung proses pembenihan ikan lele dan
penyebab-penyebab kematian benih ikan lele di Saung Lele pada bulan Desember 2012. Pencatatan dilakukan untuk mendapatkan data kematian yang
diakibatkan oleh masing-masing sumber risiko produksi. Data terkait dengan biomassa induk yang digunakan, tingkat kelangsungan hidup SR
«¬ ¦
® ©ª
¦ ©¯§
® °
benih, kematian benih, dan penyebab kematian benih. 4. Dalam penelitian ini digunakan beberapa asumsi untuk mendapatkan nilai
tingkat kelangsungan hidup
± ¬
¦ ®
©ª ¦ ©¯
§
. Nilai asumsi tersebut berdasarkan wawancara dengan pemilik usaha atau manajer produksi dan didukung dengan
literatur yang terkait. Asumsi-asumsi yang digunakan yaitu : 1 Fekunditas telur dengan asumsi setiap 1 kg induk betina mampu menghasilkan 50.000
butir telur. 2 Derajat pembuahan
² § ¦ ¯
®
l
®
zation rate dengan asumsi tingkat keberhasilan dalam pembuahan telur yaitu 90 persen. 3 Derajat penetasan
hatching rate dengan asumsi tingkat keberhasilan untuk telur yang menetas adalah 83 persen, dan jumlah telur yang menetas adalah jumlah benih awal.
Rumus yang digunakan untuk mendapatkan nilai SR adalah sebagai berikut :
32 Dimana :
SR :
³´µ ¶·¶¸¹
µ ¸º »
tingkat kelangsungan hidup benih Nt
: Jumlah benih yang hidup pada akhir pemeliharaan ekor No
: Jumlah benih yang hidup pada awal pemeliharaan penebaran ekor Penggunaan nilai asumsi dan hasil perhitungan nilai SR dapat dilihat pada
Lampiran 1 dan Lampiran 2.
4.4. Metode Recall