24
3.1.5. Teknik Pemetaan
Menurut Kountur 2008 dan Djohanputro 2008, sebelum melakukan penanganan pada risiko, hal yang perlu dilakukan adalah membuat peta risiko.
Peta risiko adalah gambaran tentang posisi risiko pada suatu peta dari dua sumbu yaitu sumbu vertikal menggambarkan probabilitas dan sumbu horizontal
menggambarkan dampak. Berdasarkan peta risiko dan status risiko kemudian dapat dilakukan penanganan risiko sesuai dengan posisi risiko yang telah
dipetakan dalam peta risiko, sehingga proses penanganan risiko dapat dilakukan dengan tepat sesuai dengan status risikonya Kountur, 2006. Peta risiko dapat
dilihat pada Gambar 4 berikut ini :
Gambar 4. Peta Risiko
Sumber: Kountur 2008 dan Djohanputro 2008
Probabilitas atau kemungkinan terjadinya risiko dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kemungkinan besar dan kemungkinan kecil. Demikian juga dampak
risiko dapat dibagi menjadi dua yaitu dampak besar dan dampak kecil. Batas antara probabilitas atau kemungkinan besar dan kecilnya terjadinya risiko
ditentukan oleh manajemen, namun pada umumnya risiko-risiko yang probabilitas terjadinya 20 persen atau lebih besar dianggap sebagai kemungkinan besar,
sedangkan di bawah 20 persen dianggap sebagai kemungkinan kecil Kountur, 2008.
Menurut Kountur 2006, probabilitas merupakan dimensi pertama yang menyatakan
tingkat kemungkinan suatu risiko terjadi. Semakin tinggi kemungkinan risiko terjadi, maka semakin perlu mendapat perhatian. Sebaliknya
Probabilitas
Besar
Kecil
Dampak Rp Besar
Kecil
Kuadran 1 Kuadran 2
Kuadran 3 Kuadran 4
25 jika semakin rendah kemungkinan risiko terjadi, maka semakin rendah perhatian
yang diberikan. Umumnya probabilitas dibagi menjadi tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
Dimensi kedua yaitu dampak yang merupakan tingkat kegawatan atau biaya yang terjadi jika risiko yang bersangkutan benar-benar menjadi kenyataan.
Semakin tinggi dampak suatu risiko, maka semakin perlu mendapat perhatian khusus. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah dampak yang terjadi akibat suatu
risiko maka semakin rendah perhatian yang perlu diberikan. Umumnya dimensi dampak dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
Matriks antara kedua dimensi menghasilkan empat kuadran utama. Kuadran I merupakan area skala prioritas ketiga dengan tingkat probabilitas sedang sampai
besar dan tingkat dampak kecil sampai sedang. Risiko dalam kuadran ini memiliki tingkat probabilitas kejadian yang besar tetapi berdampak kecil. Risiko ini tidak
terlalu mengganggu pencapaian tujuan perusahaan. Kadang terasa mengganggu jika risiko tersebut muncul menjadi kenyataan. Namun, hal tersebut biasanya
mampu diatasi oleh perusahaan. Kuadran II merupakan area dengan skala prioritas pertama. Risiko dalam
kuadran ini memiliki tingkat probabilitas kejadian dan dampak sedang sampai besar. Kuadran II terdiri dari risiko yang masuk ke dalam prioritas pertama atau
prioritas utama. Bila risiko pada kuadran II terjadi maka target perusahaan tidak akan tercapai dan berada dalam kondisi terburuk yang bisa dinyatakan tutup atau
bangkrut. Kuadran III merupakan area dengan skala prioritas keempat dengan tingkat
probabilitas kejadian yang kecil. Jika risiko ini terjadi akan berdampak kecil bagi perusahaan dalam mencapai target atau tujuan. Risiko yang masuk dalam kuadran
III cenderung dapat diabaikan sehingga perusahaan tidak perlu mengalokasikan sumber dayanya untuk menangani risiko. Namun, perusahaan tetap perlu
mengadakan pengawasan pada risiko ini. Kuadran IV merupakan area dengan skala prioritas kedua dengan memiliki
tingkat probabilitas kejadian antara kecil sampai sedang. Risiko dalam kuadran IV cukup jarang terjadi. Tetapi jika risiko tersebut terjadi akan menyebabkan
terancamnya tujuan perusahaan.
26
3.1.6. Konsep Penanganan Risiko