Mengacu pada data yang disajikan Tabel 2, sebagian santri menilai lingkungan belajar di Perwira Aba cukup mendukung 58 dan hanya seorang
santri 4 menilai lingkungan belajar di Perwira Aba kurang mendukung. Dari hasil wawancara dengan salah satu santri, SP menyatakan lingkungan belajar di
pesantren cukup mendukung. “Lingkungan untuk belajar di sini lumayan mendukung mbak,
selain para ustadz guru yang selalu memberikan motivasi dalam belajar. Masyarakat sekitar juga turut mendukung program
pendidikan di pesantren ini. Akses untuk mendapatkan informasi juga mudah, setiap hari pesantren selalu mengupdate berita dari
koran tentang bisnis untuk para santri, akses media elektronik dan internet juga mudah kok, akan tetapi akses untuk televisi agak
terbatas, karena pesantren tidak menyediakan televisi. Untuk menonton, kita sering bertandang di masyarakat sekitar
pesantren”.
6.2.2 Materi Pembelajaran
Penilaian santri terhadap materi pembelajaran wirausaha agribisnis dalam usaha sapi potong di Perwira Aba berdasarkan tingkat manfaat dari materi yang
diberikan pesantren untuk mereka. Materi yang dinilai adalah manfaat materi keislaman, materi keterampilan teknis, kewirausahaan, praktek wirausaha, direct
selling, dan studi banding. Penilaian materi pembelajaran dilihat dari manfaat materi dalam kehidupan sehari-hari bagi santri Perwira Aba. Kategori dalam
penilaian ini berdasarkan range skor nilai yang diperoleh dari kuesioner dengan tiga kategori. Kurang bermanfaat, jika skor penilaian pada range 12
– 15, cukup bermanfaat pada range 16
– 20, dan sangat bermanfaat skor 21 – 24. Materi pembelajaran berdasarkan Tabel 2, dinilai sangat bermanfaat untuk
santri-santrinya. Karena dari 24 santri 100 hanya seorang santri 3 yang menilai materi pendidikan kurang bermanfaat. Sebanyak 13 santri 54 menilai
bahwa materi pendidikan sangat bermanfaat untuk mereka. Sebagian besar santri, menyatakan dengan adanya materi pendidikan wirausaha, santri-santri menjadi
lebih paham tentang wirausaha yang sebenarnya. Manfaat materi pendidikan yang diberikan pesantren sangat dirasakan para santri ketika melakukan praktek
langsung dalam berwirausaha dan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
6.2.3 Tujuan Pendidikan
Pendidikan wirausaha agribisnis di Perwira Aba mempunyai tujuan untuk membentuk pribadi komprehensif sebagai pengusaha yang berkepribadian Islam.
Tujuan pendidikan dengan penerapan pendidikannya merupakan salah satu variabel yang dapat mempengaruhi kompetensi wirausaha santri baik kompetensi
teknis maupun kompetensi manajerialnya. Penilaian tujuan pendidikan dilihat dari tingkat kesesuaian tujuan pendidikan dengan penerapan pendidikannya. Penilaian
menggunakan skala ordinal yang berdasarkan jumlah skor jawaban santri dengan tiga kategori yaitu kategori kurang sesuai 12
– 15, cukup sesuai 16 – 20, dan sangat sesuai 21
– 24. Distribusi dalam penilaian terhadap tujuan pendidikan di Perwira Aba
berdasarkan pada Tabel 2 sebanyak 14 orang santri 58 menilai cukup sesuai dan seorang santri 3 menyatakan kurang sesuai. Kesesuaian tujuan pesantren
dinilai sesuai karena pada setiap pengajaran, para santri memang diajarkan untuk menjadi seorang pengusaha yang mempunyai pribadi Islam. Hal ini terlihat ketika
para santri melakukan kegiatan magang usaha. Para santri melakukan magang usaha, tidak ditempatkan di perusahaan-perusahaan saja. Akan tetapi mereka
ditempatkan pada lingkungan masyarakat dengan menjadi penjaga masjid marbot. Selain berwirausaha, santri mempunyai kewajiban untuk mengajarkan
dan mengamalkan materi keislaman yang sudah diberikan pesantren.
6.2.4 Metode Pendidikan