Umur Santri Karakteristik Santri

6.1.1 Umur Santri

Umur dalam penelitian ini adalah usia hidup santri sejak lahir sampai pelaksanaan pengambilan data dan dikategorikan menjadi tiga, yaitu muda, sedang, dan tua. Berdasarkan Tabel 1, sebaran tertinggi umur santri berada pada kategori muda yang berumur antara 16 – 19 tahun sebanyak 14 orang 58 , dan sebaran terendah pada kategori tua yaitu umur 23 – 26 tahun 17. Hal ini disebabkan proses seleksi dalam penerimaan santri baru lebih menitikberatkan pada kondisi umur yang masih muda menuju dewasa yaitu santri-santri yang berumur 16 – 19 tahun. Pembentukan pribadi dalam membentuk karakter seorang wirausaha pada kondisi umur muda lebih mudah dibandingkan yang sudah dewasa atau tua. Data kuantatif ini diperkuat dengan data kualitatif melalui wawancara salah satu pengasuh pesantren yang menjabat di bidang pendidikan. RB, menyatakan sebagai berikut: “Umur santri di sini berkisar 16 – 19 tahun mbak, karena dalam penyeleksian santri dalam pendidikan ini dikhususkan untuk individu yang berumur muda. Hal ini untuk memudahkan pesantren dalam mengarahkan pendidikan wirausaha agribisnis ke peserta didik ” 6.1.2 Pekerjaan Orang Tua Santri Pekerjaan orang tua merupakan salah satu variabel dalam karakteristik santri, yang dikategorikan menjadi dua yaitu non-wiraswasta dan wiraswasta. Maksud wiraswasta di sini adalah pekerjaan untuk memperoleh penghasilan yang relatif mandiri, tidak bergantung pada pola manajerial pihak lain, seperti pedagang, pengusaha, petani, dan nelayan. Non-wiraswasta dalam penelitian ini adalah pekerjaan orang tua seperti pegawai baik PNS maupun pegawai swasta. Data pekerjaan orang tua santri berdasarkan Tabel 1, lebih banyak bekerja sebagai wiraswasta 58 dibandingkan non wiraswasta 42. Meskipun perbedaan persentasenya tidak terlalu menonjol. Rincian pekerjaan orang tua sebagai wiraswasta tersebut yaitu petani 29, nelayan 8, pedagang 13, dan pengusaha 8. Selebihnya masuk pada kategori non-wiraswasta. Hal ini tidak terlepas dari motivasi santri yang cenderung ingin meneruskan usaha orangtua mereka sebagai seorang pengusaha wiraswasta sehingga santri-santri yang menempuh pendidikan di lembaga ini sebagian besar dari kalangan wiraswasta.

6.1.3 Tingkat Pendidikan Santri