BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN
5.1 Umur
Umur petani merupakan ukuran lama hidup seseorang yang diukur dalam satuan tahun. Kategori umur telah ditentukan menurut Havighurst dan Acherman
dkk yang dikutip oleh Mugniesyah 2008, dimana umur rata-rata petani yang terdapat di area penelitian, dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu dewasa
awalmuda 18-30 tahun, dewasa pertengahandewasa31-50 tahun, serta dewasa tua tua 50 tahun.
Tabel 4. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Golongan Umur, Tahun 2011
Golongan Umur Jumlah
N
Tua 50 Tahun 34
85 Dewasa 30 - 50 Tahun
4 10
Muda 30 Tahun 2
5
Jumlah
40 100 Berdasarkan Tabel 4 diatas, dapat terlihat bahwa mayoritas responden
berada pada golongan umur tua yaitu sebanyak 85 persen, dengan umur rata-rata lebih dari 30 tahun. Hanya 5 persen responden yang berada pada golongan umur
muda dan 10 persen responden berada pada golongan umur dewasa. Hal inilah yang kerapkali ditemukan bahwa mayoritas responden yang menekuni kegiatan pertanian
adalah golongan tua, sedangkan untuk golongan muda dan dewasa lebih banyak diarahkan pada peningkatan kegiatan ekonomi diluar pertanian.
5.2 Tingkat Kepemilikan Lahan Pertanian
Tingkat stratum rumah tangga petani kepemilikan, dan atau penguasaan luas lahan merupakan ukuran banyaknya luas lahan yang dimiliki atau dikuasai
oleh responden yang digunakan untuk kegiatan bertani, dibedakan menjadi tiga kategori yaitu:
1 Rendah, jika petani organik hanya menguasai atau memiliki lahan bertani 0,25 Ha.
2 Sedang, jika petani organik menguasai atau meimiliki lahan bertani 0.25 – 0.5 Ha.
3 Tinggi, jika petani menguasai atau memiliki lahan bertani 0.5 Ha. Tabel 5.
Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Kepemilikan Lahan Pertanian
Tingkat kepemilikan Lahan Pertanian Jumlah
N
Rendah n 0,25 ha 15
37.5 Sedang 0,25 ha – 0,5 ha
21 52.5
Tinggi 0,5 ha 4
10.0
Jumlah 40 100
Berdasarkan Tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah petani penggarap yang memiliki lahan untuk bertani antara 0,25 ha – 0,5 ha, yaitu
sebanyak 52,5 persen. Dari tingkat kepemilikan lahan tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat kepemilikan lahan responden tergolong sedang. Menyusul kemudian
responden yang memiliki lahan bertani kurang dari 0,25 ha yaitu sebanyak 37,5 persen. Persentase inilah yang kerapkali menjadi penyebab mayoritas petani di tiga
desa tersebut hanya mengembangkan pertanian yang subsisten, sehingga hanya dapat digunakan untuk memenuhi konsumsi skala rumah tangga petani.
5.3 Tingkat Pengalaman Usaha Tani