Sikap petani tehadap pelaksanaan program merupakan suatu bentuk

iii. Evaluasi proses bersama merupakan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dan institusi dalam seluruh tahapan program dari mulai tahap persiapan dan pelaksanaan program, hingga evaluasi terhadap hasil yang dicapai program. b Karakteristik eksternal individu petani meliputi ketersediaan sumber daya alam, modal sosial masyarakat seperti trust, norm, network, selain itu aturan tertulis dan tidak tertulis, peran kepemimpinan dan peran kelembagaan pertanian. i Ketersediaan sumberdaya alam merupakan suatu keadaan dimana alam memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan masyarakat dalam aktivitas pertaniannya. ii Modal sosial masyarakat merupakan potensi yang dimiliki masyarakat yang secara luas menjadi pengikat dan penguat hubungan antar anggota masyarakat. iii Aturan tertulis dan tidak tertulis merupakan aturan main rule of the game yang dibuat dan disepakati oleh masyarakat yang menjadi dasar hubungan sosial antar anggota masyarakatnya. iv Peran kepemimpinan merupakan peran suatu tokoh yang dianggap mumpuni dan dipercaya masyarakat dalam mengambil keputusan inovasi. v Peran kelembagaan pertanian merupakan peran suatu institusi masyarakat dalam proses penerimaan dan pengambilan keputusan inovasi.

2.5 Definisi Operasional

Penelitian ini menggunakan beberapa istilah operasional yang digunakan untuk mengukur berbagai variabel. Masing-masing variabel terlebih dahulu diberi batasan sehingga dapat ditentukan indikator pengukurannya. Istilah-istilah tersebut yaitu:

2.5.1 Sikap petani tehadap pelaksanaan program merupakan suatu bentuk

pemahaman dan penilaian terhadap suatu program yang membentuk suatu tindakan bagi kebaikan dirinya. Ukuran sikap tersebut berdasarkan tingkat pemahaman dan pengetahuan petani tentang pertanian organik baik manfaat ataupun praktek, yang diungkapkan dengan pemahaman setuju atau tidak setuju tentang pemahaman suatu program, dengan nilai sangat setuju = 5, setuju = 4, kurang setuju = 3, tidak setuju = 2, dan sangat tidak setuju = 1. Terdapat tiga kategori ukuran penilaian masyarakat hingga masyarakat menilai positif pertanian organik dalam aktivitas pertaniannya, yaitu: 1. Positif, jika petani mengetahui dan memahami pentingnya praktek bertani organik dibanding praktek bertani konvensional dengan total skor 44-65 2. Kurang Positif, jika petani memiliki pemahaman dan pengetahuan yang kurang tentang manfaat dan praktek bertani organik dibanding pertanian konvensional dengan total skor 22-43 3. Tidak Positif negatif, jika petani tidak tahu dan tidak memahami pentingnya bertani organik dibanding bertani konvensional, dengan memiliki jawaban yang cenderung memihak praktek bertani konvensional dengan total skor 13-21. 2.5.2 Tingkat Penerimaan petani terhadap pertanian organik merupakan ukuran diterima atau tidak diterimanya suatu program oleh masyarakat. Penerimaan tersebut diukur berdasarkan kecenderungan keinginan menerapkan praktek bertani organik, dengan nilai Ya = 3, dan tidak tahu =2, 1=tidak. Terdapat tiga kategori ukuran penerimaan petani hingga petani mau melaksanakan dan menerapkan pertanian organik dalam aktivitas pertaniannya, yaitu: 1. Menerima, jika petani cenderung berkeinginan menerapkan pertanian organik dengan skor 9-12 2. Kurang Menerima, jika petani cenderung kurang berkeinginan ragu-ragu menerapkan pertanian organik dengan skor 5-8 3. Tidak Menerima, jika petani cenderung tidak berkeinginan menerapkan pertanian organik dengan skor 1-4. 2.5.3 Petani Karakteristik individu petani dapat dilihat berdasarkan karakterisitk internal dan karakteristik eksternal individu petani. Karakteristik internal individu petani meliputi tingkat umur, tingkat kepemilikan dan atau penguasaan luas lahan, tingkat pengalaman bertani, dan tingkat keterjangkauan terhadap informasi penyuluhan. i Tingkat Umur petani merupakan ukuran lama hidup responden, dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu: 1 Muda, jika umur petani rata-rata 30 tahun. 2 Dewasa, jika umur petani rata – rata sekitar 30 - 50 tahun. 3 Tua, jika umur petani 50 tahun. ii Tingkat pengalaman dalam kegiatan pertanian merupakan lama responden telah melakukan kegiatan bertani organik sebagai mata pencahariannya, dibedakan menjadi tiga kategori yaitu: 1 Rendah, jika telah melakukan kegiatan bertani 10 tahun. 2 Sedang, jika telah melakukan kegiatan bertani 10 - 30 tahun. 3 Tinggi, jika telah melakukan kegiatan bertani 30 tahun. iii Tingkat stratum rumah tangga petani kepemilikan, dan atau penguasaan luas lahan merupakan ukuran banyaknya luas lahan yang dimiliki atau dikuasai oleh responden yang digunakan untuk kegiatan bertani, dibedakan menjadi tiga kategori yaitu: 1 Rendah, jika petani organik hanya menguasai atau memiliki lahan bertani 0,25 Ha. 2 Sedang, jika petani organik menguasai atau meimiliki lahan bertani 0.25 – 0.5 Ha. 3 Tinggi, jika petani menguasai atau memiliki lahan bertani 0.5 Ha. iv Tingkat keterjangkauan informasi penyuluhan adalah tingkat akses dan keterdedahan petani terhadap informasi penyuluhan, Ukuran tingkat keterjangkauan informasi penyuluhan ini dikategorikan menjadi tiga, diantaranya: 1 Rendah, jika petani tidak memperoleh informasi penyuluhan pertanian organik, sehingga tidak melaksanakan program. 2 Sedang, Jika petani menerima informasi penyuluhan hanya dari kelompok tani atau petani lain yang menerapkan program. 3 Tinggi, jika petani setelah menerima informasi penyuluhan selain dari kelompok tani dan PPL, serta dari media informasi lainnya. 2.5.4 Tingkat partisipasi petani adalah keterlibatan petani secara aktif dalam mengikuti kegiatan penyadaran dan penerapan pertanian organik. Tingkat partisipasi petani diukur berdasarkan kehadiran, dan keterlibatan aktif mereka dalam kegiatan proses penyadaran seperti keaktifan bertanya, dan menanggapi informasi yang disampaikan dengan nilai sering = 3, jarang = 2, dan tidak pernah = 1, dan berdasarkan dukungan berupa pengorbanan biaya, tenaga, ide dan lainya dalam pelaksanaan hingga evaluasi program dengan nilai Ya = 2, dan Tidak = 1, Hal ini dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu: 1 Rendah, jika dari pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang diadakan oleh institusi dalam kegiatan pemberdayaan aktivitas penyadaran dan aktivitas penerapan, jumlah kehadiran petani kategori tidak pernah, dan tidak ikut terlibat dalam mendukungan pelaksanaan program dengan skor 16 2 Sedang, jika dari pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang diadakan oleh institusi dalam kegiatan pemberdayaan aktivitas penyadaran dan aktivitas penerapan, jumlah kehadiran petani kategori jarang hadir ataupun jarang terlibat dalam mendukung pelaksanaan program dengan skor 32 - 17 3 Tinggi, jika dari pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang diadakan oleh institusi dalam kegiatan pemberdayaan aktivitas penyadaran dan aktivitas penerapan, jumlah kehadiran petani kategori sering hadir, dan sering teribat dalam memberi dukungan terhadap pelaksanaan program dengan skor 48 - 33

2.5.5 Institusi