Hipotesis Penelitian Definisi Konseptual

2.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran, dapat disusun hipotesis sebagai berikut: 1. Karakteristik internal individu petani seperti umur, tingkt kepemilikaan lahan bertani, tingkat pengalaman bertani, dan tingkat keterjangkauan informasi penyuluhan pertanian mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan komunitas. 2. Tingkat kesiapan institusi dalam sosialisasi program, mempengaruhi tingkat keberhasilan pemberdayaan petani. 3. Tingkat partisipasi petani dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan pertanian organik mempengaruhi tingkat keberhasilan pemberdayaan komunitas tani dalam penerapan pertanian organik.

2.4 Definisi Konseptual

Penelitian ini menggunakan beberapa istilah konseptual yang digunakan sebagai pengertian awal beberapa variabel dari penelitian ini. Definisi dari berbagai variabel yang ada diperoleh melalui pemahaman atas berbagai definisi dan teori yang terkait dengan variabel tersebut. Istilah-istilah konseptual tersebut yaitu: 1. Pertanian konvensional adalah sistem pertanian yang menggunakan input luar yang tinggi, dimana bertujuan untuk memaksimalkan produktivitas tanpa memperhatikan fungsi ekologi dan keanekaragaman hayati. 2. Sistem pertanian organik adalah sistem pertanian yang mendukung kegiatan peningkatan fungsi dan pelestarian ekologis dan dapat memperkaya keanekaragaman hayati. Selain itu, merupakan suatu sistem pertanian modern yang ramah lingkungan. 3. Pemberdayaan adalah upaya peningkatan kemampuan masyarakat agar tanggap dan kritis terhadap berbagai perubahan, serta mampu mengakses proses pembangunan untuk mendorong kemandirian yang berkelanjutan. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat mampu berperan aktif dalam menentukan nasibnya sendiri. 4. Petani adalah pelaku dalam kegiatan pertanian yang menjadi pelaksana kegiatan pemberdayaan. 5. Institusi program merupakan institusi penginisiasi dan pendukung program pertanian organik meliputi institusi pemerintah daerah, pemerintah pusat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga Pendidikan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 6. Karakteristik institusi merupakan karakteristik yang dimiliki institusi yang turut mempengaruhi proses pemberdayaan masyarakat. Karakteristik tersebut meliputi kepentingan institusi, kebutuhan pangan nasional. kebijakan pemerintah terhadap pertanian, ketersediaan sarana dan prasarana pertanian, jejaring kerjasama. 7. Kegiatan Pemberdayaan Kegiatan pemberdayaan merupakan rangkaian tahapan proses penyuluhan dalam memberdayakan komuntas tani dalam penerapan sistem pertanian organik, tahapan dalam proses tersebut meliputi aktivitas penyadaran sosialisasi program dan proses penerapan pertanian organik oleh komunitas tani. 1. Aktivitas penyadaran Sosialisasi Program merupakan rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk menyadarkan, memberi informasi, memberi pengetahuan terhadap masyarakat tentang pertanian organik agar petani dapat menilai dan menerima sistem pertanian organik dalam aktivitas bertaninya, meliputi kegiatan inisiasi, dan sosialisasi program. Aktivitas penyadaran secara umum bertujuan untuk membentuk sikap petani terhadap sistem pertanian organik. 2. Kegiatan penerapan merupakan rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk membuat masyarakat mau mencoba dan mengaplikasikan pertanian organik pada aktivitas pertaniannya. Kegiatan penerapan tersebut diantaranya meliputi: i. Pelatihan pelaksanaan program merupakan kegiatan berupa pelatihan baik berupa metode ataupun teknik bertani organik yang dilakukan oleh institusi kepada masyarakat. ii. Aplikasi program merupakan kegiatan dimana masyarakat mulai mencoba bertani organik. iii. Evaluasi proses bersama merupakan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dan institusi dalam seluruh tahapan program dari mulai tahap persiapan dan pelaksanaan program, hingga evaluasi terhadap hasil yang dicapai program. b Karakteristik eksternal individu petani meliputi ketersediaan sumber daya alam, modal sosial masyarakat seperti trust, norm, network, selain itu aturan tertulis dan tidak tertulis, peran kepemimpinan dan peran kelembagaan pertanian. i Ketersediaan sumberdaya alam merupakan suatu keadaan dimana alam memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan masyarakat dalam aktivitas pertaniannya. ii Modal sosial masyarakat merupakan potensi yang dimiliki masyarakat yang secara luas menjadi pengikat dan penguat hubungan antar anggota masyarakat. iii Aturan tertulis dan tidak tertulis merupakan aturan main rule of the game yang dibuat dan disepakati oleh masyarakat yang menjadi dasar hubungan sosial antar anggota masyarakatnya. iv Peran kepemimpinan merupakan peran suatu tokoh yang dianggap mumpuni dan dipercaya masyarakat dalam mengambil keputusan inovasi. v Peran kelembagaan pertanian merupakan peran suatu institusi masyarakat dalam proses penerimaan dan pengambilan keputusan inovasi.

2.5 Definisi Operasional