lxvii
Islam sebagai wujud protes terhadap sistem politik yang sedang berjalan.
2. Definisi Konsep
a. Pengertian Partisipasi Politik
Secara ringkas, pengertian partisipasi politik yang telah terangkum dalam telaah pustaka terdapat beberapa pengertian
yang diberikan oleh para ahli politik sebagai berikut: Menurut Miriam Budiarjo 1998: 1 sebagai definisi umum
dapat dikatakan bahwa partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam
kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih pimpinan negara dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan
pemerintah public policy. Menurut Herbert McClosky dalam Miriam Budiarjo, 1998:
2, partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses
pemilihan penguasa, dan secara langsung dan tidak langsung, dalam proses pembentukan kebijakan umum.
Samuel P. Huntington dan Joan Nelson 1994: 6, partisipasi politik adalah kegiatan warga private citizen yang
bertujuan mempengaruhi keputusan oleh pemerintah baik secara damai maupun kekerasan. Menurut Michael Rush dan Phillip
lxviii
Althoff 1993 : 23, partisipasi politik adalah keterlibatan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat ditarik suatu pengertian bahwa yang dimaksud dengan partisipasi politik adalah
keterlibatan atau keikutsertaan masyarakat dalam proses kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengambilan keputusan atau
kebijakan yang berhubungan dengan masyarakat seperti pemilihan umum, rapat umum, baik dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung, secara sukarela maupun tidak, digerakkan oleh orang lain maupun atas kemauan sendiri, perorangan maupun kolektif,
dengan cara-cara damai maupun kekerasan yang diarahkan untuk mempengaruhi kebijakan publik yang akan diputuskan oleh
pemerintah atau lembaga yang berwenang. b.
Tindakan Golput
Secara bahasa, golput terdiri dari dua kata, golongan dan putih. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, golongan
diterjemahkan sebagai “puak; tumpukan; kelompok orang”, sedangkan
istilah golput atau ‘golongan putih’ sendiri diterjemahkan sebagai “warga negara yang menolak memberikan
suara dalam pemilihan umum sebagai tanda protes” atau “golongan muslim” KBBI, 2002: 368.
Pengertian golput secara istilah dinyatakan oleh Arif Budiman
32
adalah sebagai berikut:
32
dalam Kristina S, Demokrasi....Op Cit. Hal. 68
lxix
“Golput adalah sebuah identifikasi bagi kelompok masyarakat yang tidak menggunakan hak suaranya, karena merasa kecewa
tidak puas dengan keadaan dan aturan main demokrasi yang diinjak–injak oleh partai politik dan pemerintahan demi
memenangkan pemilu dengan menggunakan aparat negara dan sarana di luar batas aturan main demokratis.”
Dari pengertian di atas, golput yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tindakan warga negara, secara khusus aktivis
gerakan Islam yang menolak untuk memberikan suara dalam pemilihan umum sebagai bentuk protes terhadap sistem
pemerintah demokrasi yang dianggap tidak sesuai dengan sistem ajaran Islam.
c. Aktivis Gerakan Islam