Teori Tindakan Sosial Landasan Teori

xxvii Masyarakat mengetahui aksi atau peran yang dijalankan sebagai bentuk partisipasi politik yang dijalankan oleh kelompok gerakan Islam yang ada di Kota Surakarta.

II. Tinjauan Pustaka

1. Landasan Teori

a. Teori Tindakan Sosial

1 Pengertian Tindakan Sosial Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah tindakan sosial social action dari teoritikus Sosiologi Max Weber. Menurut Weber struktur sosial dan pranata sosial membantu untuk membentuk tindakan manusia yang penuh arti atau penuh makna. Tindakan individu maupun kelompok yang berhubungan dengan atau terlibat langsung dengan kehidupan sosial baik dari sebab, pengaruh maupun dampaknya bisa dikategorikan sebagai tindakan sosial. Max Weber menyatakan tindakan sosial sebagai berikut : “Tindakan sosial merupakan tindakan yang nyata-nyata diarahkan kepada orang lain, juga dapat berupa tindakan yang bersifat pembatin atau bersifat subyektif yang mungkin terjadi karena pengaruh positif dan situasi tertentu. Atau merupakan tindakan perulangan dengan sengaja sebagai akibat dari pengaruh situasi yang serupa. Atau berupa persetujuan secara pasif dalam situasi tertentu” dalam Ritzer, 1992 : 44. 2 Pengaruh Sistem Politik terhadap Tindakan Sosial xxviii Pengaruh sistem politik atau pranata politik yang ada memberikan pengaruh terhadap tindakan masyarakat untuk berperan serta secara aktif maupun secara pasif. Bahkan sebaliknya apatisme dan tidak memilih dalam pemilihan menjadi sikap politik yang lazim di dalam sistem politik. Menurut Teori Sistem Talcott Parsons 3 , menempatkan polity politik atau pemerintahan sebagai subsistem yang berada di dalam masyarakat untuk melaksanakan fungsi pencapaian tujuan dengan mengejar tujuan-tujuan kemasyarakatan dan memobilisasi aktor dan sumber daya untuk mencapai tujuan goal yang berkaitan dengan masalah kebijakan dan pemerintahan secara umum. Maka warga masyarakat dimobilisasikan oleh lembaga politik untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut. Seperti tujuan pergantian kekuasaan melalui pemilihan umum mensyaratkan adanya mobilisasi masyarakat partisipasi yang diarahkan kepada tujuan tertentu. Akan tetapi, apabila tujuan yang akan dicapai bertentangan dengan sistem nilai atau tujuan yang dipegang oleh beberapa kalangan masyarakat tertentu maka mereka akan cenderung mengambil tindakan melawan sistem yang sedang berlangsung untuk mencapai tujuan umum itu. Salah satu bentuk perlawanan yang ada di dalam sistem politik adalah golput atau tidak menggunakan hak pilihnya di dalam suatu 3 dalam George Ritzer – Douglas J Goodman. Teori Sosiologi Modern. Kencana, Jakarta. 2003. Hal. 127-128 xxix pemilihan sebagai bentuk protes berhadapan dengan tujuan umum yang dianggap tidak selaras dengan prinsip nilai yang dipegang oleh kelompok atau seseorang yang melawan sistem tersebut.

b. Partisipasi Politik