lxxxiii
4. Kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta
Kampus UNS dipilih sebagai lokasi khusus karena sebagian dari aktivis yang diteliti adalah mahasiswa yang masih menjalani pendidikan
perkuliahan di kampus ini. Selain itu beberapa kegiatan dari gerakan yang diteliti dilakukan di dalam kampus ini. Seperti Seminar, Focus
Group Discussion FGD aktivis HTI yang sering menggunakan fasilitas di dalam kampus UNS. Kegiatan pengajian Salafy juga ada yang
dilaksanakan di dalam area kampus seperti di mushola Fakultas Matematika dan Ilmu Alam FMIPA dan mushola Fakultas Kedokteran
FK kampus UNS kentingan, Surakarta. Begitu pula aktivitas gerakan Majelis Mujahidin Indonesia – Jamaah Anshorut Tauhid MMI – JAT
yang secara insidental terkadang dilaksanakan di kampus UNS seperti bedah buku menghadirkan Amir JAT, Abu bakar Ba’asyir di kampus
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP UNS. Serta berbagai kegiatan seminar dan pengajian keislaman yang diadakan di dalam
kampus kadangkala juga mengundang pembicara dari aktivis gerakan Islam tersebut.
F. Profil Gerakan Islam
1. Hizbut Tahrir Indonesia Surakarta
a. Pengertian, Sejarah Berdiri dan Masuknya di Surakarta
Hizbut Tahrir atau Hizb at Tahrir terdiri dari dua kata dari bahasa Arab yaitu Hizb yang berarti golongan atau partai dan at
Tahrir yang berarti pembebasan. Apabila dijadikan satu mempunyai pengertian Partai Pembebasan dalam Inggris, Party of
lxxxiv
Liberation. Awal mula bernama Hizbut Tahrir Islam Partai Pembebasan Islam, kemudian lebih dikenal dengan Hizbut Tahrir,
disingkat HT. Khusus untuk Indonesia ditambah dengan kata Indonesia, disingkat HTI.
Hizbut Tahrir berdiri di Yerusalem pada tahun 1952, didirikan oleh
Tagi al-Din al-Nabhani 1905-1978, lebih dikenal
dengan nama Syekh Taqiyyuddin An Nabhani
seorang Sufi, hakim pengadilan Qadi dan mantan aktivis organisasi
Ikhawanul Muslimin
yang kemudian menentang doktrin
politik demokrasi
Ikhwanul Muslimin
. Sejak
awal berdiri
Hizbut Tahrir
mendeklarasikan diri sebagai partai politik Islamis
Sunni perintis
paham Pan Islamisme
yaitu paham yang akan mempersatukan seluruh kekuatan untuk kebangkitan Islam di dunia.
Latar belakang berdirinya Hizbut Tahrir bermaksud membangkitkan kembali umat Islam dari kemerosotan yang amat
parah, membebaskan umat dari ide-ide, sistem perundang- undangan, dan hukum-hukum kufur, serta membebaskan mereka
dari cengkeraman dominasi dan pengaruh negara-negara kafir. Hizbut Tahrir bermaksud juga membangun kembali Daulah
Khilafah Islamiyah di muka bumi, sehingga hukum yang diturunkan Allah SWT dapat diberlakukan kembali.
Organisasi ini mempunyai jaringan di negara-negara dunia termasuk di Indonesia. Umumnya masuknya ide organisasi ini
dibawa oleh pelajar, mahasiswa Indonesia yang belajar di negara-
lxxxv
negara timur tengah dan bersinggungan langsung dengan pemikiran Hizbut Tahrir, kemudian mengembangkannya di
Indonesia. Khusus di Surakarta, awal mula masuknya Hizbut Tahrir di
kota ini dibawa oleh aktivis yang direkrut melalui aktivitas pengajian rutin sebagai pola pengkaderan. Kemudian menyebarkan
pemikiran dan paham HTI melalui media ke masjid-masjid yang ada di Kota Surakarta. Aktivitas ini berlangsung sekitar tahun 90an
menjelang terjadinya reformasi.
b. Visi – Misi