Sebab dan Motivasi Tindakan

clvi Salah seorang informan, Niela berpendapat, Salafy memilih tetap pada agenda gerakan untuk berdakwah di tengah masyarakat untuk membersihkan tauhid keyakinan dari kesyirikan, mengesakan Allah SWT yang dianggap lebih penting dan mendesak untuk dilakukan daripada mewacanakan golput untuk menerapkan syariat Islam secara formal. Dengan langkah dakwah tauhid ke masyarakat ini maka menuju penerapan syariat hanyalah menunggu masalah timing yang tepat sampai masyarakat mempunyai kesadaran dalam beragama dengan baik, daripada memperjuangkan perubahan struktur politik pemerintahan yang bisa jadi lebih sulit dan efeknya banyak kerugian yang akan menimpa gerakan Islam berupa pemberedelan gerakan seperti saat rezim otoriter orde baru berkuasa.

D. Tindakan Golput Aktivis Gerakan Islam Analisa Masalah

1. Sebab dan Motivasi Tindakan

Persamaan persepsi mengenai pemilu yang merupakan produk demokrasi yang dinilai haram untuk diikuti, menjadi alasan dan sebab utama aktivis gerakan Islam melakukan tindakan golput dalam pemilihan umum. Alasan teologis yang demikian yang menyebabkan aktivis golput mempunyai kecenderungan berbeda dengan masyarakat umum yang lebih memilih mengikuti proses pemilu demi tebentuknya pemerintahan yang sah. Motivasi kuat yang datang dari ajaran dogma agama merupakan faktor dominan sekaligus determinan untuk menentukan pilihan golput. clvii Menjadi faktor determinan atau penentu manakala dalam kecenderungan pilihan ini, seorang aktivis gerakan Islam, dalam mengambil tindakan akan selalu mengambil rujukan dari pemahaman al Qur’an dan Assunnah yang dipandang satu-satunya sumber penentu atas kebenaran yang harus diikuti. Kemudian menjadi faktor yang dominan ketika ajaran agama ini diutamakan atau dianggap sebagai pilihan utama dibandingkan dari semua sumber ajaran maupun norma manapun yang berlaku di dalam masyarakat. Contoh kasus pilihan golput yang diambil oleh aktivis Salafy, Niela. Menurutnya pilihan golput adalah pilihan yang paling sesuai dengan aqidah keyakinan berdasarkan pada dalil-dalil syar’i yang menyatakan bahwa ketika seorang muslim telah mengikuti ajaran, sistem agama lain termasuk di dalamnya demokrasi dan pemilunya maka ia telah dianggap telah menyalahi ajaran agamanya, Islam yang dianggap tidak mengenal sistem demokrasi dengan cara pemilihan umum dengan banyak partai. Motivasi inilah yang kemudian mendasari aktivis Salafy memutuskan untuk tidak terlibat dalam pemilihan. Pendapat senada juga datang dari aktivis dari gerakan Islam lainnya dari HTI, maupun JAT-MMI. Di samping motivasi yang berdasarkan pada nash dalil ajaran kitab yang utama, aktivis gerakan Islam juga mengakui adanya sebab- sebab lain yang menyebabkan mereka memilih pilihan golput. Seperti adanya kekecewaan mereka terhadap parpol Islam yang terlibat di dalam proses demokrasi. Hal ini menjadi kenyataan yang tidak bisa clviii dielakkan mengingat dari sebagian besar informan yang ada di dalam penelitian ini mereka pernah ikut atau setidaknya menjadi simpatisan gerakan Islam pro demokrasi tetapi kemudian keluar dari gerakan itu. Dengan dua sebab yang pertama, adalah karena mereka merasa mendapatkan ajaran yang kebenarannya tidak diragukan lagi yaitu keyakinan bahwa demokrasi tidak sejalan dengan Islam. Kedua, mereka mengaku kecewa dengan perjuangan penerapan syariat Islam oleh gerakan Islam yang pernah didukungnya saat ikut serta di dalam proses pemilu. 82

2. Rasionalisasi Tindakan