181 kemapuan awal Fisika siswa kategori sedang dan kemampuan awal Fisika siswa
kategori rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa”, ditolak. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan pengaruh antara kemampuan awal Fisika siswa
kategori tinggi, kemapuan awal Fisika siswa kategori sedang dan kemampuan awal Fisika siswa kategori rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa
Sebagai tindak lanjut dari analisis tersebut dan berdasarkan nilai rerata anatar kolom seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.6 terlihat bahwa perbedaan
pengaruh itu signifikan dan ditinjau dari nilai rerata kolom1 yaitu kemampuan awal Fisika siswa kategori tinggi nilai rerata kolom 2 dan 3 yaitu kemampuan
awal Fisika siswa kategori sedang dan rendah. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa siswa yang memiliki kemampuan awal Fisika kategori tinggi cenderung
memperoleh prestasi belajar dalam hal ini kemampuan kognitif Fisika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan awal Fisika kategori
sedang dan rendah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai kemampuan awal
Fisika kategori tinggi lebih mudah menangkap dan memahami materi yang diberikan oleh guru selama proses belajar mengajar berlangsung dibandingkan
dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal Fisika kategori sedang dan rendah. Pembelajaran dalam hal ini adalah pembelajaran Fisika pada materi
pemantulan cahaya di SMP.
3. Uji Hipotesis Ketiga
H
oAB
: a
ij
= 0 : Tidak ada interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal Fisika siswa
terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa. H
1AB
: a
ij
¹ 0 : Ada interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal Fisika siswa
terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa. Setelah dilakukan analisis dimana pendekatan pembelajaran sebagai
variabel bebas 1, kemampuan awal Fisika siswa sebagai variabel bebas 2 dan kemampuan kognitif Fisika siswa sebagai variabel terikat, diperoleh harga F
ab
=
182 0,461. Nilai ini kemudian dikonsultasikan dengan harga tabel, untuk taraf
signifikansi a = 0,05 didapatkan harga F
tabel
= 3,13. Karena F
ab
F
tabel
maka H
0AB
diterima dan H
1AB
ditolak. Berarti hipotesis yang berbunyi: “Ada interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal
Fisika siswa terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa”, ditolak. Artinya tidak ada interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan pembelajaran dengan
kemampuan awal fisika siswa terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada materi pemantulan cahaya di SMP.
Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal fisika siswa berpengaruh sendiri-sendiri dalam pencapaian
kemampuan kognitif fisika siswa pada materi pemantulan cahaya di SMP. Hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor yang berasal dari luar diri siswa ikut
berpengaruh terhadap kemampuan kognitif fisika siswa yang dimiliki siswa tetapi tidak termasuk dalam variabel penelitian. Faktor-faktor tersebut antara lain pribadi
guru motivasi kerja, daya kreativitas, penguasaan materi, gaya kepemimpinan, kemampuan bekerja sama dengan pendidik lain, struktur jaringan hubungan
sosial di sekolah sistem sosial, status sosial siswa, suasana dalam kelas, interaksi antar siswa dan siswa dengan guru, sekolah sebagai institusi pendidikan disiplin
sekolah, penyusunan jadwal pelajaran, pembentukan satuan-satuan kelas, penyusunan kurikulum pengajaran dan pengawasan pelaksanaannya serta
hubungan dengan orang tua dan faktor-faktor situasional keadaan sosial- ekonomis, sosio-politik, musim dan iklim, peraturan-peraturan pendidikan.
183
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan :
1. Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan Quantum Learning melalui metode eksperimen dengan pendekatan Ketrampilan Proses melalui
metode eksperimen terhadap kemampuan kognitif fisika siswa pada materi pemantulan cahaya di SMP. Siswa yang diberi pengajaran dengan pendekatan
Quantum Learning melalui metode eksperimen mempunyai kemampuan kognitif lebih baik daripada siswa yang diberi pengajaran dengan penggunaan
pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen. 2. Ada perbedaan pengaruh antara kemampuan awal fisika siswa kategori tinggi,
sedang dan rendah terhadap kemampuan kognitif fisika siswa pada materi pemantulan cahaya di SMP. Dilihat uji lanjut analisis variansi menunjukkan
bahwa kemampuan awal fisika siswa kategori tinggi memberikan pengaruh yang lebih baik daripada kemampuan awal fisika siswa kategori sedang dan
rendah terhadap kemampuan kognitif fisika siswa pada materi pemantulan cahaya di SMP.
3. Tidak ada interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal fisika siswa terhadap kemampuan kognitif fisika
siswa pada materi pemantulan cahaya di SMP.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan simpulan di atas, dapat dikemukakan implikasi sebagai berikut:
1. Pembelajaran Fisika dengan pendekatan Quantum Learning melalui metode eksperimen dapat membantu efektifitas belajar mengajar.