Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

147 penalaran yang sama mungkin akan mendapat penalaran yang berbeda dari 2 orang atau lebih. Jadi karena berbeda dalam penalaran, berbeda pula dalam kepribadian, maka terjadilah perbedaan individu. Aspek kognitif ini, secara garis besar meliputi jenjang-jenjang yang dikembangkan oleh Bloom, seperti yang dirangkum dari Dimyanti dan Mudjiono 1999: 26-27 diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Pengetahuan Knowledge Mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan 2. Pemahaman Comprehension Mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari 3. Penerapan Application Mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. 4. Analisis Analysis Mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik 5. Sintesis Mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. 6. Evaluasi Evaluation Mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu Kategori-kategori ini disusun secara hierarkis, sehingga menjadi taraf-taraf yang semakin menjadi bersifat kompleks, mulai dari yang pertama sampai dengan yang terakhir.

B. Kerangka Berpikir

Dalam proses belajar mengajar terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa baik faktor intern maupun ekstern. Faktor ekstern menjadi faktor bahan pembahasan yang perlu diperhatikan. Diantaranya adalah pemilihan pendekatan dan metode yang tepat dan efektif agar mampu 148 meningkatkan prestasi belajar siswa. Setiap pendekatan dan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, pemilihan pendekatan dan metode dalam proses pembelajaran harus disesuaikan dengan bahan dan tujuan yang akan dicapai dan mendorong keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. 1. Pengaruh antara penggunaan pendekatan Quantum Learning melalui metode eksperimen dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa. Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran eksperimen dengan pendekatan Quantum Learning dan ketrampilan proses. Untuk Pendekatan Quantum Learning melalui metode eksperimen suasana lingkungan belajar dibuat menyenangkan dengan diiringi musik pada saat pembelajaran berlangsung siswa melakukan eksperimen, menyimpulkan materi menggunakan animasi Macromedia Flash MX, dan memberikan penghargaan kepada siswa yang dapat menjawab evaluasi dengan benar. Dengan ini diharapkan siswa dapat belajar dengan mencoba sendiri konsep yang dipelajari dengan suasana santai dan perasaan senang sehingga akan berdampak baik pada kemampuan kognitif Fisikanya. Sedangkan dalam pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen, pembelajaran dilakukan dengan suasana tenang tanpa ada iringan musik pada saat pembelajaran berlangsung siswa melakukan eksperimen dan menyimpulkan materi dengan mencatat di papan tulis. Dengan ini siswa belajar dengan mencoba sendiri konsep yang dipelajari dengan suasana tenang dan serius sehingga akan berdampak baik pada kemampuan kognitif Fisikanya. 2. Pengaruh antara kemampuan awal Fisika siswa kategori tinggi, kemampuan awal Fisika siswa kategori sedang dan kemampuan awal Fisika siswa kategori rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa. Sebelum proses pembelajaran, siswa sudah mempunyai kemampuan awal Fisika yang diperoleh dari pengalaman kehidupan sehari-hari dan pembelajaran yang telah diikuti sebelumnya. Penelitian ini membatasi kemampuan awal Fisika siswa diperoleh dari hasil ujian Fisika semester I. 149 Diharapkan siswa yang mempunyai kemampuan awal Fisika kategori tinggi akan memperoleh kemampuan kognitif Fisika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal Fisika kategori sedang dan rendah. 3. Interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal Fisika terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa. Pembelajaran Fisika dengan metode eksperimen dengan pendekatan Quantum Learning dan ketrampilan proses ditinjau dari kemampuan awal Fisika siswa menitikberatkan pada keaktifan siswa dalam menemukan konsep. Dengan pendekatan dan metode pembelajaran yang baik serta didukung kemampuan awal Fisika yang tinggi akan memberikan pengaruh positif yaitu meningkatnya prestasi belajar siswa dalam hal ini kemampuan kognitif Fisika siswa. Untuk lebih jelasnya, kerangka berpikir di atas disajikan dalam skema pada gambar 2.14. Gambar 2.14 Paradigma penelitian Kemampuan kognitif Fisika siswa Populasi Sampel Kelompok eksperimen Kelompok kontrol pendekatan Quantum learning melalui metode eksperimen pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen Kemampuan awal Fisika siswa kategori tinggi Kemampuan awal Fisika siswa kategori rendah Kemampuan awal Fisika siswa kategori tinggi Kemampuanawal Fisika siswa kategori rendah Tes Kemampuan awal Fisika siswa kategori sedang Kemampuan awal Fisika siswa kategori sedang 150

C. Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA POKOK BAHASAN PEMANTULAN CAHAYA

2 20 199

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KETRAMPILAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA POKOK BAHASAN GERAK LURUS

0 12 171

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN KETRAMPILAN PROSES DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA SMP

1 14 115

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MELALUI PENDEKATAN QUANTUM DAN KETRAMPILAN PROSES DITINJAU DARI PEMBERIAN TUGAS DI SMP

0 3 113

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN SERTA DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

0 3 10

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI I SARANG.

0 1 8

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN CONCEPT MAPPING ( PETA KONSEP ) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DISKUSI DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN ANALISIS.

0 0 10

PERUBAHAN KONSEP SISWA TENTANG PEMANTULAN CAHAYA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

0 4 221