212 menit
B. Pembelajaran dengan pendekatan Kerampilan Proses melalui metode
eksperimen
Langkah-langkah pembelajaran No
Pertemuan waktu
Kegiatan Pembelajaran Media
Pemb Waktu
Ket 1.
2 1 jam pelajaran
1. Pendahuluan a. Pembukaan
Doa + Persiapan b. Motivasi Bagaimana jika
pemantulan cahaya terse but terjadi pada cermin
datar ? c. Masalah
1Bagaimana proses pem bentukan bayangan pa
da cermin datar ? 2Bagaimanakah sifat-si
fat bayangan pada cer min datar ?
3Bagaimanakah persamaan matematis
5 menit Eksp.
di Lab.
213 panjang minimum cer
min datar untuk menga mati
seluruh baya
ngan? 4Bagaimanakah
persa maan matematis jum
lah bayangan yang di bentuk oleh dua cer
min datar ? 5Apa sajakah rumus-
rumus yang berlaku pa da cermin datar ?
d. Opini Ambil pendapat siswa
2. Kegiatan inti Melakukan kegiatan ekspe
rimen untuk menanamkan konsep :
a. Proses pembentukan bayangan pada cer
min datar. b. Sifat-sifat bayangan
pada cermin datar. c. Persamaan matematis
panjang minimum cer min datar untuk dapat
mengamati seluruh ba yangan.
d. Persamaan matematis jumlah
bayangan yang dibentuk oleh
LKS 2 Kegiatan
A, B 45 menit
214 dua cermin datar.
e. Rumus-rumus yang
berlaku pada cermin datar untuk menyele
saikan soal 3. Kegiatan Akhir
· Rangkuman Proses pem bentukan bayangan dan
sifat-sifat bayangan pada cermin datar serta ru
mus-rumus yang berlaku pada cermin datar yang
digunakan untuk menye lesaikan soal.
· Penutup evaluasi Tes essay
15 menit
15 menit
VIII. Evaluasi
1. Gambarkan proses pembentukan bayangan pada cermin datar 2. Sebutkan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
3. Ani yang tingginya 158 cm berdiri di depan sebuah cermin datar. Berapa panjang minimum cermin datar yang dibutuhkan Ani untuk bercermin
agar ia dapat melihat seluruh bayangannya ? 4. Berapakah jumlah bayangan yang dihasilkan oleh dua buah cermin datar
jika cermin tersebut membentuk sudut 60° ?
IX. AlatSarana dan Sumber Pembelajaran
A. Alat Sarana : Laptop, LCD, CD interaktif, Spidol, White Board, Kit Eksperimen
B. Sumber Bahan Belajar : Buku Paket Fisika Kelas VIII Erlangga, LKS Fisika
215
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN III
I. Identitas
Mata Pelajaran : IPA Fisika
KelasSemester : VIII2
Pokok Bahasan : Optik Geometri
Sub Pokok Bahasan : Pemantulan Cahaya
- Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit 2 jam pelajaran Pertemuan
: 3
II. Standar Kompetensi
13. Mendeskripsikan dasar-dasar getaran, gelombang dan optik serta penerapannya dalam produk teknologi sehari-hari.
III. Kompetensi Dasar
13. 3 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan cermin dan lensa.
IV. Indikator
Dalam kegiatan belajar mengajar ini siswa diharapkan dapat: 13.3.2.6. Mendeskripsikan proses pembentukan bayangan pada cermin cekung
13.3.2.7. Mendeskripsikan sifat-sifat bayangan pada cermin cekung 13.3.2.8. Mendeskripsikan persamaan matematis hubungan jarak benda, jarak
bayangan, dan jarak fokus pada cermin cekung 13.3.2.9. Mendeskripsikan persamaan matematis perbesaran bayangan pada
cermin cekung 13.3.2.10.Menggunakan rumus-rumus yang berlaku pada cermin cekung untuk
menyelesaikan soal
216
IV . Materi
Pemantulan Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin yang bidang pantulnya ada di sebelah dalam.
Gambar 2.8 Bagian-bagian pada Cermin Cekung Jika cermin lebih kecil dari pada radius kelengkungannya, sehingga sinar yang
terpantul hanya membentuk sudut kecil pada saat terpantul, maka berkas sinar tersebut akan saling menyilang pada titik yang hampir sama, atau fokus seperti
yang terlihat pada gambar 2.8. Pada kasus yang diperlihatkan, berkas sinar itu sejajar dengan sumbu utama garis CA pada gambar. Titik F, dimana berkas
sinar yang sejajar dengan sumbu utama mencapai fokus, disebut titik fokus cermin. Jarak dari F ke pusat cermin jarak FA disebut panjang fokus, f dari
cermin tersebut. Sekarang kita akan menghitung panjang fokus f. Kita bayangkan sebuah sinar yang mencapai cermin B pada gambar 2.8. titik C
adalah pusat kelengkungan cermin pusat bola yang merupakan bagian dari cermin. Jadi garis putus-putus CB sama dengan R, radius kelengkungan, dan
berfungsi sebagai garis normal terhadap permukaan cermin pada B. Sinar yang
C F
f A
B
q
R D
217 datang mencapai cermin B membentuk sudut
q
terhadap normal. Sudut DBC =
q
akibatnya sudut BCF =
q
seperti yang terlihat pada gambar. Segitiga CBF adalah segitiga sama kaki karena dua sudutnya sama. Dengan demikian,
panjang CF = BF. Kita anggap cermin tersebut memiliki lebar atau diameter yang kecil jika dibandingkan dengan radius kelengkungannya, sehingga sudut-
sudut tersebut kecil, dan panjang FB hampir sama dengan panjang FA. Pada pendekatan ini, FA = FC. Tetapi FA = f, panjang fokus, dan CA = 2 FA = R.
Jadi panjang fokus adalah setengah dari radius kelengkungan:
2 R
f =
3 Jalannya sinar istimewa pada cermin cekung :
a. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus F.
b. Sinar datang melalui titik fokus F dipantulkan sejajar sumbu utama. c. Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin C dipantulkan
kembali ke C pada garis yang sama
a C
F A
218
b
c
Gambar 2.9 Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung Dari sinar-sinar istimewa tersebut dapat dilukiskan pembentukan bayangan
pada cermin cekung yaitu sebagai berikut.
C F
A O
I
’
S S
i
h h
i
O
’
I B
D C
F A
C F
A
219
Gambar 2.10 Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung Jarak dari pusat cermin, disebut jarak benda, diberi notasi S
. Jarak bayangan diberi notasi S
i
. Tinggi benda OO
’
disebut h dan tinggi bayangan II
’
adalah h
i
. Dua sinar istimewa digambarkan O
’
BI
’
dan O
’
FCI
’
. Sesuai dengan hukum pemantulan, kedua segitiga siku-siku O
’
AO dan I
’
AI adalah sama. Sehingga diperoleh:
1 1
S S
h h =
4 Untuk sinar O
’
FDI
’
, segitiga O
’
FO dan AFD juga sama karena panjang AD = h
i
menggunakan pendekatan cermin yang lebih kecil jika dibandingkan dengan radiusnya dan FA = f, panjang fokus cermin. Dengan demikian,
f S
f f
f S
FA OF
h h
i i
- =
- =
=
5 Ruas kiri kedua persamaan persamaan 4 dan 5 adalah sama, sehingga kita
bisa menyamakan ruas kanannya:
f S
f f
f S
S S
i i
- =
- =
6 Jika persamaan 6 kita bagi kedua ruas dengan S
maka akan dperoleh:
f S
S
i
1 1
1 =
+
7 Persamaan 7 disebut persamaan cermin yang menghubungkan jarak benda
dan bayangan dengan panjang fokus f dimana f = R2. Persamaan ini hanya berlaku untuk sinar paraksial, tidak berlaku untuk sinar non paraksial.
220 Perbesaran dari sebuah cermin didefinisikan sebagai tinggi bayangan
dibagi tinggi benda. Dari pasangan segitiga O
’
AO dan I
’
AI, dapat dituliskan:
S S
h h
M
i i
- =
=
8 Keterangan :
S : jarak benda ke cermin cm
S
i
: jarak bayangan ke cermin cm f : jarak fokus cm
R : jari-jari kelengkungan cermin cm M : perbesaran benda kali
h
i
: tinggi bayangan cm h
o
: tinggi benda cm
V. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan : - Quantum Learning - Ketrampilan Proses
VI. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Eksperimen
VII. Kegiatan Belajar Mengajar
Persiapan Pra KBM
1. Membuat peringkat siswa dari kemampuan tinggi sampai kemampuan rendah.
2. Membuat kelompok tim yang beranggotakan 4-5 siswa dengan kemampuan merata dari prestasi tinggi sampai rendah pengelompokan
secara heterogen. 3. Mencatat setiap anggota kelompok dalam daftar lembar anggota tim.
221 4. Menyiapkan LKS dan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
eksperimen
A. Pembelajaran dengan pendekatan Quantum Learning melalui metode