34 c
Pengalihan risiko Pengalihan risiko transfer of risk merupakan cara penanganan risiko
dengan mengalihkan dampak risiko ke pihak lain. Cara ini bertujuan untuk mengurangi kerugian yang dihadapi oleh perusahaan. Cara ini
dapat dilakukan melalui asuransi, leasing, autosourcing, dan hedging.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Usaha penjualan produk karangan bunga di Pasar Bunga Wastukencana memiliki karakteristik. Karakteristik penjualan terlihat pada jumlah permintaan
yang tidak menentu, karena bergantung dari banyak sedikitnya acara. Karakteristik lain adalah bentuk usaha penjualan produk karangan bunga yang
homogen antara satu florist dengan florist lainnya. Kesamaan usaha dapat terlihat dari jenis dan bentuk produk yang dijual, harga produk, status usaha, teknik
pemasaran, dan pasokan bahan baku dari masing-masing florist. Selain itu,
konsumen produk karangan bunga memiliki latar belakang ekonomi dan sosial tertentu, seperti pengusaha, kalangan pejabat, instansi baik negeri maupun swasta,
perusahaan, dan lain sebagainya. Karakteristik selanjutnya adalah bahan baku utama berupa bunga potong yang bersifat perishable serta adanya sistem
perjanjian abodemen, untuk itu perlu penanganan khusus dalam merawat bahan baku agar kualitasnya tetap terjaga.
Studi kasus dalam penelitian ini adalah Florist X yang merupakan florist yang berdiri paling lama sejak tahun 1970 di Pasar bunga Wastukencana. Dari
beberapa karakteristik di atas, usaha penjualan produk karangan bunga memiliki risiko. Langkah awal dalam menganalisis risiko pada Florist X adalah dengan
mengidentifikasi risiko-risiko yang terjadi pada aktivitas di setiap unit di dalam perusahaan tersebut. Mulai dari unit produksi, unit pemasaran penjualan, unit
pasar, unit SDM, dan unit keuangan. Salah satu risiko yang paling besar pada Florist X terjadi pada bahan baku utama yaitu bunga potong segar Crysant,
Gladiol, Suyok, Dahlia, Hebras, Rose, dan Baby Aster. Penggunaan bahan baku yang ideal adalah sebesar 100 ikat setiap periode pengiriman, namun dalam
kenyataanya penggunaan bahan baku bisa lebih kecil atau lebih besar dari 100 ikat jumlah pasokan bahan baku tiap periode pengirimannya. Keadaan ini
35 berdampak pada pemakaian bahan baku yang tidak menentu, sehingga apabila
pemakaian bahan baku kurang dari 100 ikat per periodenya, maka sisa bahan baku terbuang. Sedangkan apabila pemakaian bahan baku lebih besar dari 100 ikat per
periodenya, maka florist terpaksa mencari bahan baku dari luar pasokan abodemen yang harganya dua kali lipat dari harga normal. Kondisi ini
mengakibatkan adanya risiko kerugian yang dihadapi Florist X dan dapat berpengaruh pada pendapatan yang berfluktuasi.
Analisis yang akan dilakukan adalah dengan menghitung nilai
kemungkinan probabilitas dengan menggunakan Z-score, tujuannya adalah untuk melakukan pengukuran pertama yang dilakukan secara kuantitas sehingga
mengungkapkan seberapa besar probabilitas risiko terjadi atas pengambilan keputusan. Dengan mengetahui Z-score kita bisa mengetahui besarnya
kemungkinan suatu ukuran atau suatu nilai yang berbeda lebih besar atau lebih kecil dari rata-ratanya. Setelah menganalisis nilai probabilitas, kemudian
dilakukan analisis dampak, tujuannya adalah untuk mengetahui besarnya akibat atau dampak yang ditimbulkan oleh risiko. Metode yang akan digunakan adalah
metode Value at Risk, yaitu kerugian terbesar yang mungkin terjadi dalam rentang waktuperiode tertentu yang diprediksikan dengan tingkat kepercayaan tertentu.
Setelah dilakukan analisis probabilitas dan analisis dampak dari risiko, selanjutnya dilakukan pemetaan. Manajemen akan mampu menilai suatu risiko
dengan adanya pengelompokkan terhadap risiko dalam pemetaan ini. Prinsip pemetaan adalah menyusun risiko berdasarkan kelompok-kelompok tertentu
sehingga manajemen dapat mengidentifikasi karakter masing-masing risiko hingga menetapkan tindakan yang sesuai terhadap masing-masing risiko,
misalnya dengan preventif, mitigasi, dan strategi alternatif. Alur kerangka
pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 5.
36
Gambar 5 . Alur Kerangka Pemikiran Operasional
Florist X
Pendapatan Berfluktuasi
Analisis Probabilitas Z-score
Peta Risiko
Strategi
Preventif
Mitigasi
Strategi Alternatif Risiko Bahan Baku
Analisis Dampak Value at Risk
Karakteristik Usaha Penjualan Produk Karangan Bunga di Pasar Bunga Wastukencana
Identifikasi Sumber Risiko
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Pasar Bunga Wastukencana, Bandung dengan studi kasus pada Florist X yang beralamat di Jl.Wastukencana 34 b.7, Babakan
Ciamis, Sumur Bandung, Bandung, Jawa Barat, 40117. Pemilihan lokasi
penelitian dilakukan dengan pertimbangan bahwa Pasar Bunga Wastukencana merupakan salah satu sentra perdagangan bunga terbesar di Kota Bandung dan
Florist X merupakan florist yang berdiri paling lama sejak tahun 1970 di Pasar bunga Wastukencana. Waktu pengumpulan data dimulai pada bulan Juli 2010
sampai Agustus 2010. Pemilihan lokasi penelitian di Pasar Bunga Wastukencana berdasarkan
sejarah dan perannya sebagai pasar yang konsisten dalam menjual produk karangan bunga dan juga sebagai pelopor berdirinya pasar-pasar sejenis dari tahun
sebelum masa kemerdekaan sampai saat ini. Pasar Bunga Wastukencana terdiri dari toko bunga-toko bunga florist yang semuanya bergerak dalam perangkaian
dan penjualan produk-produk karangan bunga untuk wilayah Bandung, Jakarta, dan sekitarnya.
4.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data-data tersebut berbentuk data kualitatif dan data kuantitatif.
Analisis risiko bahan baku pada usaha penjualan produk karangan bunga di Pasar Bunga Wastukencana memerlukan sejumlah data-data pendukung yang berasal
dari florist X yang terdapat dalam Pasar Bunga Wastukencana. Dalam penelitian ini data-data yang diperlukan dapat diperoleh dengan menggunakan dua macam
cara pengumpulan data, yaitu : 1.
Data Primer Data primer diantaranya berupa teknik pengelolaan risiko atau manajemen
risiko yang dilakukan oleh perusahaan. Data diperoleh dari : 1
Observasi pengamatan, yaitu mengamati secara langsung semua kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penelitian.