26 perjalanan. Banyaknya risiko dari sudut pandang aktivitas yaitu sebanyak jumlah
aktivitas yang ada.
3.1.2.4 Risiko Dari Sudut Pandang Kejadian
Risiko sebaiknya dinyatakan berdasarkan kejadiannya. Misalnya, kejadiannya adalah kebakaran maka disebut risiko kebakaran. Jika kejadiannya
adalah nilai tukar mata uang rupiah dibandingkan dengan mata uang asing yang anjlok maka disebut risiko anjloknya nilai tukar rupiah, dan lain-lain. Perlu
diketahui bahwa dalam suatu aktivitas pada umunya terdapat beberapa kejadian, sehingga kejadian adalah salah satu bagian dari aktivitas.
Seseorang yang ahli dalam bidang Enterprise Risk Management harus dapat memahami beberapa kategori risiko sehingga dapat mengetahui dan bisa
menjelaskan mengapa begitu banyak istilah risiko yang ada dan memahami bahwa sebenarnya istilah-istilah tersebut dikatakan demikian oleh karena dilihat dari
sudut pandang yang berbeda. Namun, agar risiko dapat dikelola dengan baik seharusnya dinyatakan
berdasarkan kejadiannya. Hanya dengan menyatakan risiko berdasarkan kejadian baru dapat diketahui cara-cara apa yang dapat dilakukan untuk mengelola risiko
tersebut Kountur, 2008.
3.1.3 Sikap Individu Terhadap Risiko
Menurut Moschini dan Hennessy 1999, analisis risiko berhubungan dengan teori pengambilan keputusan decision theory. Individu diasumsikan
bertindak rasional dalam pengambilan keputusan. Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis mengenai pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
risiko yaitu expected utility model. Model ini digunakan karena adanya kelemahan yang terdapat pada expected return model, yang ingin dicapai oleh
seseorang yaitu bukan nilai return tetapi kepuasan utility. Menurut Debertin 1986, kepuasan atau utilitas yang diterima petani
manajer dari setiap pengeluaran dalam skala besar menentukan strategi yang akan dijalankan. Maksimisasi utilitas menjadi kriteria pilihan yang dibuat oleh
manajer. Tujuan yang ingin dicapai manajer adalah maksimisasi utilitas dan
27 bukan peningkatan pendapatan semata. Hubungan antara fungsi kepuasan dan
pendapatan income serta ukuran tingkat kepuasan dapat dilihat pada Gambar 2.
Utility U Margin Utility MU
Income I Expected Income EI
Gambar 2 . Hubungan Fungsi Kepuasan dengan Pendapatan
Sumber: Debertin, 1986
Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat bahwa hubungan fungsi kepuasan dengan pendapatan adalah positif, dimana jika kepuasan meningkat maka
pendapatan yang akan diperoleh juga meningkat. Menurut Robinson dan Barry 1987, sikap
pembuat keputusan dalam menghadapi risiko dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu :
1. Risk Aversion
Pembuat keputusan yang takut terhadap risiko akan menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ragam variance dari keuntungan maka pembuat keputusan
akan mengimbangi dengan menaikkan keuntungan yang diharapkan dan merupakan ukuran tingkat kepuasan.
2. Risk Taker
Pembuat keputusan yang berani terhadap risiko akan menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ragam variance dari keuntungan maka pembuat
keputusan akan mengimbangi dengan menurunkan keuntungan yang diharapkan.
28 3.
Risk Neutral Pembuat keputusan yang netral terhadap risiko akan menunjukkan bahwa jika
terjadi kenaikan ragam variance dari keuntungan maka pembuat keputusan tidak akan mengimbangi dengan menaikkan atau menurunkan keuntungan
yang diharapkan. Risiko adalah konsekuensi dari setiap kegiatan yang dilakukan. Seluruh
kegiatan baik perorangan atau perusahaan juga mengandung risiko. Risiko dalam kegiatan bisnis juga dikaitkan dengan besarnya return yang akan diterima oleh
pengambil risiko. Semakin besar risiko yang dihadapi umumnya dapat diperhitungkan bahwa return yang diterima juga akan lebih besar. Pola
pengambilan risiko menunjukkan sikap yang berbeda terhadap pengambilan risiko. Hubungan antara risiko dengan return dapat dilihat pada Gambar 3.
Return Expected Return
Risk
Gambar 3
. Hubungan Risk dan Return
Sumber: Barron’s, 1993
Gambar 3 dapat memperlihatkan bahwa semakin besar risiko yang dihadapi maka semakin besar pula return yang diperoleh yaitu high risk high
return. Begitu pula sebaliknya semakin kecil risiko yang diterima semakin kecil pula return yang dihasilkan.
29
3.1.4 Manajemen Risiko