Mitigasi Risiko Strategi Penanganan Risiko

46

4.3.4.2 Mitigasi Risiko

Strategi ini juga disebut dengan mengurangi yang diperuntukkan dalam memperkecil kemungkinan terjadinya risiko kerugian pada perusahaan. Sasaran utamanya adalah bagaimana agar kemungkinan atau probabilitas terjadinya suatu kejadian yang merugikan dapat diatur jadi sekecil mungkin. Strategi mitigasi adalah strategi untuk membuat risiko yang berada kuadran kanan-atas bergeser ke kuadran 2 atau risiko yang berada pada kuadran kanan-bawah untuk pindah ke kuadran 4 seperti yang tampak pada Gambar 8. Dampak risiko yang sangat besar pada pemetaan risiko dapat dianalisis dengan strategi mitigasi. Beberapa mitigasi yang dapat dilakukan oleh Florist X untuk memperkecil kerugian akibat pengambilan risiko adalah diversifikasi, penggabungan atau penahanan, pengalihan risiko dan pengendalian risiko. Probabilitas Besar Kecil Kecil Besar Dampak Rp Gambar 8 . Peta Mitigasi Risiko Sumber: Kountur, 2008 Penanganan lain yang digunankan dalam menganalisis strategi untuk menghadapi risiko adalah beberapa alternatif strategi yang dinilai mampu memberikan solusi bagi masalah risiko. Alternatif strategi untuk menghadapi risiko selain penanganan dengan cara preventif dan mitigasi. Dengan Kuadran 2 Kuadran 1 Kuadran 4 Kuadran 3 47 mengelompokkan risiko pada masing-masing kuadran yang tersedia, maka akan diperoleh beberapa kemungkinan risiko yang dihadapi dan dampaknya bagi perusahaan. Proses analisis strategi ini digolongkan Hanafi 2004 dalam Trangjiwani 2008 menjadi empat yaitu: 1. Probabilitas kecil dan dampak kecil Kelompok risiko ini berada pada kuadran 4 dengan alternatif strategi yang diusulkan adalah low control. Perusahaan dapat menerapkan pengawasan yang rendah terhadap risiko. 2. Probabilitas kecil dan dampak besar Posisi risiko yang berada pada pada kuadran ini dinamakan dengan monitor. Deskripsi dari risiko-risiko yang berada pada kuadran 2 ini yaitu: apabila risiko muncul perusahaan dapat mengalami kerugian yang sangat besar dan bila dibiarkan akan menyebabkan kebangkrutan. 3. Probabilitas besar dan dampak kecil Probabilitas besar dengan dampak kecil terdapat pada kuadran 3 dengan deskripsi detect and monitor. Risiko yang dapat menimbulkan kerugian pada kuadran ini mewajibkan petani untuk melakukan pengamatan terhadap kejadian-kejadian yang menimbulkan risiko. Risiko-risiko yang berada pada daerah ini diharapkan tetap dalam kondisi normal. Dimana tidak mempengaruhi pada aktivitas usaha penjualan pada Florist X. 4. Probabilitas besar dan dampak besar Kejadian ini menyebabkan perusahaan tidak dapat lagi mengendalikan risiko yang dapat menimbulkan kerugian pada Florist X. Kondisi seperti ini dideskripsikan sebagai prevent at source. Alternatif strategi untuk mengatasi risiko-risiko yang dikelompokkan pada kuadran 1 ini hanya dapat dilakukan dengan penghindaran. 48 Seluruh proses pendeskripsian risiko-risiko hingga dapat diketahui alternatif strategi bagi pihak manajemen di atas dapat dilihat pada Gambar 9. Probabilitas Besar Kecil Kecil Besar Dampak Rp Gambar 9 . Alternatif Strategi Menghadapi Risiko Kuadran 2 Detect and monitor Kuadran 1 Prevent at source Kuadran 4 Low control Kuadran 3 Monitor

V. GAMBARAN UMUM

5.1 Pasar Bunga Wastukencana

Pasar Bunga Wastukencana PBW sudah berada lebih dari 60 tahun dalam memasarkan produk-produk bunga. Awalnya terdapat lebih dari 50-60 kios bunga florist yang berukuran kecil, kemudian terjadi perubahan dimana beberapa kios kecil menginginkan tambahan kios. Beberapa kios bergabung untuk menjadi satu ukuran yang lebih besar dalam satu kepemilikan usaha, sehingga jumlah kios yang berada di PBW sekarang sebanyak 28 kios bunga. Florist-florist yang terdapat pada Pasar Bunga Wastukencana cenderung bersifat homogen dalam usahanya, baik dari sisi bentuk dan jenis produk, harga produk, pasokan bahan baku, sistem perjanjian abodemen dan bentuk kerjasamanya dengan PEMDA Kota Bandung. Beberapa dari florist di PBW merupakan usaha turun temurun, sebagian dari florist tersebut meneruskan usaha ini dari sepeninggalan orang tuanya. Sedangkan tanah dan bangunan kios di PBW adalah milik PEMDA Kota Bandung, sehingga pemilik usaha kios-kios tersebut hanya menggunakan hak guna pakai. Hak guna pakai dapat diperpanjang kembali jika sudah habis waktunya. Perpanjangan bangunan oleh pengusahapedagang bunga di PBW dengan Kota Bandung ini dilakukan setiap 20 tahun sekali. Perdagangan bunga di PBW ini merupakan usaha perdagangan bunga yang pertama kali mempelopori pemasarannya melalui penjualan online di Kota Bandung. Namun tidak semua pengusaha bunga yang ada di PBW ini melakukan pemasarannya melaui penjualan online, banyak dari mereka juga masih melakukan penjualan yang sederhana. Florist-florist yang belum melakukan penjualan secara online, biasanya melakukan penjualannya secara langsung via telepon dan fax.

5.2 Karakteristik Florist X

Studi kasus dalam penelitian ini adalah Florist X yang dapat mewakili populasi seluruh florist di Pasar Bunga wastukencana. Florist X merupakan salah satu florist yang sejak tahun 1970 sudah memulai usahanya di PBW. Bapak Tardjo Rusmana sebagai penerus sekaligus pemilik Florist X hingga saat ini.