39 gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis manajemen risiko
perusahaan, baik risiko operasional maupun risiko pasar yang diterapkan oleh usaha penjualan produk karangan bunga. Analisis deskriptif juga dilakukan untuk
mengetahui sumber-sumber yang menjadi penyebab risiko yang muncul pada aspek teknis maupun ekonomis. Analisis dilakukan berdasarkan penilaian
pengambil keputusan di Florist X secara subjektif yang dilakukan untuk melihat apakah manajemen risiko yang diterapkan efektif untuk meminimalkan risiko.
Metode analisis deskriptif untuk menganalisis manajemen risiko yang diterapkan Florist X dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan diskusi dengan
pemilik Florist X, karyawan, dan pihak yang terkait.
4.3.2 Pengukuran Risiko
Pengukuran risiko dilakukan setelah tahapan identifikasi. Risiko dapat diketahui dengan menentukan probabilitas terjadinya risiko dan mengetahui
dampak risiko tersebut terhadap usaha penjualan produk karangan bunga. Pengukuran risiko selalu mengacu pada dua ukuran. Ukuran pertama adalah
probabilitas dan juga digunakan istilah kemungkinan likelihood. Kesemuanya tersebut mengacu kepada seberapa besar probabilitas P risiko tersebut terjadi
atau akan terjadi. Ukuran kedua adalah dampak D atau akibat, dan juga disebut sebagai ukuran kuantitas risiko. Dampak adalah ukuran seberapa besar akibat
yang ditimbulkan bila risiko tersebut benar-benar terjadi.
4.3.2.1 Pengukuran Kemungkinan Terjadinya Risiko Probabilitas
Kemungkinan terjadinya risiko dapat ditentukan oleh data historis yang ada pada masa sebelumnya. Data historis yang digunakan adalah data bahan baku
dan data pendapatan yang dimiliki oleh Florist X. Probabilitas merupakan pengukuran pertama yang dilakukan secara kuantitas sehingga mengungkapkan
seberapa besar probabilitas risiko terjadi atas pengambilan keputusan. Metode yang digunakan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya risiko adalah dengan
metode nilai standar z-score.
40 Z-score adalah suatu angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu nilai
menyimpang dari rata-ratanya pada distribusi normal. Dengan mengetahui z- score kita bisa mengetahui besarnya kemungkinan suatu ukuran atau suatu nilai
yang berbeda lebih besar atau lebih kecil dari rata-ratanya. Pada penelitian ini yang akan dihitung adalah kemungkinan terjadinya risiko bahan baku pada usaha
penjualan produk karangan bunga pada Florist X di Pasar Bunga Wastukencana. Data yang digunakan untuk menghitung kemungkinan terjadinya risiko
bahan baku pada usaha penjualan produk karangan bunga adalah data bahan baku yang tidak terpakai dan data pendapatan selama bulan Juni-Juli 2010. Menurut
Kountur 2008, langkah yang dilakukan untuk menghitung kemungkinan terjadinya risiko menggunakan metode:
1. Menghitung Rata-Rata
Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata adalah:
Dimana: i = periode pengiriman bahan baku bunga potong
Rata-rata kerugian dari pemakaian bahan baku selama 18 periode Data pemakaian bahan baku periode ke-i
n = Jumlah data total 18 periode Rata-rata yang dimaksud pada rumus ini adalah rata-rata terjadinya risiko
yang dianggap dapat menimbulkan risiko ketidakpastian dalam penggunaan bahan baku pada usaha penjualan produk karangan bunga, sehingga dapat menimbulkan
kerugian bagi florist. Data-data kuantitatif diperoleh dari florist X melalui
wawancara dan pengisian tabel pertanyaan. 2.
Menghitung Nilai Standar Deviasi s
41 3.
Menghitung Nilai Standar Z-Score risiko
Dimana: x = Batas risiko yang dianggap masih ditolerir Florist X dan nilainya
ditentukan oleh Florist X 4.
Menghitung Probabilitas Terjadinya Risiko Probabilitas diperoleh dari tabel distribusi z dengan pencarian nilai z pada sisi
kiri dan bagian atas, pertemuan antara nilai z pada sisi tabel merupakan probabilitas yang dicari.
4.3.2.2 Pengukuran Dampak Risiko