5.2.5 Keberadaan dan Kelimpahan Macan Tutul Jawa
Selama penelitian berlangsung, individu macan tutul Jawa yang berhasil diidentifikasi adalah sebanyak empat ekor. Dari jumlah total ini satu individu
dijumpai secara langsung di tipe habitat hutan pantai, akan tetapi perjumpaan langsung ini terjadi diluar waktu pengamatan sehingga hanya dijadikan sebagai
data penunjang untuk memperjelas keberadaan macan tutul Jawa. Tiga individu lainnya diidentifikasi dari jejak kaki yang ditemukan melalui
perbedaan ukuran jejak kaki. Dua individu ditemukan di tipe habitat hutan dataran rendah dengan ukuran jejak kaki untuk panjang 8 cm dan lebar 9 cm serta panjang
7 dan lebar 8 cm. Pada hutan pantai dijumpai satu individu yang diidentifikasi dari jejak kaki berukuran panjang 8 cm dan lebar 8,5 cm.
Pada tipe habitat hutan mangrove ditemukan satu buah jejak kaki dengan bentuk yang tidak beraturan karena jejak ini sudah rusak oleh air laut yang pasang.
Jejak kaki ini diperkirakan berasal dari individu yang sama dengan macan tutul Jawa yang ada di hutan pantai. Perkiraan ini berdasarkan keterangan petugas yang
pernah melihat individu yang sama di kedua tipe habitat tersebut. Selain itu jarak antara habitat jalur pengamatan hutan pantai dengan hutan mangrove tidak terlalu
jauh sekitar tiga kilometer. Hal ini diperkuat juga oleh Santiapillai dan Ramono 1992 yang
mengasumsikan bahwa macan tutul memiliki jelajah untuk satu individu per 10 km
2
untuk habitat yang tidak terganggu dan satu individu per 5 km
2
untuk habitat yang telah terganggu.
Dari keempat tipe habitat yang diteliti, tanda-tanda keberadaan macan tutul Jawa hanya ditemukan di habitat hutan dataran rendah, hutan pantai dan hutan
mangrove, sedangkan di habitat padang rumput tidak ditemukan tanda keberadaan macan tutul Jawa. Hal ini terkait dengan karakteristik setiap tipe habitat yang
berbeda-beda terutama ketersediaan air, cover dan satwa mangsa. Pada habitat padang rumput, satwa mangsa seperti rusa, banteng dan babi
hutan lebih mudah dijumpai karena kondisi padang rumput yang terbuka. Akan tetapi macan tutul Jawa sulit untuk melakukan perburuan karena tidak adanya
cover untuk mengintai dan bersembunyi. Hal ini yang menyebabkan pada habitat
padanga rumput tidak dijumpai tanda keberadaan macan tutul Jawa.
5.2.6 Wilayah Jelajah dan Teritori Macan Tutul Jawa