Gambar 13 a Tapak ukuran 7 cm x 8 cm ditemukan di Cibunar b Tapak yang tidak beraturan di hutan mangrove c Cakaran di tanah ukuran 35 cm
x 25 cm di Cibunar d Kotoran macan berisi rambut kancil di Karang Ranjang
5.1.7 Analisis Preferensi Habitat Macan Tutul Jawa
Pada penelitian ini, perlu dilakukan uji chi-squre χ
2 hit
untuk mengetahui kebenaran akan ada tidaknya preferensi habitat oleh macan tutul Jawa. Berdasarkan
uji chi-square yang dilakukan Tabel 17, hasil pengujian menunjukkan nilai χ
2 hit
sebesar 18,42. Nilai ini jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai χ
2 0,02
yaitu sebesar 5,991. Karena nilai
χ
2 hit
lebih besar dari nilai χ
2 0,02
maka dapat dibuktikan bahwa terdapat preferensi habitat padacan tutul Jawa.
Tabel 24 Jumlah aktivitas macan tutul Jawa yang teramati dan harapan aktifitas yang dijumpai
No Tipe habitat Jumlah
aktivitas teramati
n
i
= O
i
Proporsi areal
pengamatan a
i
Harapan jumlah aktivitas
∑n
i
. a
i
= E
i
O
i
– E
i
O
i
– E
i 2
E
i
1 Hutan dataran
rendah 32 0,50 28
4 0,57
2 Hutan pantai 23
0,25 14
9 5,78 3 Hutan
mangrove 1 0,25 14
-13 12,07
Total 56 1
56 18,42
Macan tutul melakukan preferensi habitat karena pada habitat yang disukai terdapat faktor-faktor habitat yang menunjang kehidupannya seperti ketersediaan
mangsa, cover dan air. Untuk mengetahui tipe habitat yang disukai oleh macan tutul Jawa dari
keempat tipe habitat yang diamati yaitu hutan dataran rendah, hutan pantai, hutan mangrove, dan padang rumput maka dilakukan pengujian dengan menggunakan
indeks neu. Suatu habitat disukai apabila nilai indeksnya sama dengan atau lebih dari satu. Karena dari keempat tipe habitat yang dibandingkan, tipe habitat padang
rumput tidak dijumpai sama sekali aktifitas panggunaan habitat dari macan tutul maka tipe habitat ini tidak dimasukkan kedalam pengujian. Hasil pengujian
preferensi habitat dapat dilihat pada tabel 25. Tabel 25 Indeks preferensi habitat macan tutul Jawa
Hasil pengujian memperlihatkan bahwa habitat yang paling disukai adalah hutan pantai dengan nilai indeks 1,64 kemudian hutan dataran rendah dengan nilai
indeks 1,14 sedangkan hutan mangrove tidak disukai karena nilai indeksnya dibawah satu yaitu sebesar 0,07. Hutan pantai lebih disukai oleh macan tutul jawa
No Tipe habitat
Proporsi luas areal
pengamatan availability
Aktifitas penggunaan habitat
Indeks Teramati Proporsi
r Seleksi w Terstandari
sasi
1 Hutan dataran
rendah 0,5 32
0,57 1,14
0,4 2 Hutan
pantai 0,25
23 0,41
1,64 0,57
3 Hutan mangrove
0,25 1 0,02 0,07
0,03 Jumlah 1
56 1
2,85 1
karena pada habitat ini terdapat keanekaragaman dan kelimpahan satwa mangsa yang cukup tinggi. Selain itu hutan pantai memiliki sumber air yang cukup
melimpah baik yang tersedia sepanjang tahun seperti sungai Ciperepet maupun yang hanya berair saat musim hujan seperti rawa-rawa maupun genangan-
genangan kecil serta banyaknya tipe-tipe cover yang digunakan macan tutul sebagai tempat berlindung.
Hutan dataran rendah termasuk habitat yang disukai oleh macan tutul Jawa. Sama halnya dengan hutan pantai, pada habitat ini terdapat komponen-komponen
habitat yang diperlukan macan tutul Jawa dalam memenuhi kehidupannya seperti ketersediaan mangsa, cover, dan sumber air.
5.2 PEMBAHASAN