Metode Integrated Performance Measurement System IPMS

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Metode Integrated Performance Measurement System IPMS

2 Integrated Performance Measurement System IPMS adalah salah satu metode pengukuran kinerja yang bertujuan untuk menggambarkan sistem pengukuran kinerja dalam arti yang tepat dalam bentuk integrasi seefektif dan seefesien mungkin. Integrated Performance Measurement System IPMS dirancang sebagai sistem kontrol untuk mengukur proses kinerja manajemen. Metode ini membagi perusahaan ke dalamam empat level yaitu level bisnis, unit bisnis, proses bisnis dan aktivitas-aktivitas. Bititci, 1997. Integrated Performance Measurement System merupakan sistem baru pengukuran kinerja yang dibuat di Centre for Strategic Manufacturing, University of Strathclyde , Glasgow. Integrated Performance Measurement Systems IPMSs merupakan suatu metode yang mengukur kinerja secara terintegrasi dan berbasis pada keinginan stakeholders. Objectives ditentukan untuk memenuhi keinginan stakeholders , sehingga akan dapat ditentukan key performance indicators yang akan digunakan untuk mengukur keberhasilannya. Selain itu, IPMSs juga tidak mensyaratkan apakah bottom line performance dari organisasi adalah keuntungan atau tidak. Tujuan IPMS adalah mendeskripsikan dalam arti yang tepat bentuk dari integrasi, efektif dan efisien sistem pengukuran kinerja. 2 Susilawati, Anita. 2013. Develop A Framework Of Performance Measurement And Improvement System For Lean Manufacturing Activity. Mechanical Engineering Department Northumbria University Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1 Pembagian Level Organisasi Model Integrated Performance Measurement Systems IPMS membagi level bisnis suatu organisasi menjadi 4 level seperti Gambar 3.1, yaitu: 1. Business Corporate – Bisnis Induk, 2. Business Unit Unit Bisnis, 3. Business Process Proses Bisnis, dan 4. Activity Aktivitas Bisnis. Sehingga perancangan SPK dengan model IPMS harus mengikuti tahapan- tahapan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Identifikasi Stakeholder Requirement Pada tiap-tiap level bisnis organisasi harus diketahui siapa saja stakeholder -nya atau pihak-pihak yang berkepentingan pada bisnis\tersebut. Selanjutnya diidentifikasikan permintaan atau keinginan requirement mereka terhadap bisnis yang diistilahkan dengan stakeholder requirement. Stakeholder dapat meliputi; pemegang sahampemilik, lingkungan sosial, pegawaikaryawan, pemerintahinstansi lain. 2. Penentuan Objectives Penyusunan tujuan objectives harus didasarkan pada keterlibatan dan prioritas perkembangan kebutuhan bersama dengan target dan skala waktu yang tepat. Tujuan seharusnya juga didasarkan pada pemikiran sejumlah masukan, yaitu; permintaan stakeholder, praktek dan performansi bisnis kelas dunia, competitive gaps dan rencana pesaing. Tingkat performansi dimana organisasi mampu mencapainya dengan berbagai batasan yang ada disebut target realistis. Tingkat performansi dimana organisasi memiliki kemampuan untuk mencapainya denganvmenghilangkan berbagai batasan yang ada yang dikatakan sebagai target potensial. 3. Penetapan KPI Setelah didapatkan objective, maka dilakukan pengukuran masing –masing objective untuk mengetahui tingkat keberhasilannya. Untuk dapat melakukan pengukuran tersebut maka kita harus menentukan indikator keberhasilan dari objectives , indikator inilah yang disebut sebagai key performance indicators Universitas Sumatera Utara KPI. Dengan kata lain KPI merupakan ukuran untuk mengetahui tingkat pencapaian masing-masing objectives. 4. Performance Measures Suatu bisnis organisasi seharusnya memiliki pengukuran performansi yang benar-benar menunjukkan tingkat performansi yang dicapai, serta mampu menunjukkan seberapa berhasil pencapaian tujuan pada tiap level. Pengukuran performansi untuk setiap bisnis memiliki perbedaan, oleh sebab itu diperlukan kejelian dan pemahaman yang baik dari bisnis agar diperoleh pengukuran performansi yang benar. Untuk memperoleh ukuran performansi atau KPI yang benar perlu dilakukan validasi terhadap KPI yang dibuat. Kemudian apabila KPI tersebut sudah valid, maka KPI dispesifikasikan untuk memudahkan dalam proses pengukurannya. Proses spesifikasi KPI ini dilakukan untuk mengetahui deskripsi yang jelas tentang KPI, tujuan, keterkaitan dengan objectives, target dan ambang batas, formulacara mengukur KPI, frekuensi pengukuran, frekuensi review, siapa yang mengukur, dan apa yang mereka kerjakan. Pada Gambar 3.2. menunjukkan bahwa struktur lengkap metode IPMS dengan mengkombinasikan keempat level dan keempat elemen dalam setiap levelnya. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2 Struktur Model Integrated Performance Measurement Systems Bititci, U.S

3.2. Dasar-Dasar AHP

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Kajian Analisis Sensitivitas Pada Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)

15 94 75

Analisis dan Pengukuran Kinerja PT. Rapi Arjasa dengan Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement System (IPMS) dan Analytical Hierarchy Process (AHP)

0 0 16

Analisis dan Pengukuran Kinerja PT. Rapi Arjasa dengan Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement System (IPMS) dan Analytical Hierarchy Process (AHP)

0 0 1

Analisis dan Pengukuran Kinerja PT. Rapi Arjasa dengan Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement System (IPMS) dan Analytical Hierarchy Process (AHP)

0 1 8

Analisis dan Pengukuran Kinerja PT. Rapi Arjasa dengan Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement System (IPMS) dan Analytical Hierarchy Process (AHP)

1 5 11

Analisis dan Pengukuran Kinerja PT. Rapi Arjasa dengan Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement System (IPMS) dan Analytical Hierarchy Process (AHP)

0 0 1